BAGIAN 48

19 1 0
                                        

Tampak Easter yang baru saja masuk ke dalam kamar ketika hari sudah mulai gelap. Wajah pria itu menunjukkan kelelahan. Easter memang harus bekerja lebih ekstra karena di hari pernikahan dan beberapa hari setelahnya dia tak ingin menyentuh pekerjaan lebih dulu dan akan menghabiskan waktu bersama dengan Vele. Ini sangat kontras sekali dengan Jake yang malah lebih giat bekerja di hari pertama menjadi pasangan Vale.

Vele yang melihat kedatangan Easter pun langsung menghampiri pria itu. Vele yang sudah memahami keadaan pun tak ingin mencari gara-gara ketika keadaan pria ini sedang lelah.

"Kamu mau mandi dulu?" tanya Vele dengan perhatian.

Easter duduk sembari memejamkan matanya beberapa detik dan kemudian pandangannya tertuju pada gadis itu. "Sebentar lagi. Aku akan duduk sebentar," jawab Easter. Vele mengangguk, dia langsung memposisikan dirinya di samping sang mate. Kemudian gadis tersebut memijat ringan bahu dan lengan Easter. Ini cukup membuat pria tersebut rileks.

"Apakah pekerjaanmu sangat banyak? Jangan terlalu memaksakan diri. Kalau butuh bantuan, kamu bisa meminta padaku," tutur Vele. Dia tak ingin Easter merasa kelelahan. Sama seperti Cale, dia pun juga ingin sama membantu mate nya sendiri.

"Tidak apa-apa. Ini sudah sering aku lakukan. Apakah kamu sudah makan?" tanya Easter.

Vele mengangguk, dia sudah makan bersama keluarganya nanti. "Kamu pasti belum makan," tebaknya yang tepat sasaran. "Biar aku minta maid untuk mengambil makanan," putus Vele yang hendak beranjak namun dengan cepat Easter cegah saat itu.

"Tidak usah. Aku akan langsung istirahat setelah mandi," ungkap Easter. Pria itu beranjak dari duduknya dan hendak membersihkan diri lebih dulu sebelum istirahat.

Vele menggeleng. "Jangan menyiksa diri sendiri. Aku tidak bisa melihatmu sakit. Kamu harus pedulikan kesehatanmu," kata Vele yang kembali mendesak pria ini agar mau makan. "Setelah selesai makan kamu bisa istirahat, aku akan menemanimu," lanjut Vele yang kembali meyakinkan pria tersebut.

Easter mengembuskan napas lelahnya, dia tak bisa menolak lagi. "Ya sudah. Aku akan mandi dan kamu siapkan makanan untukku," putus pria tersebut akhirnya. Vele mengangguk setuju. Gadis itu pun segera keluar kamar untuk mengambilkan makanan bagi Easter.

Jika ada hal yang ingin Vale hindari saat ini adalah malam hari. Dia masih gugup jika berdekatan dengan Jake meskipun mereka telah resmi menikah. Tapi, Cesse terus saja meraung di kepalanya seolah ingin selalu berdekatan dengan Jake.

"Berhentilah, Cesse! Kau membuatku pusing," tegur Vale. Serigala tersebut terlihat tak mau berhenti menggerutu di kepala Vale. Bahkan wanita ini sampai memukul-mukul kepalanya karena pusing. Jake yang melihatnya pun mengernyit bingung dan menahan tangan Vale untuk memukul kepala lagi.

"Berhenti melakukan itu," kata pria ini. Vale menoleh dan mendengkus kesal. Dia menghempaskan tangan Jake yang memegangi tangannya tadi. Ini semua gara-gara pria ini. "Ada apa?" tanya Jake.

"Cesse. Dia mengomel di kepalaku dan membuatku menjadi pusing," ceritanya. Terpaksa Vale pun akhirnya menceritakan hal tersebut.

"Kenapa dia melakukan itu?" Bagian ini tidak ingin Vale jawab. Tentu Jake akan merasa besar kepala nanti. "Jika kamu tidak mau menjawab, biar aku yang berbicara dengannya. Lagi pula aku sudah lama tak bertemu Cesse," ucapnya.

"Lihat, Vale. Bahkan Jake ingin bertemu denganku. Sudahlah, kau menyerah saja," ujar serigala tersebut di dalam pikiran Vale. Terlihat Vale yang memutar bola matanya malas di sana. Jake dan Cesse memang perpaduan yang pas sekali. Sama-sama menyebalkan.

Karena kasihan juga dan lelah mendengar ocehannya, Vale pun bertukar shift dengan Cesse namun masih dengan tubuh manusianya. Yang berubah di sana hanya warna kedua bola mata wanita ini.

DOUBLE V ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang