Pagi-pagi sebelum berangkat sekolah, sosok Jihoon dalam balutan seragam SMA Treasure sudah bersiap sedia di kediaman Junkyu. Dia melakukan rutinitas hariannya, menjemput Junkyu.
"Yakin mau berangkat? Lo gapapa, kan?" tanya Jihoon dengan raut muka khawatir dari luar kamar Junkyu.
Si pemilik kamar mengangguk kuat untuk meyakinkan Jihoon bahwa dirinya baik-baik saja. Lupa dengan kenyataan bahwa dia ada di dalam kamarnya yang tertutup sedangkan Jihoon ada di luar. Mana mungkin Jihoon bisa lihat?
"Cuma keguyur minuman aja kok," ujar Junkyu mudah.
Jihoon mencebik. "Iya, hari ini bisa aja dia guyur pake air got."
Gantian Junkyu mendecak. "Jangan gitu!"
"Woy, lo ngapain di depan kamar Ajun?" tegur sebuah suara di belakang Jihoon.
"Eh ayam, ayam!" Jihoon tersentak kaget ketika mendapati ayahnya Junkyu, Taeyang, menepuk bahunya dengan tidak selow. Bapak-bapak gaul ini! Lengkap dengan gaya punk-nya.
"Eh, ada papa mertua, pagi Pa." Jihoon membungkuk sopan pada Taeyang.
Tak!
"Aduh!" Jihoon mengusap-usap dahinya yang disentil oleh Taeyang.
"Papa mertua, matamu," umpatnya. "Biasanya juga langsung ngacir ke dapur. Napa kesini? Mau ngintip Junkyu? Halalin dulu, dude."
"Siap, segera!" Jihoon membuat gestur hormat.
Yah, keluarga Jihoon dan Junkyu memang cukup dekat. Saking dekatnya, Jihoon tidak pernah ragu untuk nyelonong masuk, salam sebentar pada pemilik rumah, lalu numpang makan tanpa merasa sungkan.
Jihoon tidak makan di rumahnya sendiri karena pernah dimarahin gara-gara mengganggu ortunya yang sedang 'olahraga'. Jadi dia sering mengungsi ke rumahnya Junkyu untuk sarapan, kalau orang tuanya bangun kesiangan.
Ditambah lagi, masakannya Junkyu selalu enak.
Disisi lain, Junkyu hanya tinggal berdua dengan Taeyang yang sekarang sekarang bekerja sebagai seorang produser musik di sebuah agensi hiburan.
Sejak kecil, Jihoon sering mampir ke rumah Junkyu dan mengajaknya bermain. Tidak heran sampai sekarang keduanya masih dekat selain alasan karena mereka tetangga.
"Udah tadi, Pa, tapi nggak nemu apa-apa," cengir Jihoon. "Belum masak, ya? Jihoonie masakin mau? Jihoonie bisa masak aer tanpa gosong, loh. Hebat, kan?"
"Gue cancel syarat buat halalin Ajun, ya, Hoon? Mau makan apa anak gue nanti kalo nikah sama lo? Ajun kan, gak bisa diajak idup susah." Taeyang menggeleng miris.
Jihoon ngambek.
Beberapa menit kemudian, Junkyu sudah keluar kamar dalam kondisi siap berangkat ke sekolah, setelah membuatkan sarapan. Karena ngambek sama Taeyang, Jihoon tidak mau ikut sarapan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]
FanfictionTentang Kim Junkyu dan bayi besar yang bukan sembarang bayi besar