Ini adalah hari pertama mereka sebagai pasangan, tetapi Vale malah bangun kesiangan. Jake sudah tak ada di samping wanita itu. Vale hanya mendapat pesan di kertas jika Jake akan kembali bekerja. Vale memakluminya karena Jake adalah tangan kanan raja, jadi tak ada libur bagi pria itu. Vale pun memilih membersihkan dirinya dan mencari kegiatan untuk mengisi kekosongannya nanti.
"Pergilah ke hutan, Jake. Cek bagian selatan dan utara. Jika ada hal yang mencurigakan segera lapor padaku," perintah Easter pagi ini. Jake mengangguk paham. Vele yang kebetulan berada di ruangan Easter pun nampak bingung.
"Tunggu, Jake," cegah mengurungkan kepergian pria tersebut. Atensi Vele beralih pada sang mate yang berada di sebelahnya. "Kenapa kamu mempekerjakan Jake hari ini? Dia dan Vale baru menikah. Mereka butuh waktu bersama lebih banyak. Bagaimana bisa kamu membuat sang pria meninggalkan si wanita di keadaan seperti ini?" protes Vele kepada raja.
"Tidak apa-apa, Ratu. Ini sudah menjadi kewajiban saya. Dan saya sudah memberitahu Vale tentang ini," sela Jake agar dua orang yang ia hormati ini tak saling salah paham.
"Dengar bukan? Tanggung jawab Jake memang bertambah, yakni Vale. Tetapi keutamaan dia tetaplah melayani kerajaan vampir da tetap menjalankan pekerjaannya," seloroh Easter. Tentu pernyataan pria ini tak Vele sukai karena Jake dan Vale baru menikah.
"Apakah semua pria di dunia ini sama seperti kalian? Mementingkan pekerjaan dibandingkan keluarga sendiri. Sungguh menyebalkan," seloroh Vele dengan wajah kesalnya.
Easter yang melihat respon gadis itu pun terlihat lelah. Lewat matanya dia menginjinkan Jake untuk pergi. Jake pergi dan tak Vele cegah lagi. Sekarang atensi Easter tertuju pada Vele.
"Keluarga dan pekerjaan adalah dua hal yang berbeda Vele. Kamu tidak bisa menyamakan kedudukan mereka. Kalau Jake tidak pergi menjalankan tugasnya, maka siapa yang bekerja? Aku? Lantas siapa yang menyelesaikan pekerjaanku di sini? Apakah itu kamu?" ujar pria tersebut.
Vele pun mendengkus kesal. Gadis ini berdiri dari duduknya. "Aku akan menemui Vale saja hari ini," ucapnya yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Easter. Easter yang melihat sikap Vele yang selalu berubah-ubah pun hanya bisa menggeleng di sana.
Karena akan ada dua pernikahan yang akan Albus dan Cale hadiri, maka kedua orang tersebut saat ini juga masih berada di kerajaan vampir. Vele berpikir tak ada salahnya menghabiskan waktu bersama keluarganya. Pertama-tama Vele hendak menjemput Vale lebih dulu. Dan ya, karena jarak kamar mereka yang cukup jauh, maka mau tidak mau Vele harus lebih ekstra untuk berjalan.
Vale yang baru selesai membersihkan diri pun dikejutkan dengan ketukan pintu. Nampak wanita tersebut yang bingung karena tidak mungkin Jake kembali. Kalau pun pria itu kembali, untuk apa ia repot-repot mengetuk pintu?
Karena penasaran, Vale pun memilih segera membuka pintu kamar, dilihatnya Vele yang mengunjunginya. Gadis itu tersenyum hangat. Vale memberi Vele akses masuk ke kamar barunya. Nampak Vele yang memperhatikan bagaimana interior kamar saudarinya itu.
"Ini terasa nyaman," komentar Vele. "Vale, apakah ada kegiatan yang ingin kamu lakukan hari ini?" tanyanya. Vale menggeleng sembari mengeringkan rambut miliknya. "Bagaimana jika kita ke tempat ayah dan ibu? Kita sudah lama tak mengobrol berempat. Dan juga lagi pula Jake dan Easter sedang sibuk dengan pekerjaan mereka," usul Vele.
Vale terdiam, seperti mempertimbangkan sesuatu. "Baiklah. Tapi, apakah kamu tidak sibuk mempersiapkan pernikahan dengan raja?" tanya Vale.
Vele terkekeh di tempatnya. Dia menggeleng. "Tidak. Katanya sudah ada yang mengurus pernikahan," ungkap Vele. Vale mengangguk paham. Dia lupa apa posisi Vele di sini.
Setelah selesai berdandan, Vale dan Vele pun keluar dari kamar menuju ke tempat kedua orang tua mereka beristirahat. Sepanjang lorong prajurit dan maid tak hentinya menyapa kedua perempuan cantik ini. Penampilan Vele lebih menawan dibandingkan Vale yang nampak sederhana.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V ✔
FantasyKarena sebuah peraturan dari raja vampir membuat Vele dan Vale harus hidup terpisah selama dua puluh tahun lamanya. Tak ada yang tahu jika masing-masing dari mereka memiliki takdir yang saling terikat, hingga keduanya dipertemukan dalam peristiwa ya...