BAGIAN 45

19 1 0
                                        

Selama proses menunggu pernikahan datang, Jake dan Vale meluangkan waktu mereka untuk menyiapkan segalanya. Vale belum cukup berani menemui Easter seorang diri. Bahkan dia juga belum minta maaf pada pria tersebut. Hal ini juga yang membuat Vale menjadi kepikiran dan kurang fokus.

"Ada apa?" tanya Jake ketika melihat kegelisahan pada diri wanita ini. Vale menatap Jake, dia pun menggeleng pelan dan memilih diam saja. Terlihat Jake yang tak puas dengan jawaban Vale. Pria itu menarik lengan Vale agar menghadapnya. "Katakan padaku dan jangan buat aku menduga-duga isi kepalamu itu," desak pria tersebut.

Vale melepaskan pegangan Jake di lengannya. "Bukan hal yang penting, Jake. Aku hanya memikirkan Raja," jawab Vale.

"Raja? Kenapa kamu memikirkan Raja? Jangan bilang kamu berencana untuk mengganggu hubungan Raja dan Ratu lagi?" serang Jake.

Lantas Vale pun terkejut dengan tuduhan yang pria ini berikan. "Tidak. Aku tidak memikirkan itu lagi. Aku sudah tak ingin mengganggu Raja dan Vele. Aku menyesal karena mempermainkan mereka sebelum ini," jelas Vale. "Yang sedang aku pikirkan adalah perihal minta maaf. Aku belum mengatakan langsung kepada Raja. Aku juga merasa takut dan tidak percaya diri jika berhadapan langsung dengannya. Ini membuatku bingung," sambung Vale dengan ekspresi kurang bersemangat di sana.

"Aku akan menemanimu bertemu Raja secara langsung," cetus Jake.

Jawaban Jake ternyata tak mampu membuat Vale merasa tenang. "Aku takut," cicit wanita tersebut. Jake mengembuskan napas lelahnya dan kembali membuat atensi Vale tertujut pada pria ini.

"Ada aku. Aku tidak akan membiarkanmu berada di keadaan yang terdesak. Walau bagaimana pun kita sekarang sudah menjadi pasangan. Tugasku adalah melindungi dan membelamu dalam keadaan apa pun," urai Jake.

Dari sini Vale tau jika antara dirinya dan Jake memang sudah tidak bisa dipisahkan. Dan mau tidak mau Vale harus menerima Jake dengan sepenuh hati. Cesse pun juga berkali-kali mengingatkam Vale untuk tak menyia-nyiakan keberadaan Jake di mana pria itu sangat peduli terhadap mereka.

"Aku akan membantu Vale dan Jake untuk mempersiapkan pernikahan," ujar Vele memecah keheningan di antara dia dan Easter di mana pria itu sibuk dengan pekerjaannya.

"Tidak perlu. Sudah ada yang mengurus," timpal Easter tanpa menoleh pada mate nya. Jawaban Easter membuat Vele terlihat tak suka. "Jika kamu tidak ada kegiatan, lebih baik pikirkan pernikahan kita saja. Itu juga penting, bukan?" usul Easter kemudian.

"Tidak perlu. Sudah ada yang mengurus," jawab Vele dengan logat yang ia buat sama seperti Easter tadi. Mendengar jawaban gadis itu membuat Easter diam-diam tersenyum. Pria ini jarang sekali tersenyum, tetapi Vele dengan mudah membuat senyum itu ada setiap kali dia bertingkah.

Kembali lagi kepada Jake dan Vale. Jake benar-benar menepati janjinya untuk menemani wanita itu menghadap Easter. Masalahnya adalah Vale tak ingin Vele berada di sana juga. Padahal jelas-jelas mereka menyembunyikam semua fakta yang ada dari kembaran Vale itu.

Jake menyarankan untuk mereka melihat keadaan lebih dulu. Jika ada Vele, mau tidak mau mereka tidak bisa berbicara dengan Easter.

Kedatangan Jake dan Vale disambut baik oleh Vele yang masih terus bersama dengan Easter.

"Jake, Vale. Aku menunggu kedatangan kalian sejak tadi. Bagaimana? Apakah semua persiapan sudah selesai?" tanya Vele. Besok adalah hari pernikahan keduanya, jadi tentu hari ini mereka akan sibuk.

"Sudah, Ratu. Semuanya sudah siap," jawab Jake.

"Raja. Ada yang ingin saya dan Vale bicarakan, tetapi sebaiknya Ratu tidak mendengar obrolan ini," Jake menghubungi Easter melalui pikirannya. Easter yang mendapat pesan itu pun nampak mengangguk paham.

DOUBLE V ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang