BAB 34

317 54 0
                                    

     "Jauhin gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     "Jauhin gue."

"Eh?" Junkyu mengerjap tidak mengerti ketika Haruto tiba-tiba memecah keheningan diantara mereka.

Jisoo membuat pengalihan isu dengan menawarkan diri untuk membelikan minuman bagi keduanya dan menyuruh Haruto menenangkan diri dulu di ruangannya.

Muka Haruto masih sembab meskipun dia sudah cuci muka. Dia tidak ingin menunjukkan itu di kelas. Junkyu menawarkan diri untuk menemani hingga bel masuk kelas kembali berbunyi.

Hebatnya, Haruto tidak menolak.

"Ke-kenapa, Haru?" lirih Junkyu. "Haruto-kun masih nggak suka sama Sunbae, ya?"

Haruto mengepalkan tangannya kuat-kuat, melampiaskan kekesalan. "Gue benci sama lo. Lagian kemarin-kemarin gue udah bilang selamat tinggal, kan?"

Junkyu merasakan ada sesuatu yang menusuk di dada. Sesak sekali.

Harusnya dia terbiasa dengan ini. Mengingat kalau Haruto selalu memperlakukannya dengan tidak baik. Namun, kali ini Junkyu tidak bisa membendung kesedihannya sendiri.

"Tapi, Sunbae gabisa, Haruto-kun ...." Junkyu menunduk dalam.

"Jangan suka sama gue," potong Haruto. "Gue gak suka sama lo. Tolong diingat."

"Haruto-kun, Sunbae nggak bisa kayak gitu..." sahut Junkyu tegas, namun dengan mata sembab. "Baiklah... nggak apa-apa kalo Haruto-kun nggak suka sama Sunbae. Tapi jangan suruh Sunbae buat nggak suka sama Haruto, ya? Sunbae gak bisa."

Junkyu tampak payah meminta seperti itu. Sementara Haruto berusaha untuk terus membekukan hatinya. Jangan sampai Junkyu berhasil meruntuhkannya.

Jangan luluh Haruto, dia ini hyung lo, Onii-san lo. Lo... gaboleh deketin dia. Kesalahan lo ke dia gak bakal termaafkan sama Okaasan kalau sampai dia tau.

"Dulu lo pernah bilang ke gue, kalo gue boleh ngapain elo semau gue. Tapi gue harus terima konsekuensi dan karmanya," ujar Haruto tenang. "Sekarang gue mau terima semua itu. See?"

"Maaf, bukan itu maksud Sunbae... Sunbae nggak berharap itu... hiks," sergah Junkyu cepat sambil menggeleng ribut. Sebelah tangannya menggoyangkan lengan Haruto dengan panik. "Nggak, bukan ini yang Sunbae maksud... maafin, Sunbae..."

Rupanya Junkyu juga melupakan saran Yoshi untuk menjauhi orang yang juga menjauhi dirinya. Nyatanya, Junkyu tidak bisa mengabaikan orang lain. Saran Yoshi tidak berguna untuknya.

"Maaf?" Sebelah alis Haruto naik sebelah. "Lo, di sore hari itu, ngomong dengan penuh kesadaran. Bahkan lo juga bilang ke gue kalo gue gak percaya karma. Lo nggak salah dan nggak perlu minta maaf. Gak ada yang perlu dimaafin."

"Nggak... hiks..." Junkyu mulai menangis. Menyesali ucapannya sore itu.

"Jangan cengeng, bangsat!" bentak Haruto emosi.

Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang