BAGIAN 41

13 1 0
                                        

Vale membukakan pintu untuk Vele yang ia undang malam ini ke kamarnya. Vele yang sama sekali tak menaruh curiga pada saudari kembarnya pun masuk ke dalam kamar. Vele diberitahu salah satu prajurit jika dia dipanggil oleh Vale. Untuk itu gadis tersebut segera pergi dan meninggalkan Easter yang sibuk dengan pekerjaan bersama dengan Jake.

Vale menggiring kembarannya untuk duduk di atas tempat tidur. "Apakah aku mengganggu waktumu sekarang?" tanya gadis ini dengan suara yang kecil. Vele lantas menggeleng. "Syukurlah. Aku hanya ingin kamu di sini menemaniku sebentar," ungkap Vale.

Vele pun tersenyum. "Baiklah. Kita cerita sepanjang malam bukanlah ide yang buruk menurutku. Ah iya, apa tidak sebaiknya kita meminta maid untuk mengambil camilan?" ide Vele.

"Aku akan meminta mereka. Selama aku pergi, kamu tunggulah sebentar di sini. Oh iya, kamu pasti haus kan? Ini aku sediakan minuman untukmu," ujar Vale memberikan minuman yang sudah ia berikan ramuan. Vele menerima gelas berisi air itu. Vale beranjak dari tempatnya menuju ke luar kamar.

Vele tak langsung meminum air miliknya, dia menjelajahi isi kamar sang kembaran. Selagi Vele di dalam kamar, Vale tampak memanggil satu maid untuk menyiapkan camilan dan dia menggunakan nama Vele sebagai perintah ini. Maid itu pun bergegas melaksanakan tugasnya.

Vale memperhatikan sekitar, sejauh ini masih sepi. Gadis ini berharap Vele segera meminum air tadi dan tidur sepanjang malam hingga besok pagi. Ya, Vale memberikan ramuan itu cukup banyak dengan pemikiran bila Vele akan tertidur sepanjang malam ini. Hal tersebut memudahkan Vale melaksanakan tugasnya.

Vele menemukan buku yang cukup tebal di meja milik Vale. Itu adalah buku yang sempat Vale berikan pada Gerry. Yakni buku sejarah mengenai dunia immortal. Kemudian, Vele menemukan buku lainnya, yakni buku berisi tentang keturunan tidak sempurna. Vele memaklumi hal tersebut di mana Vale pasti mempelajari perihal jati dirinya.

Tak butuh waktu lama bagi maid untuk menyiapkan camilan. Dia langsung membawa kue-kue itu ke kamarnya. Dilihatnya Vele masih berdiri tegak di dekat meja milik Vale. Vale berpikir jika kembarannya itu belum meminum airnya.

"Mari kita makan," ajak Vale. Dia yakin kalau Vele memakan kue, dia akan sering minum nanti. Dan ramuan itu akan cepat bekerja. Vale mulai mengambil satu kue kecil yang ia masukkan ke dalam mulut. "Ini manis," ucapnya dengan wajah sumringah.

Dan Vele tampak menyukai kue itu. Vale mengambil gelas berisi air miliknya. Hal ini pasti akan dilakukan juga oleh Vele. Dan benar saja, gadis itu juga menenggak minumannya. Vale tampak puas sembari tersenyum lebar.

"Mari kita bercerita. Bagaimana hubunganmu dengan Raja?" tanya Vale. Dia menunggu efek ramuan itu bekerja.

Vele yang mulai kehilangan kesadarannya pun masih bisa mendengar pertanyaan Vale. "Baik. Kami sedang mempersiapkan pernikahannya," ungkap Vele. "Vale ... sepertinya aku tiba-tiba mengantuk sekarang," kata Vele sembari memegangi kepalanya.

"Mengantuk? Kamu bisa tidur di kasurku untuk sementara, nanti aku akan bangunkan kamu," sahut Vale mengiring Vele untuk tidur. Vele yang memang sudah sangat mengantuk pun menurut saja. Dan dalam sekejap gadis ini sudah menutup matanya menuju ke dunia mimpi.

"Tidurlah terus Vele. Malam ini Raja akan jadi milikku. Selamanya akan begitu. Nikmati waktu tidur panjangmu ini," ucap Vale sembari menepuk-nepuk pipi kembarannya itu.

Setelahnya Vale menghabiskan air minumnya di mana sudah ia campur dengan ramuan untuk dirinya. Setelah itu Vale langsung mengganti pakaiannya dengan Vele. Sempurna. Dalam sekejap dia sudah seperti seorang Vele.

Vale pun menutup pintu kamar dan tak lupa menguncinya agar tak ada orang lain yang masuk ke kamar. Vale berjalan dengan percaya diri di lorong istana. Wajahnya nampak bersinar. Suasana hatinya sangatlah baik sekarang.

DOUBLE V ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang