BAB 17

962 74 0
                                    

"Kamu sudah tingkat akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu sudah tingkat akhir."

"Fokus saja pada ujian kelulusan nanti."

"Jadi Bapak mohon dengan sangat, kamu berhenti saja dari posisi Ketua PSHD. Serahkan Haruto pada ketua PSHD periode baru atau pengurus lain."

Junkyu menatap datar sang kepala sekolah yang duduk di sebrangnya dibatasi meja kayu jati. Senyum mengejek terbit di wajah manisnya.

Junkyu kemudian mencondongkan tubuh ke depan, menumpu tangan di meja. Dia tersenyum lebar.

"Sebelumnya saya minta maaf ya Pak, tapi saya gak mau turun dari posisi ini sebelum tanggung jawab saya sama Haruto selesai," tegasnya.

"Dan lepasin tanggung jawab kamu sendiri serta masa depan kamu?"

Junkyu tersenyum miring sekarang. "Ck, jadi sekarang Bapak mulai peduli sama masa depan saya? Kenapa gak dari dulu aja? Sebelum Bapak terima uang-uang kotor yang Bapak sebut donasi itu dan mendirikan PSHD?"

Sang kepala sekolah menatap gentar pada Junkyu. "Apa maksud kamu?"

Atmosfer di ruangan tersebut mendadak terasa mulai mencekam. Sosok Junkyu biasanya cengar-cengir tanpa dosa sekarang menatap tajam pada pria paruh baya di depannya.

Junkyu sudah muak. Junkyu sudah lelah. Sekarang saatnya untuk mengutarakan apa yang dia ketahui setelah selama ini berdiam diri seperti orang bodoh.

"Masih nanya lagi. Kan udah jelas, pihak sekolah sendiri yang menyerahkan Haruto ke saya, kan? Kalian sangat tidak bertanggung jawab," ucap Junkyu, hampir emosi. "Bahkan kalian seperti terkesan bersyukur karena saya menerima."

Junkyu lalu menaikkan sebelah alisnya. "Omong-omong, saat itu saya melihat ekspresi senang dari Jisoo-ssaem ketika membawa Haruto kepada saya. Kenapa? Beliau makan gaji buta, ya?"

Sang kepala sekolah kembali membisu. Tidak tahu harus berkata apa sementara Junkyu kembali menyalak.

"Pihak sekolah diam-diam memanfaatkan organisasi yang saya pimpin, bukan?" sarkasnya. "Kalian sengaja menumpahkan tugas seperti itu pada siswa dengan alibi, 'sesama siswa pasti lebih bisa saling mengerti'. Padahal yang sebenarnya adalah, kalian tidak mau mengurusi Haruto dan anak-anak berandal itu, serta merasa senang karena saya patuh. Anda telah memanfaatkan saya yang saat itu tidak tahu apa-apa."

"Tapi kemudian saya ingin memastikan, apakah sekolah benar-benar mengorbankan siswa yang tergabung ke dalam PSHD. Dan ternyata itu memang benar. Itu juga merupakan alasan kenapa, ketua PSHD periode baru sampai saat ini belum juga ditunjuk. Itu karena tidak ada yang mau menangani siswa berandal yang masuk ke sekolah ini. Lantas kenapa Bapak jadi sok menasehati saya untuk turun dari posisi tersebut?"

Sekarang Junkyu tampak mendominasi ruangan. Memojokkan kepala sekolahnya sendiri dengan kebusukan yang sudah Junkyu ketahui semenjak menjadi ketua PSHD selama periode pertama.

Babysitter || HaruKyu Treasure [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang