BAGIAN 31

9 1 0
                                    


Easter yang menanti kedatangan Vele dikejutkan dengan gadis itu yang muncul dari balik pintu. Masih dengan keadaan yang sama, kebahagiaan di wajah Vele masih terpancar. Gadis itu bergerak menuju ke tempat Easter berada. Dia langsung memeluk lengan kokoh pria itu. Easter jadi tak tega merusak kebahagiaan mate nya.

"Kamu terlihat senang sekali sepertinya," ucap Easter.

Vele mengangguk. "Tentu. Kepulangan Vale membuatku sangatlah lega. Ayah dan Ibu juga senang. Kami menghabiskan waktu bersama seharian ini," jawab Vele.

"Apakah kamu lelah sekarang?" tanya Easter memastikan.

Vele mengubah posisinya menjadi duduk dan menghadap Easter. Pria itu pun juga melakukan hal yang sama. "Tidak juga. Karena aku sedang bahagia, maka lelahku pun hilang. Ada apa? Apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan?" jawabnya. Pria itu mengembuskan napasnya dengan tenang. Walau bagaimanapun, dia harus jujur kepada mate nya.

"Vele, maafkan aku. Sepertinya aku harus menunda pernikahan kita," ungkapnya. Perubahan ekspresi tentu terlihat jelas di wajah Vele. Easter tampak menyesal membahas hal itu sekarang.

"Bukankah kamu mengatakan jika akan menghapus peraturan itu? Apakah sekarang kamu berubah pikiran lagi?" tanya Vele dengan nada sedihnya. Bahkan dia sudah memimpikan masa depannya bersama pria ini.

Easter mengenggam satu tangan mate nya. Segala hal yang Vele miliki sangat Easter suka sekarang. "Aku tidak berubah pikiran. Aku akan tetap menghapus peraturan itu. Tapi, untuk pernikahan, aku harus menundanya karena ada hal penting yang harus aku selesaikan dulu," jelas pria ini.

Meskipun Easter telah menjelaskan alasannya, tetapi tetap saja Vele belum menerima keputusan ini yang tiba-tiba. Vale sudah pulang, dan dirinya tak jadi menikah, ini benar-benar kebahagiaan dan kesedihan yang ia dapat dalam satu hari.

"Vele," panggil pria itu membuat Vele memusatkan perhatiannya pada Easter. "Bisakah kamu menunggu sedikit lagi? Aku janji penundaannya tidak akan lama. Aku harus menyelesaikan urusan penting sekaligus langsung menyiapkan pernikahan kita nanti. Dan juga, kita belum bicara dengan keluargamu, kan?"

"Aku sudah mengatakannya kepada Vale lebih dulu. Untuk Ayah dan Ibu, aku belum cerita," sahut Vele. Easter pun mengangguk paham. Dia tahu jika Vale adalah orang yang sangat mate nya percayai.

"Baiklah, itu bagus. Nanti kalau urusanku sudah selesai, kita akan bicara langsung kepada Ayah dan Ibu. Setuju?"

Mau tidak mau Vele pun mengangguk. Easter tersenyum hangat dan langsung membawa mate ke dalam pelukannya. Vele membalas pelukan hangat yang Easter berikan. Setidaknya dia tidak boleh egois. Mungkin urusan yang Easter maksud sangatlah penting.

"Kamu mendapatkan kamar ini lagi," ucap Gerry yang seperti biasanya masuk dengan mudah ke dalam kamar Vale. Vale baru saja akan naik ke tempat tidurnya, tetapi ia urungkan karena kedatangan Gerry.

"Tentu saja. Aku akan mendapatkan apa yang aku miliki," jawab Vale dengan percaya diri. Gerry senang mendengar jawaban gadis ini. Bisa dilihat dia berhasil mengubah karakter Vale sekarang. Yang dulunya Vale adalah sosok gadis penurut dan segala hal terasa baik di matanya, kini semuanya telah berubah. Hanya dalam waktu dua minggu lebih, seorang Vale mampu dirubah oleh Gerry.

"Dan satu lagi, Gerry. Aku tidak ingin rencanaku gagal hanya karena dirimu yang sering ke sini. Kalau sampai ada orang yang tau, maka semuanya akan kacau," peringat Vale menatap tajam pria itu. Gerry pun tertawa, seakan tak takut dengan ancaman yang gadis ini berikan.

Pria itu mendekat tempat Vale berdiri. Dia mengusap pipi Vale pelan. "Tenanglah, semuanya tidak akan tahu jika aku ke sini. Apakah kau lupa siapa diriku?" jawab Gerry sangat percaya diri.

DOUBLE V ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang