BAGIAN 54

13 1 0
                                        


"Wah, apa ini, Tante?" pekik Owen ketika Vele datang kali ke rumahnya sembari membawa beberapa barang yang bisa dikatakan seperti peralatan menanam. Kali ini dia ditemani lagi oleh Easter. Namun pria itu sedang asyik mengobrol bersama Crew di depan rumah ini. Di dalam rumah seperti biasa terdapat istri dari Crew serta kedua anaknya.

"Aku berencana untuk mengajak anak-anak menanam. Apakah boleh?" tanya Vele kepada istri Crew yang ia lupa namanya siapa. "Maaf sebelumnya. Aku melupakan namamu," imbuhnya dengan tatapan tidak enak di sana.

Istri dari Crew pun tertawa ringan melihat polosnya Vele. "Bella. Panggil saja begitu. Kamu mau mengajak anak-anak? Tentu saja boleh. Sebenarnya aku mau ke rumah temanku sebentar dan meninggalkan anak-anak bersama Crew di rumah," ungkap Bella di sana.

"Oh begitukah? Baiklah, kamu bisa pergi. Aku akan menjaga anak-anak di rumah," balas Vele dengan semangat.

"Tapi ... apakah ini tidak merepotkanmu?" tanya Bella hati-hati.

Vele menggeleng, dia akan sangat senang sekali bisa menghabiskan waktu bersama anak-anak. "Tentu tidak sama sekali. Aku suka bermain dengan mereka," jawab Vele.

"Baiklah. Sebelumnya aku ucapkan terima kasih banyak. Aku janji tak akan pergi terlalu lama dan akan segera pulang," tutur Bella yang kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap.

Perhatian Vele pun beralih pada kedua bocah di depannya yang sibuk memperhatikan barang-barang bawaan Vele kali ini. Dia tau mereka akan sangat suka dengan kegiatan yang ia pilih. "Ayo anak-anak kita ke halaman belakang," ajak Vele. Owen dan Olive membantu Vele membawakan barang-barang.

Vele mengeluarkan semua kebutuhan mereka mulai dari tanah, pot, pupuk, hingga biji yang akan mereka tanam.

"Sebelum itu biar Tante jelasin dulu ya. Apakah di antara kalian ada yang tau ini apa namanya?" tanya Vele sembari mengangkat beberapa pot baru yang ia beli. Olive mengacungkan tangannya lebih dulu. "Coba jawab apa ini Olive?"

"Itu pot, Tante."

"Benar. Olive pintar sekali," puji Vele. "Kalau ini namanya apa?" tanya Vele sekali lagi. Kali ini dia memberikan mereka pupuk yang masih terbungkus. Baik Owen dan Olive memperhatikan betul benda itu. Owen sedikit mengernyit ketika mencium bau aneh dan dia kembali meletakkannya di tanah.

"Baunya tidak enak, Tante," seloroh bocah laki-laki tersebut.

"Ini namanya pupuk. Pupuk sangat perlu digunakan oleh tanaman apalagi untuk tumbuhan baru. Pupuk ini berasal dari bahan-bahan organik yang diolah hingga bisa dimanfaatkan sebagai pertumbuhan tanaman," jelas Vele yang diangguki saja oleh keduanya. "Ya sudah ayo kalian masing-masing pegang pot masih-masing dulu," perintah Vele.

"Tante kita mau tanam apa hari ini?" tanya Olive.

"Tante hanya beli biji bunga matahari. Apakah kalian suka dengan bunga matahari?" tanya Vele memastikan. Menurutnya bunga itu lucu dan warnanya cerah melambangkan keceriaan.

"Suka. Ya sudah ayo kita tanam, Tante," jawab Olive.

Vele membantu mereka memasukkan tanah dan pupuk. Owen sepertinya masih kurang suka dengan pupuk yang Vele bawa, jadi wanita inilah yang harus tangan untuk membantu bocah itu. Berbeda dengan Olive yang bahkan tak masalah sedikit pun. Tak ketinggalan Vele memberikan kepada mereka biji bunga matahari untuk ditanam. Setelah itu diakhiri dengan menyiram tanaman mereka.

"Jangan lupa untuk rajin disiram ya," kata wanita ini.

"Siap, Tante."

"Ini bunga punya Kak Owen, ini punya Olip, dan ini punya Tante Pele," seru bocah perempuan tersebut yang sejak tadi begitu bahagia melakukan kegiatan menanam tersebut.

DOUBLE V ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang