Kerajaan Vampir sedang berduka untuk sang ratu. Tidak hanya kerajaan ini saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat negeri immortal. Kabar mengenai penyerangan pada kerajaan terutama pada Vele menyebar cepat di seluruh penjuru negeri.
Rakyat berbondong-bondong menuju ke Kerajaan Vampir untuk memastikan kabar itu benar adanya atau tidak. Karena baru saja mereka bahagia ketika mendengar kerajaan akan memiliki penerus, dan kini mereka dikejutkan dengan kematian sang ratu. Sungguh kabar ini belum bisa mereka terima.
"Raja," panggil Jake menghadap sang penguasa. Terlihat Easter yang memijit pelipisnya, pertanda dia cukup pusing mendengar teriakan-teriakan di luar istana. Mereka menuntut pernyataan langsung dari Easter. Tentu saja Easter yang masih berduka tidak bisa melakukan hal tersebut sekarang.
"Apakah kau tidak bisa mengusir mereka, Jake?" kata Easter pada sang bawahan.
"Mohon maaf, Raja. Pintu gerbang sudah ditutup rapat, tetapi mereka tetap meminta pengumuman dari Anda. Dan yang pasti mereka ingin melihat sang ratu sekarang juga," ungkap Jake yang mungkin berat untuk dia katakan pada sang junjungan.
"Kau tau sendiri bagaimana keadaan Ratu yang sebenarnya, Jake," sahut Easter minim ekspresi di sana. Jake mengangguk paham. "Untuk sementara biarakan saja begini. Dalam beberapa hari suara-suara itu akan mereda dan perlahan hilang. Dan jangan buka pintu gerbang sebelum aku yang menyuruhnya," tutur pria tersebut.
"Baik, Raja. Saya mengerti. Kalau begitu saya pamit undur diri." Jake pergi meninggal Easter dengan kepusingan yang ada di kepalanya. Vele. Satu nama itu tertanam jelas di pikiran dan hatinya. Dia tak ingin kehilangan semuanya.
Jake kembali ke kamarnya untuk menemui Vale dan meminta wanita ini untuk bersiap. Vale akan Jake titipkan pada Albus dan Cale untuk sementara waktu hingga keadaan di dalam kerajaan membaik. Vale ternyata baru saja berkemas, Jake dengan sigap membantu istrinya itu.
"Apa sebaiknya aku tetap tinggal di sini dulu, Jake? Aku ingin berada di sisi Vele," pinta Vale. Vele ternyata belum meninggal, hanya saja wanita itu masih tertidur dan tengah diobati oleh tabib kerajaan di tempat paling aman yang ada di kerajaan ini. Dan yang pasti hanya Easter dan satu tabib yang memiliki akses masuk.
"Raja tidak mengijinkan siapa pun bertemu Ratu kecuali tabib kepercayaannya," terang Jake membuat raut ekspresi sedih tertera jelas di wajah wanita ini. "Maaf, Vale. Aku tidak bisa membantumu untuk ini. Lebih baik kita patuh pada Raja. Dan maaf jika aku harus mengantarmu ke Ayah dan Ibu. Karena menurutku kamu akan aman di sana. Aku akan menjemputmu jika keadaan istana sudah membaik."
Vale mengangguk, dia memeluk Jake saat itu yang dibalas oleh sang suami. "Kita pasti akan sangat merindukanmu," gumam wanita ini dengan manja. Efek kehamilan membuat Vale sedikit bersikap manja pada sang mate. Jake tertawa di tempatnya.
"Aku akan berkunjung jika ada waktu luang," ungkap Jake yang sudah selesai berkemas. "Sudah selesai, ayo kita berangkat sekarang," ajaknya.
Vale mengangguk. Dia dan Jale berjalan bersisian menuju ke gerbang lainnya. Ya, Jake memiliki akses sendiri untuk bisa ke hutan tanpa repot melewati gerbang utama.
Jake menggantung tas berisi pakaian Vale di punggungnya. Kemudian dia menggendong wanita hamil tersebut di depan tubuhnya. Tidak begitu berat juga. "Berpegangan yang erat," titah Jake pada Vale yang langsung dilaksanakan oleh wanita tersebut. Jake langsung berlari kencang menembus melewati hutan. Dia sengaja memilih berlari agar cepat sampai dan menghindari kerumunan yang ada di depan gerbang utama.
Ketika Jake malah mengungsikan Vale, berbeda hal dengan Easter yang setia menunggu sang mate membuka matanya.
Pria tersebut melangkah ke sudut lain istana. Tak ada ada yang boleh menginjakkan tempat tersebut tanpa seijin raja. Bahkan yang biasanya dia dibukakan pintu oleh prajurit yang berjaga, kini Easter membukanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE V ✔
FantasíaKarena sebuah peraturan dari raja vampir membuat Vele dan Vale harus hidup terpisah selama dua puluh tahun lamanya. Tak ada yang tahu jika masing-masing dari mereka memiliki takdir yang saling terikat, hingga keduanya dipertemukan dalam peristiwa ya...