Hanya ada keheningan di sini. Vele yang sejak tadi menemani Vale di ruang perawatan langsung dijemput oleh Easter ketika malam telah menjelang. Pria itu meminta Vele untuk istirahat. Vele beralasan jika ia akan menemani Vale di sini, namun Easter tak mengijinkan. Vele memaksa, tetapi pria itu menggunakan kekuasaannya sebagai raja sekaligus pemilik kerajaan ini. Tentu Vele tak bisa apa-apa setelahnya.
"Tidurlah."
Entah sudah berapa kali pria ini mengatakan satu kata itu, namun bagaimana bisa Vele tidur sekamar dengan seorang pria yang bahkan baru ia kenali beberapa hari ini? Tidak, mereka baru bertemu dua hari.
"A-aku akan tidur di kursi. Kamu tidurlah di tempatmu," putus Vele yang hendak beranjak dari tempat tidur namun langung Easter cegah. Tentu Vele tak bisa pergi ke mana-mana ketika pria itu membatasi pergerakannya ditambah lagi pintu kamar pasti sudah Easter kunci. Menyebalkan.
"Untuk apa kamu tidur di kursi? Kursi bukan digunakan untuk tidur," seloroh Easter.
"Tentu aku akan tidur di sana, tidak mungkin aku tidur denganmu, bukan?"
"Apa salahnya jika kamu tidur denganku?" sahut Easter membuat gadis itu melotot.
"Tentu aku tidak mau! Bisa saja ketika tidur nanti kamu memanfaatkan keadaan," sindir Vele tanpa ada rasa takut sedikit pun.
Easter terkekeh di tempatnya. "Aku tidak berpikir ke sana, tapi jika kamu mulai mengingatkanku akan hal itu, maka baiklah, akan aku kabulkan."
"YAK!" pekik Vele yang menghujani Easter dengan pukulan gulingnya.
"Hei, berhenti dan segeralah istirahat. Besok kamu harus bangun pagi-pagi," kata Easter yang menarik guling yang barusan gadis itu gunakan.
"Kenapa aku harus bangun pagi-pagi?"
"Bukankah kamu akan menemui orang tuamu?"
Seketika Vele baru mengingatnya. Gadis ini menepuk dahinya ringan. Dia lupa akan fakta jika Albus dan Cale pasti mencari-cari dirinya dan Vale.
"Ibu dan Ayah pasti sangat khawatir sekarang," lirih Vele yang masih dapat Easter dengar.
"Untuk itulah besok pagi-pagi sekali kita akan mengunjungi mereka."
Vele menatap horor pria itu. "Kita?"
Easter mengangguk. "Aku tidak akan membiarkan dirimu pergi sendirian di mana vampir-vampir brutal masih berkeliaran di wilayah ini.
"Tidak, kamu tidak perlu ikut denganku. Biarkan aku pergi bersama Jake saja," tolak Vele. Bisa bahaya jika Albus dan Cale tahu dirinya adalah mate dari raja vampir. Dan bisa jadi juga Easter langsung menjatuhkan hukuman mati kepada kedua orang tua Vele karena melanggar peraturan.
"Ada hubungan apa kamu dengan Jake? Kenapa kamu ingin selalu dekat dengannya?" sembur Easter dengan tatapan menyelidik.
Vele menoleh tatkala mendengar nada yang tak begitu mengenakkan keluar dari bibir pria di sebelahnya. "Tentu karena aku menganggap Jake adalah temanku. Setidaknya dia tahu bagaimana menghadapi perempuan," sindir Vele di mana Easter selalu marah-marah ketika menghadapinya.
"Aku juga tau cara menghadapi perempuan. Sudahlah, kurangi interaksimu itu dengan Jake atau kalian berdua akan mendapat hukuman dariku."
"Hei! Kenapa kamu selalu bicara tentang hukuman? Aku tau kamu adalah raja di dunia ini, tetapi tidak seharusnya kamu mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan."
"Semakin kamu membelanya, maka semakin kuat diriku untuk menghukumnya," balas Easter.
Vele memutar bola matanya malas. Gadis ini lekas menyembunyikan dirinya di dalam selimut. Easter yang posesif dan pecemburu adalah perpaduan yang pas bagi Vele sendiri. Vele tak tahu sampai kapan ia akan terjebak di sini. Yang jelas, ia ingin Vale cepat bangun agar mereka bisa pergi secepatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/322632069-288-k961448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V ✔
FantasiKarena sebuah peraturan dari raja vampir membuat Vele dan Vale harus hidup terpisah selama dua puluh tahun lamanya. Tak ada yang tahu jika masing-masing dari mereka memiliki takdir yang saling terikat, hingga keduanya dipertemukan dalam peristiwa ya...