Vele mencoba menyesuaikan cahaya sekitar dengan kedua netranya. Kepalanya tampak sedikit pusing. Dia mencoba membuka lebar seluruh matanya. Hal yang dilihatnya adalah atap kamar tempat dia dan Easter biasa tidur. Easter yang mendapat pergerakan dari sang mate pun langsung bergerak mendekatinya.
"Hei, Sayang. Apa kamu merasakan sakit?" tanya pria ini langsung. Vele menyadari jika dia bukan di tempat Gerry lagi, melainkan sudah di dalam kerajaan vampir.
"Easter. Apa yang terjadi?" tanya Vele dengan posisi yang tetap berbaring.
"Kamu menghilang di hutan. Aku dan yang lainnya mencarimu. Kemudian aku menemukanmu di bawah pohon besar. Apakah kamu mengingat apa yang terjadi setelah kabut itu menerpa kita?"
Vele terdiam, dia bingung apakah harus menceritakan perihal Gerry atau tidak. Tetapi, dia butuh Vale untuk bertanya lebih lanjut kenapa saudaranya tak memberitahu jika pernah menemui Gerry. Vele tak bisa bercerita kepada Easter karena dia takut pria ini menganggap Vale adalah pengkhianat.
"Aku tidak tahu. Yang jelas aku mencoba mencarimu di kabut itu, kemudian kepalaku pusing. Dan aku tidak mengingatnya lagi." Terpaksa Vele harus berbohong di sini.
Easter mengangguk paham. "Istirahatlah kembali. Keadaanmu belum pulih. Aku akan meminta pelayan membawakan makananmu ke sini," ucap Easter yang disetujui oleh Vele.
"Easter. Di mana Vale?"
"Dia sepertinya ada di dalam kamarnya," jawab pria ini. "Kenapa?"
Vele mengigit pipi bagian dalamnya. Dia takut jika Easter tahu mengenai Vale yang menemui Gerry. "Bisakah kamu memanggilkan Vale untukku? Aku membutuhkannya saat ini," pinta gadis itu.
Easter lantas mengangguk saja. "Aku akan memanggilnya sekaligus memintanya untuk menyuapimu. Maaf, aku ada pertemuan dengan tetua kerajaan hari ini. Setelah pertemuan selesai, aku akan menemanimu."
Vele mengangguk. Easter menunduk dan langsung mengecup singkat dahi Vele dengan lembut. Gadis ini tampak tersentuh dengan sikap yang Easter tunjukkan. Vele memandang kepergian Easter dengan tatapan sedih. Dia sedih dan sangat bersalah kepada pria itu.
Easter tentu tak perlu repot menuju ke kamar Vele. Dia hanya cukup memerintahkan salah satu prajurit atau Jake saat itu. Dan Easter langsung menuju ke ruang pertemuan untuk membicarakan hal penting dengan semuanya.
Vele sudah mengubah posisinya menjadi duduk dengan bersandar di papan ranjang. Pintu kamar diketuk dari luar. Dia mempersilakan orang di luar untuk masuk. Ternyata Vale datang bersama dengan seorang maid yang membawa makanan untuk Vele.
Vele tersenyum melihat kedatangan kembarannya. Maid pun keluar setelah meletakkan makanan itu. Di dalam kamar hanya ada Vale dan Vele yang tersisa.
Vale sudah diberitahu oleh Jake jika dia diminta membantu merawat Vele sementara di kamar. Tentu Vale menyanggupi hal ini. Vale mengambil piring yang berisi makanan. Dia sedikit mengaduk makanan di sana, dan mengambil sesendok kecil. Vele membuka mulutnya dan mencoba menikmati makanan yang terasa hambar di mulutnya. Baiklah, sepertinya dirinya benar-benar sakit sekarang.
"Maafkan aku karena tidak bisa menjagamu, Vele," ucap Vale sedih. Dia seharusnya berada di sisi sang kembaran saat itu. Memastikan tak terjadi apa pun pada Vele. Dia juga sempat berpikir untuk melabrak Gerry, namun dia sadar jika ada Jake di sekitarnya. Jadi, yang bisa Vale lakukan hanya diam.
"Aku baik-baik saja, Vale. Maaf karena sudah membuat semua orang khawatir," balas Vele. Vale membantu gadis ini untuk minum. Setelah empat sendok makanan masuk ke dalam mulutnya, Vele merasa dia sudah kenyang. Vale meletakkan piring dan gelas di tempat semula.
"Vale. Ada hal yang ingin aku ceritakan tentang kejadian saat itu. Tapi ... berjanjilah untuk tidak mengatakan kepada siapa pun terutama raja," pinta Vele. Vale mengangguk. Ini adalah janji antara dua bersaudara.
Vele mengambil napas dan membuangnya beberapa kali. Tatapannya hanya tertuju kepada Vale. Ditatap seperti ini membuat Vale menjadi gugup. "Aku kemarin bertemu dengan Gerry," ungkap Vele secara gamblang. Dia memperhatikan ekspresi sang kembaran yang tentu menunjukkan keterkejutan di sana.
"Ge ... rry?" tanya Vale yang jelas-jelas tak bisa menyembunyikan kegugupannya.
Vele mengangguk. "Bisakah kamu jujur padaku? Beberapa hari lalu, apakah kamu pernah bertemu langsung dengannya?" tanya Vele dengan nada penuh keseriusan sekarang.
Vale menunduk. Dia terlalu takut untuk jujur. Vele mengetahui ketakukan saudaranya. Vele menggenggam tangan Vale, membungkusnya dengan kedua tangan milik Vele yang kecil. "Aku tau kamu takut untuk jujur karena raja. Tetapi, bisakah kamu jujur kepadaku? Aku tak akan mengatakannya pada raja," lanjut Vele.
Vale mendongak, menatap manik mata saudaranya secara langsung. Kemudian, Vale pun mengangguk. Vele tersenyum, setidaknya Vale tak berbohong dan menyembunyikan sesuatu lagi di belakangnya.
"Apa yang dia lakukan padamu? Dia tidak melukaimu, bukan?"
Sekali lagi Vale pun menggeleng di sana. "Kenapa kamu tidak mengatakan padaku jika bertemu dengannya? Kita bisa sama-sama menangkap Gerry agar dia mempertanggungjawabkan perbuatannya."
"Aku ... aku takut salah mengambil langkah dan membuatnya semakin terlihat buruk, Vele. Aku juga mengkhawatirkanmu di sini," papar Vale.
"Akulah yang sangat mengkhawatirkanmu, Vale. Aku merasa bersalah karena tidak menemanimu lebih lama di istana. Aku merasa menjadi saudari yang tak berguna sekarang."
Vale menggeleng, dia tak pernah berpikir jika Vele adalah gadis yang jahat. Baginya, Vele adalah teman sekaligus saudari terbaik baginya.
"Maafkan aku karena tidak bercerita kepadamu tentang dia," seloroh Vale. "Dia mencoba untuk membuatku mengikuti jejaknya. Bahkan dia juga membual hal aneh dengan mengatakan jika aku dan dia memiliki kesamaan yakni kelahiran kami tidaklah sempurna."
Vele tersentak. Jadi, Gerry sudah terang-terangan pada Vale. Apa pria itu mencoba mempengaruhi dirinya dan Vale pada satu waktu sekaligus?
"Vale. Jangan kamu dengarkan apa yang dia katakan. Kamu benar, dia hanyalah membual. Bagiku, kamu adalah tetap saudaraku. Aku sangat menyayangimu melebihi dari siapa pun."
Vale mengangguk, dia sangat percaya pada Vele. Tentu Gerry adalah orang asing baginya.
Di pertemuan Easter sendiri nampak semua sibuk membicarakan berita yang beredar yakni mengenai sosok Vele. Maklum, kunjungan Vele dan Easter beberapa hari lalu nyatanya langsung tersebar ke seluruh negeri. Easter tak bisa menghindar, dia harus menjelaskan segalanya. Dan tak ketinggalan di pertemuan ini juga hadir raja-raja dari setiap bangsa.
"Rakyat wizard melakukan protes dan butuh penjelasan banyak mengenai perempuan itu, Raja. Maaf, saya sudah menjelaskan jika dia adalah mate Anda. Tetapi, mereka butuh penjelasan langsung dan pengumuman resmi mengenai ini," ujar Raja Wizard kala itu. Easter mengangguk paham. Dia memang hanya memperkenalkan Vele di anggota kerajaan vampir saja. Kemudian, tatapan Easter beralih pada Raja Werewolf yang belum memberikan suaranya.
Raja werewolf itu menunduk hormat. "Di wilayah kami juga tersiar kabar jika Anda telah menemukan mate. Banyak yang mengatakan jika dia adalah salah satu rakyat saya, tetapi beberapa rakyat wizard mengklaim jika dia adalah bangsa wizard," ucap sang raja.
Easter sekali lagi mengangguk paham. Mungkin yang bangsa werewolf maksud adalah sosok Vale. Vele dan Vale adalah dua gadis kembar, jadi wajar saja mereka terlihat sama.
"Kemarin saya berkunjung ke beberapa pasar, Raja. Mereka juga sama halnya mempertanyakan perihal adanya ratu. Saya tidak bisa menjelaskan lebih sebelum diperintah langsung oleh Anda," tutur salah satu perwakilan dari kerajaan vampir ini.
"Baiklah. Sepertinya aku harus mengumumkan pada kalian semua. Aku sudah menemukan mate ku sejak lama. Hanya saja aku tidak mengatakan kepada semua orang secara langsung saat itu karena ada beberapa hal yang membuat hubungan kami tidak bisa bersama untuk sekarang," terang Easter yang menimbulkan kebingungan di wajah-wajah orang yang hadir di sana.
"Mate ku adalah Vele, dia berasal dari bangsa wizard. Dia memiliki seorang kembaran bernama Vale di wilayah werewolf," lanjut Easter yang mana membuat mereka terlihat syok.
"Aku tau kalian terkejut karena mate ku berasal dari bangsa yang berbeda denganku. Hal inilah yang membuat kami tak mengumumkan di publik. Jadi, karena perbedaan itu, mungkin pernikahan akan benar-benar kami tunda sampai ada jalan keluarnya."
Easter mengakhiri penjelasannya. Dia menatap ekspresi yang berbeda-beda di sini. "Raja. Kenapa Anda tidak menghapus peraturan itu? Mungkin dengan begini Anda dan Ratu bisa hidup bersama. Kerajaan vampir dan seluruh negeri immortal membutuhkan ratunya, Raja," usul Raja Wizard. Beberapa orang mengangguk setuju.
"Bagaimana jika rakyat menganggap Raja tidak konsisten dengan peraturan yang dia buat? Ini akan membuat image raja dan kerajaan vampir menjadi buruk," sahut perwakilan kerajaan vampir.
"Kalian tenanglah. Sebenarnya peraturan itu tidak berlaku untukku, tetapi mate ku ingin menjalankan peraturan yang ada, jadi aku hanya mencoba mencari cara lain. Terima kasih untuk saran dan usulan dari kalian semua, aku sangat menghargai ini. Untuk sementara katakan saja pada semua orang jika aku sudah menemukan mate ku, tetapi untuk pernikahan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat," kata Easter. Semuanya pun mengangguk dan menyetujui keputusan Easter. Ya, Easter adalah seorang raja yang harus bijak dalam mengambil segala keputusan. Meskipun pada awalnya dia ingin menjadi orang yang egois, tetapi Vele mampu menyadarkan pria ini.
Setelah pertemuan itu, semua orang pulang ke wilayah masing-masing. Di sana hanya tersisa Jake dan Easter. Memang Easter ingin berbicara serius dengan bawahannya itu. Tentu membicarakan perihal hilangnya Vele di hutan.
"Apakah kau mencurigai seseorang, Jake?" tanya Easter langsung yang mana Jake tahu ke mana arah pembicaraan mereka.
"Dugaan kita pasti sama, Raja. Gerry lah yang menculik Ratu saat itu. Bagaimana dengan Ratu? Apakah beliau sudah cerita apa yang terjadi saat itu? Mungkin kita bisa mendapat petunjuk."
Easter lantas menggeleng di sana. "Dia hanya berkata jika dirinya tak sadarkan diri dan tak mengingatnya saat itu."
Jake mengernyit. Apakah Gerry menggunakan mantra penghilang ingatan?
"Oh iya, Raja. Saya ingin bercerita mengenai Vale lagi. Saat Anda meminta kami berpencar untuk mencari Gerry, tentunya sebelum Ratu menghilang. Gadis itu mengatakan jika Gerry tak mungkin berada di wilayah yang kami lewati. Dia terdengar sangat percaya diri dengan ucapannya.
"Seakan dia tau di mana Gerry berada?" sahut Easter.
"Benar, Raja. Setelah saya tanya lebih lanjut, dia berkilah jika wolf nya tak mencium bau Gerry di sekitarnya," ungkap Jake kemudian.
Easter tersenyum sembari mengangguk. "Jadi ... apakah menurutmu gadis itu sudah berkhinat pada kita, Jake? Wolf nya tidak mencium bau Gerry. Bukankah itu artinya dia tau bagaimana bau Gerry? Padahal jelas betul kita semua sama sekali belum pernah bertemu langsung dengannya. Dan juga, apakah kau ingat ketika dia diam-diam berada di hutan bagian barat istana? Apa mungkin saat itu dia diam-diam menemui Gerry?"
Jake terkejut. Kenapa dia tidak terpikir dengan itu? Ya, mungkin Easter benar. "Lantas ... apa selanjutnya yang harus kita lakukan, Raja?"
"Kita harus bicara langsung padanya," jawab Easter. Jake mengangguk paham. Pria itu berdiri dari tempatnya. "Saya akan memanggilnya sekarang, Raja."
Easter setuju. Lebih cepat memang lebih baik. Jika Vale bisa diajak kerja sama, mungkin dirinya bisa dengan cepat menemukan Gerry.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V ✔
FantasiaKarena sebuah peraturan dari raja vampir membuat Vele dan Vale harus hidup terpisah selama dua puluh tahun lamanya. Tak ada yang tahu jika masing-masing dari mereka memiliki takdir yang saling terikat, hingga keduanya dipertemukan dalam peristiwa ya...