Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aakhh!!"
"Junkyu!"
"Eh, copot!"
Junkyu menoleh ke kanan dan ke kiri dengan panik. Terbangun dan mendapati tiga orang laki-laki yang mengelilinginya di salah satu tempat tidur.
Tapi tiga laki-laki ini adalah teman-temannya. Dan salah satunya saat ini tengah menggenggam tangannya erat dengan sorot mata khawatir.
"Jun, lo abis mimpi buruk? Bangun-bangun dari pingsan langsung teriak gitu."
"Enak ya, pingsan diterusin tidur."
"Hush! Hoon, dia baru sadar malah diomelin. Goblok sia."
Junkyu mengabaikan perdebatan singkat antara Jihoon dan Yoshi dan merespon Hyunsuk yang beralih menyodorkan segelas air putih.
"Eleuh gila anying, sampe keringetan gini. AC-nya mati, ya?" Jihoon masih belum puas memancing keributan.
"Keluar, lo Hoon." Hyunsuk mukul tengkuk Jihoon.
"Udah, kalian diem. Kita ini di UKS kalo kalian lupa, jadi mohon jangan berkebun binatang ria disini," lerai Yoshi. Padahal barusan dia juga berkebun binatang sama Jihoon.
"Justru lebih baik berkebun binatang daripada gabut, ya nggak, Kyu?" tanya Jihoon.
"Ini Jihoon keknya harus dikandangin sama Lisa-ssaem, deh." Hyunsuk capek.
"Betewe, aku pingsan udah berapa lama?" Junkyu mengalihkan topik.
"Sejaman, sih," gumam Hyunsuk sambil melihat ke jam dinding UKS. "Lo kita temuin udah pingsan di kamar mandi. Kita mikirnya lo jatoh kepleset gitu."
Buset dah, lo ngeden sampe pingsan, ya Kyu? Itu mules apa bersalin? sambung Hyunsuk di dalam hati.
Sementara itu Junkyu masih terdiam memikirkan ucapan Hyunsuk barusan.
Satu jam di kamar mandi. Padahal jelas-jelas tadi dia berada di ruang loker bersama Haruto. Bagaimana bisa dia ditemukan di kamar mandi? Bagaimana cara Haruto membawanya sedangkan tadi mereka terkunci? Dan yang membuat Junkyu speechless, seragam Asahi yang tadi dihempas oleh Haruto, sekarang melekat di tubuhnya lagi. Sepertinya Haruto yang memakaikannya.
Sebenci apapun laki-laki itu padanya, sepertinya Haruto bukan orang yang sekarang akan menunjukkan kebenciannya di muka umum karena dia bilang dia tidak mau dikeluarkan. Jadi dia mau saja melakukan hal se-merepotkan itu, supaya tak memancing keributan.
Junkyu jadi tidak akan kaget jika tiba-tiba Haruto bersikap manis padanya di depan siswa lain.
Apapun itu terserahlah, pokoknya aku baik-baik saja sekarang. Tidak ada yang curiga kalau aku bersama Haruto di ruang loker kelas sebelas, batinnya tenang. Ish, baik-baik apanya. Bokongku sakit lagi, hiks. Moga aja masih bisa jalan. Takut Jihoon curiga.