Pagi-pagi ketika para siswa belum berdatangan, Junkyu dan Yedam mengunjungi ruang PSHD lama. Hanya untuk mengecek beberapa barang yang belum Junkyu ambil atau merekap pekerjaannya yang belum selesai, untuk diberikan pada Jisoo.
"Wah, udah bersih aja nih, cepet banget. Keroyokan, ya?" celetuk Junkyu sesampainya di depan pintu ruang PSHD.
Yedam mengangguk kecil. "Hehehe, kok tau, Sunbae? Tadi Doyoung sama Junghwan emang sempet keroyokan, sih, rebutan sapu lebih tepatnya. Sampe pintu lemari kacanya pecah kesikut sama Junghwan."
Yedam menunjuk sebuah lemari kaca yang sudah hancur bagian bawahnya. Serpihannya sudah dibersihkan agar tidak melukai sedangkan kaca yang masih ada di bingkai dibiarkan. Mungkin kacanya akan diganti atau malah beli lemari baru.
Junkyu menatap lemari kaca tersebut, kemudian ke pintu masuk ruangan. Jadi keinget Haruto pernah mecahin pintu kaca juga disini.
Junkyu kini menatap sayu ke ruangan yang kini akan segera jadi milik laki-laki bermarga Bang di dekatnya.
Tempat ini adalah tempat ternyaman baginya selain di UKS yang putih membosankan dan dingin. Sangat sunyi dan cocok untuk dipakai mencari inspirasi selain di toilet yang bau.
Bakalan kangen, batin Junkyu. Tapi gak mungkin aku tempatin terus. Emangnya aku gamau lulus?
"Sunbae? Kok nangis?" tanya Yedam, sedikit panik dan toleh kanan-kiri. Takut ada Jihoon lewat terus dia dibogem.
Sial, padahal kan mukanya ini aset berharganya buat deketin Dobby. Kalo sampe kenapa-napa, nanti Dobby gamau sama dia. Terus Yedam jomblo kayak author sama yang baca.
"Hah? Eh, enggak kok. Ini Sunbae cuman kelilipan kursi," jawab Junkyu seraya beralih mengucek matanya. Tidak sadar kalau ada cairan bening yang mengalir dari sudut matanya.
"Hah? Piye?" Yedam gagal connect. ( piye = 'gimana?' dalam bahasa Jawa )
"Iya nangislah, huweee..." Junkyu jongkok sambil memeluk lututnya. Nangis kejer kayak balita yang ngamuk karena gak dibeliin balon sama ibunya.
"Lah, lah, jangan nangis disini atuh, Sunbae. Ntar gue dibejek-bejek sama Jihoon-sunbae ini, aduh. Yuk bangun, yuk. Nang ning ning nang oo... yuk jan nangis, yuk." Yedam ikutan jongkok, berusaha menenangkan Junkyu yang masih ngejer.
"Jihoon gak masuk hwee... dia lagi kontrol ke rumah sakit, hiks... pinjem bahunya, ya, Yedamie... Yedamie kan ganteng, jadi... sroot...!"
"Omonak!!" Yedam berontak dari Junkyu yang dengan agresif mencengkram seragamnya, untuk mengelap ingusnya.
Dari anak tangga, seseorang tampak memerhatikan kedua anak Adam itu yang masih sibuk nge-drama pagi-pagi. Atau lebih tepatnya hanya pada Junkyu.
__ __
Seperti kata dugaan sebelumnya, kehidupan Junkyu memang kembali seperti semula setelah pembubaran PSHD. Lebih tenang dan kalem.
Hanya saja, Junkyu tidak suka ketenangan ini karena Haruto menjauhinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]
Fiksi PenggemarTentang Kim Junkyu dan bayi besar yang bukan sembarang bayi besar