Sehari berlalu. Vele yang belum mendapat kabar mengeni keberadaan Vale pun masih terus khawatir. Albus dan Cale diberitahu mengenai ini. Easter mengeluarkan mereka dari bawah tanah agar bisa menemani Vele. Dia tahu, yang dibutuhkan gadis itu adalah keluarganya.
Jika kalian bertanya apakah Albus dan Cale tahu mengenai keadaan Vale, maka jawabannya adalah iya. Vele dan Easter yang memberitahu mereka mengenai gadis itu. Tentu keduanya terkejut. Albus terlebih lagi, karena dia sangatlah mengenal putrinya.
"Vele. Apakah ada alasan yang mendasari Vale pergi? Dia tak mungkin pergi begitu saja tanpa sebuah alasan," tanya Cale.
Vele menggeleng. "Dia saat itu hanya kesal kepadaku Bu karena aku tidak jujur mengenai dirinya. Aku terpaksa melakukan itu agar Vale aman. Dan ini juga atas perintah Raja. Aku tak pernah berpikir jika Vale akan pergi karena hal ini," jawab Vele kala itu.
"Ayah, apakah Ayah tahu di mana tempat-tempat yang biasanya Vale kunjungi? Mungkin dia ada di sana sekarang untuk menenangkan diri," tanya Vele kepada pria paruh baya itu.
"Tempat yang biasanya dia kunjungi adalah rumah pohon. Tetapi, kita semua tahu jika rumah pohonnya sudah rusak. Jadi, tidak mungkin Vale ke sana," jawab Albus. Vele mengangguk paham, Albus benar. Lagi pula jaraknya cukup jauh untuk ditempuh.
Namun, pikiran Vele tertuju kepada sosok Gerry. Pria itu sangatlah ingin Vale dibebaskan pergi dari kerajaan ini. Bisa saja Gerry yang membawa paksa alias menculik Vale sekarang. Sama seperti pria itu yang membawa Vele saat di hutan.
"Ayah, Ibu, aku permisi untuk bicara dengan Raja," pamit Vele yang diangguki oleh kedua orang tuanya.
Easter sendiri sedang berbicara dengan Jake dan beberapa prajurit yang sudah pulang. Dia memerintahkan mereka untuk menuju ke sisi lainnya di mana kemungkinan besar jika Vale ada di sana.
"Raja. Aku ingin berbicara sesuatu," ungkap Vele langsung. Easter mengangguk dan langsung memerintahkan para prajuritnya untuk segera kembali melakukan pencarian, begitu juga dengan Jake.
"Ada apa?" tanya Easter kemudian di mana mereka hanya bicara berdua di sana.
"Aku memiliki perasaan jika Gerry lah dalang di balik hilangnya Vale. Pria itu menginginkan dan tertarik pada Vale, Easter. Dia pasti menggunakan cara liciknya untuk membawa dan menculik Vale sekarang."
Easter mengangguk paham. Dia juga mengira demikian karena kamar Vale tercium aroma aneh ketika di geledah.
"Kamu tenanglah, aku pastikan kita akan segera menemukan Vale sebentar lagi. Gerry tidak mungkin tinggal diam, dia pasti akan muncul nanti untuk menekan kita dengan menggunakan Vale."
Vele pun mengangguk paham. Jadi, mereka harus mengikuti permainan Gerry sekarang.
"Apakah sekarang kau hendak berubah pikiran?" tanya Gerry ketika mendapati gadis yang dibawanya ini tampak gelisah. Vale menggeleng. Cesse bahkan memaki dirinya karena tak memiliki pendirian yang kuat dan kembali ragu-ragu.
"Apakah kau yakin mereka tak akan menemukan kita?"
Gerry mengangguk penuh. Dia menuangkan segelas air untuk Vale dan memberikannya pada gadis itu.
"Kau tenanglah. Di sini kita sangatlah aman. Mereka tak akan mudah menemukan kita. Aku sarankan dua atau tiga hari ini kau tidak keluar karena aku yakin prajurit masih berkeliaran di luar sana," perintah Gerry. Vale mengangguk mengerti.
"Gerry, bolehkah aku bertanya?"
Inilah yang Gerry suka dari Vale. Gadis ini masih saja bersikap sopan dengan meminta ijin lebih dulu untuk bertanya. Ya, meskipun ini hanyalah hal kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V ✔
FantasiKarena sebuah peraturan dari raja vampir membuat Vele dan Vale harus hidup terpisah selama dua puluh tahun lamanya. Tak ada yang tahu jika masing-masing dari mereka memiliki takdir yang saling terikat, hingga keduanya dipertemukan dalam peristiwa ya...