Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wahh... itu papanya Junkyu?"
"Sial, orangnya..."
"Ganteng banget woy! Kayak sugar daddy!!"
Sejumlah uke SMA Treasure ( inget, ini sekolah khusus cowok ), baik yang siswa maupun guru, sama-sama terpesona oleh kehadiran Taeyang hari ini untuk pengambilan rapor.
Setelah 6 minggu berkutat dengan ujian ini-itu dan melengkapi nilai, akhirnya tiba juga hari pembagian buku besar yang akan berlanjut menjadi hari penghakiman orang tua terhadap anak mereka, untuk mempertanggungjawabkan nilai masing-masing.
Hari ini pula, Junkyu memberikan Taeyang sedikit make-over.
Junkyu memilihkan style formal dengan setelan jas hitam dan meminta Taeyang untuk mewarnai rambutnya dengan warna hitam legam. Kemudian tidak lupa merapikannya ala-ala CEO.
Tapi dasarnya Taeyang yang susah diajak rapi, dandanan Junkyu jadi rusak.
Duda beranak satu itu melepas jas luarnya dan menyisakan kemeja putih polosnya saja kemudian menggulungnya sampai ke siku. Jas tadi disampirkan di tangan kiri dan tangan kanan yang menganggur menyugar rambutnya ke belakang.
Junkyu it's okay ae, baru nyadar betapa gebleknya dia berusaha dandanin papanya yang sangar jadi kek ala-ala bos CEO. Jatohnya malah kek sugar daddy.
Sekarang ini, mereka sedang berdiri di depan kelas Junkyu setelah Taeyang mendapatkan rapor dan laporan dari Lisa.
"Gimana? Gimana?" Junkyu bergelayut di lengan kokoh Taeyang. "Nilainya Ajun..."
"Ada peningkatan yang bagus," potong Taeyang seraya menunjukkan rapor Junkyu pada pemiliknya. "Kamu berusaha terlalu keras."
"Gatau kenapa tapi bagi Ajun kok kedengarannya sarkas, ya?" Junkyu menerima rapornya dan membuka-bukanya. Mendapati angka 10 menghiasi 3 buah mata pelajaran. Lainnya 8 dan 9. Tidak ada nilai 7 sama sekali.
"Gak, gak, canda. Anak Papa pintar, kok." Taeyang terkekeh seraya mengusak puncak kepala Junkyu dengan sayang.
"Hehehe..." cengir Junkyu.
"Tapi..." sambung Taeyang. "Katanya... kamu mengambil adik asuh, ya? Kamu juga menjabat posisi di organisasi sekolah meski kamu sudah kelas tiga. Kenapa nggak ngasih tau Papa?"
Junkyu tertunduk mendapat pertanyaan yang terakhir.
Dia memang tidak memberitahukan perihal organisasi yang seharusnya dia pimpin paling lama 2 tahun. Tapi dia menjalankannya selama 3 tahun.
"Ada yang butuh bantuan Ajun, Pa," jawab Junkyu. "Ajun gabisa biarin gitu aja."
Taeyang tidak pernah bisa marah pada Junkyu. Tapi yang membuatnya kesal adalah, kenapa Junkyu terlalu baik begini??
"Junkyu-ya," panggil Taeyang tegas. "Baik ke orang boleh, tapi jangan sampai membebani diri sendiri juga."