Vale nampak nyaman berada di pelukan ibunya saat ini. Ditemani oleh Jake yang nampak memperhatikan interaksi antara ibu dan anak tersebut.
"Baru kemarin Vele ke sini, dan sekarang putri Ibu lainnya datang ke sini juga. Betapa beruntungnya Ibu akhir-akhir ini," celetuk Cale dengan nada bercanda di mana membuat Vale terharu.
"Aku merindukan kalian," ungkap gadis tersebut.
"Sayangnya Ayah sedang bekerja. Kemarin juga Vele dan Raja tidak bisa bertemu dengan Ayah. Pasti Ayah terkejut karena putrinya hari ini datang lagi," sahut Cale. Kemudian atensi wanita ini beralih pada Jake di sana. "Terima kasih banyak sudah menemani putriku," ujarnya pada pria itu.
"Sama-sama."
"Ibu. Kapan Ibu akan ke kerajaan?" tanya Vale.
"Belum tau. Mungkin dalam waktu dekat ini kami akan ke sana mengingat Vele dan Raja akan segera menikah," jawab Cale. "Kenapa?"
"Tidak apa-apa. Aku merindukan kalian dan merasa kesepian saja," jawab gadis tersebut yang mendapat lirikan dari Jake. Tentu saja Vale mengeluarkan segala keluhannya pada sang ibu meskipun di sana ada sosok Jake yang menemaninya.
Cale tertawa ringan untuk mencairkan suasana. "Karena kalian sudah datang ke mari jadi jangan lupa untuk makan. Sebentar, biar aku siapkan dulu," ucap Cale sembari beranjak menuju ke dapur. Tampak Vale dan Jake hanya ditinggalkan berdua.
"Apakah baik-baik saja jika kamu ikut ke sini? Maksudku di kerajaan tak akan jadi masalah, kan?" tanya gadis itu.
"Tenanglah. Raja sudah mengijinkanku untuk menemanimu."
Vale pun bernapa lega. Sepertinya dia harus bertemu dengan Gerry lagi untuk merencanakan sesuatu. Tetapi, hari ini Vale bisa keluar istana juga karena ditemani Jake. Lantas bagaimana dia bisa menemui Gerry tanpa diketahui oleh pria ini?
Di kerajaan vampir sendiri terlihat sepasang kekasih masih menghangatkan satu sama lain di dalam selimut yang sama. Siapa lagi jika bukan Vele dan Easter. Mereka tampak sedang tidur siang bersama.
Vele bangun paling pertama. Dia dapat melihat betapa sempurnanya wajah Easter saat ini. Dia beruntung memiliki mate tampan seperti pria itu. Kemudian dengan lancang tangannya menyentuh pipi Easter. Dingin tentu saja masih mendominasi di sana.
Karena penasaran, Vele pun mengecek anggota badan Easter guna memastikan apakah semuanya benar-benar dingin. Di mulai dari dahi, pipi, leher, bahu, dadaa, perut, dan tangan. Belum juga ia menyentuh perut pria itu, tangannya sudah dicegah oleh si pemilik badan yakni Easter. Alangkah terkejut Vele saat itu.
Dia hendak menarik tangannya, namun Easter masih memegangnya dengan erat. "Apa yang sedang kamu lakukan? Menggodaku, huh?" ucap Easter.
"Tidak. Sama sekali tidak. Aku hanya ingin mengecek suhu tubuhmu untuk memastikan apakah semuanya terasa dingin," jelasnya. Namun, yang namanya Easter tentu tak akan menghilangkan kesempatan guna menggoda mate nya.
Pria itu terbangun dan langsung mengurung Vele dengan posisi yang tak menguntungkan sama sekali bagi gadis itu di mana Easter lebih mendominasi di sana. Vele menelan ludahnya susahnya payah.
"Kamu berani sekali menggoda singa yang sedang tidur. Jika begini kamu harus siap menerima serangan darinya," ujar pria tersebut. Vele pun menggeleng di sana. Namun, Easter malah mengeluarkan jurus andalan yakni menciumi kedua pipi Vele secara bergantian. Hal tersebut malah membuat gadis ini merasa geli.
"Cukup. Sudah cukup," kata Vele yang menahan geli dari serangan Easter.
Easter pun berhenti dan meliha Vele yang mengatur napasnya. "Tubuhku ini akan selalu dingin, jika itu yang ingin kamu tau," terang Easter. Sebenarnya dia sudah menjelaskan ini pada Vele sejak lama.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V ✔
FantasiKarena sebuah peraturan dari raja vampir membuat Vele dan Vale harus hidup terpisah selama dua puluh tahun lamanya. Tak ada yang tahu jika masing-masing dari mereka memiliki takdir yang saling terikat, hingga keduanya dipertemukan dalam peristiwa ya...