"AAKKKHH."
Teriakan Vele diakhiri dengan suara tangis seorang bayi. Nampak Easter yang lega di sana. Tabib buru-buru meletakkan bayi itu dan segera memandikannya agar bersih dari darahh. Easter mengecup pipi Vele dengan lembut. "Kamu berhasil, Vele. Dia sudah lahir," kata Easter.
Vele mengatur napasnya. Tetapi, hal tersebut tak berlangsung lama ketika wanita itu lagi dan lagi berteriak kesakitan. "AKKHH."
Sang tabib pun terkejut. Dia meletakkan bayi tadi di tempat yang sudah disediakan. Easter pun mengernyit dan menatap sang tabib dengan penuh. "Sepertinya Ratu akan melahirkan lagi, Raja. Bayinya kembar."
Benar dugaanya Vele dan Vale selama ini. Mendengar bayinya kembar membuat Easter dipenuh rasa bahagia, tetapi perjuangan Vele harus lebih sakit karena melahirkan dua bayi. Sekali lagi Easter mencoba menguatkan Vele.
"Ayo, Sayang. Aku tau kamu pasti bisa. Kita akan memiliki anak kembar. Yang satu akan segera lahir."
Vele mengatur napasnya kembali. Dibantu dengan tabib, wanita ini mendorong dengan kuat dan berakhir dengan tangisan bayi kedua terdengar. Easter nampak terharu melihat dua bayi keluar dalam hari yang sama dan hanya berbeda beberapa menit.
"Kamu berhasil lagi," puji Easter. Vele mengangguk. Raut bahagia tertara jelas di wajah pasangan ini.
***
Bayi itu diam dalam gendongan Easter. Vele dan Easter memiliki bayi kembar yang berjenis kelami laki-laki dan perempuan. Ini seperti keinginan mereka. Vele nampak memegang bayi perempuan di sana.
"Dia benar-benar lucu dan cantik, Easter," ungkap Vele langsung.
"Ya, sama seperti dirimu."
"Siapa nama mereka berdua? Kalau boleh, aku ingin mengusulkan nama untuk anak perempuan kita," cetus wanita tersebut. Easter mengangguk, dia memberi kebebasan pada Vele karena pada dasarnya wanita ini telah bertaruh nyawa untuk melahirkan putra putri mereka. "Kiara Eloise Ryle."
"Nama yang bagus," komentar Easter.
"Bagaimana dengan bayi laki-lakinya? Kamu akan beri dia nama apa?" tanya Vele.
"Aku sudah menyiapkan nama. Zachary Enoch Luther."
"Zac? Nama yang menarik dan aku menyukainya," sahut Vele. "Zac dan Kiara. Mereka berdua akan tumbuh menjadi anak-anak yang cantik dan tampan serta pemberani."
Easter terdiam. Melihat keterdiaman sang suami membuat Vele mengernyit. Dia tau ada hal yang sedang Easter sembunyikan darinya. "Ada apa?" tanya Vele. Kedua anak mereka sedang tidur dalam dekapan mereka masing-masing.
"Kau bisa keluar sebentar. Tunggu di depan pintu," perintah Easter pada tabib yang masih berada di ruangan itu. Tabib pun pamit. Kini hanya tinggal Vele dan Easter beserta kedua anak mereka. Atensi Vele benar-benar tertuju pada sang mate.
"Vele ... aku memiliki rencana." Dilihat dari ekspresinya saja Vele tak yakin dengan rencana yang Easter buat. "Sebelumnya aku ingin memberitahumu satu hal. Aku sudah menemukan orang di balik peneroran dan penyerangan padamu. Semua itu dilakukan oleh anak dan istri dari Gerry yang ingin membalas dendam karena aku sudah membunuhh pria itu. Ternyata Gerry memiliki keluarga, dia berbohong pada Vale demi balas dendamnya padaku," ungkap Easter.
Fakta yang Easter katakan membuat Vele terkejut di sana. "Kamu jangan khawatir. Aku sudah memusnahkan seluruh keluarga Gerry. Tapi, berita mengenai dirimu sudah menyebar di seluruh penjuru negeri immortal. Rakyat meminta kejelasan dan berada di luar gerbang istana sekarang."
"Tapi, Vele. Aku mengkhawatirkan dirimu dan kedua anak kita. Aku merasa jika akan ada orang-orang yang kembali menyerang kerajaan ini nanti. Aku berpikir untuk sementara waktu akan membuat berita palsu mengenai dirimu."
Keputusan yang dibuat oleh pria ini membuat Vele mengernyit. "Berita palsu apa?" tanyanya.
"Aku berencana menutup kenyataan jika kamu selamat dari racun itu. Dan menutup kenyataan jika kamu sudah melahirkan dua anak. Aku akan benar-benar menutup ini hingga kedaaan negeri immortal damai dan anak-anak kita sudah dewasa."
Tentu ini keputusan yang sangat berat bagi pria tersebut. Apalagi dia harus mengungsikan keluarganya agar aman. Dan itu akan terjadi selama bertahun-tahun. Terlihat jelas Vele dengan raut wajah sedihnya di sana.
"Apakah kamu sudah memikirkan rencana ini? Bagaimana jika rakyat tau yang sebenarnya?"
"Aku sudah memikirkannya. Aku akan membawamu dan anak-anak ke tempat paling aman dan tak mungkin semua orang temukan kecuali diriku," ungkap Easter dengan keyakinan yang ada pada dirinya.
Meskipun masih sedih karena mungkin waktunya dengan Easter akan semakin sedikit, tetapi Vele tetap menyetujui keputusan suaminya. Karena dia tau bila Easter akan mengambil keputusan yang baik bagi keluarga mereka.
"Aku sebagai mate mu akan mengikuti apa yang menjadi keyakinanmu, begitu pun dengan kedua anak kita. Jadi ... ke mana aku akan pergi dan tinggal?" tanya Vele.
Easter menarik napasnya dalam. "Tempat Crew dan Bella. Ke dunia manusia."
Di saat itu Vele tau bila dia dan anak-anak akan benar-benar aman. Akan tetapi, ada hal yang Vele khawatirkan. Mungkin Vele adalah seorang wizard dan bisa mengendalikan dirinya selayaknya manusia biasa. Tetapi bagaimana dengan kedua anak mereka?
Mungkin kisah Vele dan Easter akan sama seperti Albus dan Cale. Bedanya Easter akan hidup seorang diri dan tak bertemu dengan keluarganya dalam kurun waktu yang lama. Easter juga meminta tabib yang mengurus kelahiran Vele untuk tutup mulut. Tabib itu akan benar-benar tutup mulut karena Easter sudah mengancamnya dengan menyebut keluarga sang tabib.
Tidak sampai di situ. Easter menyebarkan berita kematian palsu pada semua orang tak terkecuali keluarga Vele sendiri termasuk Vale. Tentu berita ini mengejutkan semua orang terlebih lagi Jake dan Vale yang tau bila Vele sebelumnya masih tertidur.
"Tidak mungkin. Aku yakin dia masih hidup," ucap Vale dengan pendiriannya. Jake kembali membawa Vale ke kerajaan karena Easter memintanya. Tetapi Easter juga meminta Jake membawa Albus dan Cale agar mereka ikut dalam proses pemakaman Vele besok.
Nampak Cale yang menangis di dekapan sang suami. Tentu saja feeling seorang ibu akan selalu meyakini bila sang anak masih hidup. Albus mencoba menguatkan sang istri, begitu juga dengan Jake yang mencoba menjaga emosi Vale agar tak berpengaruh pada kandungannya.
"Tidak hanya kalian yang bersedih, aku adalah orang yang paling bersedih atas kehilangan Vele. Aku melihat bagaimana dia tidak bernapas lagi, bahkan anak kami juga ikut bersamanya. Aku kehilangan semuanya," ucap Easter dengan raut wajah menunjukkan kesedihan yang mendalam.
Kemudian Easter berdiri dari duduknya. "Besok aku harap kalian semua bisa menghindari upacara kepergiannya untuk terakhir kali," ucapnya yang kemudian melangkah pergi dari sana untuk menenangkan diri. Ya, mungkin besok akan menjadi momen terakhir dia dan Vele serta anak mereka untuk bertemu. Easter bisa saja sering berkunjung ke dunia manusia, tetapi dia tak ingin mengambil resiko besar yang bisa membahayakan nyawa keluarganya lagi.
Menurut Easter jika kedua anaknya sudah dewasa, maka dia tak perlu khawatir dengan kerajaan dan keluarga mereka. Dia yakin Zac dan Kiara akan tumbuh menjadi anak yang kuat dan pemberani.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V ✔
FantasíaKarena sebuah peraturan dari raja vampir membuat Vele dan Vale harus hidup terpisah selama dua puluh tahun lamanya. Tak ada yang tahu jika masing-masing dari mereka memiliki takdir yang saling terikat, hingga keduanya dipertemukan dalam peristiwa ya...