BAGIAN 58

13 1 0
                                        

Pintu gerbang kerajaan ditutup rapat. Tak ada satu orang pun yang diijinkan keluar dari tempat itu. Tentu saja seluruh orang yang ada di dalam sana akan digeledah dan diselidiki.

Ternyata selama ini yang meneror Easter dan keluarga kerajaan adalah anak dari Gerry. Pria itu meskipun sudah tiada masih saja menjadi biang masalah. Dan itu diteruskan oleh keluarganya sendiri. Easter juga baru tau bila Gerry memiliki anak. Itu artinya pria tersebut memiliki istri. Dan besar kemungkinan jika sang istri juga menjadi kaki tangan anak Gerry.

Jake yang mendapat laporan bila Vale lah yang membawa minuman ke tempat Vele saat itu pun langsung menghadap Easter. Dan tentu saja Vale hanya bisa menangis di sana. Bukan karena takut dihukum, lebih kepada memikirkan keadaan Vele sekarang.

Jake menunduk hormat. Dia sebenarnya tak tega melihat istrinya yang sedang mengandung tampak menangis tersedu-sedu.

"Raja. Saya--"

Easter mengangkat telapak tangannya, mengkode Jake untuk berhenti bicara dan tetap diam.

"Katakan," perintah Easter pada prajurit yang bertugas di depan kamar Vele tadi.

Prajurit mengangguk, dia memberi hormat pada sang penguasa lebih dulu. "Tadi saya melihat Vale keluar dari kamar Ratu. Tetapi beberapa saat kemudian dia kembali lagi Raja, sambil membawa secangkir teh yang katanya sedang Ratu inginkan saat itu," ungkap prajurit tersebut. Vale menoleh, lewat matanya dia mengatakan pada Jake bila dia tak melakukan itu. Sama sekali dia tak berniat mencelakai Vele.

"Bagaimana denganmu?" tanya Easter pada tabib di sana.

"Saya saat itu sedang bersama dengan Vale, Raja. Dia datang karena ingin memeriksa kandungannya. Dia berada bersama saya hingga panggilan dari Anda sampai di tempat kami," ungkap sang tabib. Dari sini saja sudah dapat dipastikan ada hal janggal. Bagaimana bisa Vale berada di dua tempat dalam satu waktu?

"Saya berani bersumpah, Raja. Saya sama sekali tidak kembali ke kamar Vele lagi saat itu," imbuh Vale dengan air mata yang membanjiri wajahnya.

"Aku tau," sahut Easter membuat semuanya mengernyit. "Kau," tunjuk Easter pada prajurit yang menjaga depan kamar Vele. "Ikut aku," imbuhnya, "kau pun sama, Jake. Cepat ikuti aku."

Jake yang namanya disebutkan pun langsung bergegas mengikuti Easter.

"Aku percaya padamu. Berhenti menangis dan jangan membahayakan anak kita. Kau bisa kembali ke kamar sekarang," titah Jake kepada Ve di sana.

Easter membawa Jake dan satu prajurit itu masuk ke ruangannya. Menurutnya ini adalah tempat yang aman bagi mereka untuk berbicara.

"Aku memiliki tugas untuk kalian," ucap sang raja pada keduanya. "Kumpulkan seluruh maid yang ada di kerajaan ini dalam aula. Jangan sampai satu pun yang tertinggal. Kemudian, kalian lakukan pengecekan."

"Kau. Aku tau kau masih ingat betul baju yang Vale pakai ketika membawa secangkir minuman itu bukan? Temukan orang itu dari baju yang dia pakai," seloroh Easter pada prajurit tersebut. Sang prajurit pun mengangguk. Dia baru mengingat jika pakaian yang Vale gunakan berbeda dengan pakaian ketika wanita itu baru keluar dari kamar Vele sebelumnya. Harusnya dia curiga saat itu. Benar-benar bodohh.

"Kau bisa pergi sekarang," titah Easter. Prajurit tersebut langsung pergi dari sana. "Jake. Aku ingin memberitahu satu hal padamu. Aku tau siapa yang telah melakukan peneroran itu sejak lama. Aku sudah bertemu dengan orangnya di hutan tadi, dan aku juga sudah membunuhnya. Dia ada anak dari Gerry," ungkap Easter yang mana membuat Jake nampak sama terkejutnya.

"Seharusnya kita bisa menduganya. Tidak mungkin orang seperti Gerry tidak memiliki keluarga, bukan? Aku yakin Vale tak tau mengenai ini karena Gerry telah menghasutnya saat itu," lanjutnya. "Tapi, aku terlalu kesal dengan segala hal yang anak pria itu lakukan pada kita hingga aku melupakan Vele yang ada di istana. Anak itu tidak bekerja sendiri, melainkan bersama orang lain yang aku curigai adalah ibunya alias istri dari Gerry yang diam-diam menyamar sebagai Vale saat itu."

DOUBLE V ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang