#6

4.7K 186 8
                                    

''Berapa anggota yang dateng?,'' tanya Ale.

''Kamu nanyae?'' jawab Reja menirukan suara bak dilan kw yang sedang viral. Ia berlari kabur melihat Ale mendekat kearahnya dengan tatapan yang menusuk tajam.

''Semua hadir le,'' jawab Ivan sembari melihat kertas nama anggota XB.

''Aldo sama Rafael mana?,''pasalnya Ale dari tadi tidak melihat kedua temannya itu.

''Katanya dateng telat ada urusan- ANJING''

Ale tersentak kaget menoleh kearah yang di lihat temannya.

''Apaansi Ipananjing, keselek nih gu- ASTAGHFIRUALLAH,'' ucap Barko.

Ale, Reja, Ivan bersama anggota XB lainnya tercengang lalu tertawa terbahak bahak melihat 2 manusia yang baru saja datang.

Aldo dan Rafael menjadi pusat perhatian anak Basecamp, bagaimana tidak anak itu memakai baju koko serta kain sorban yang di lilitkan di leher Rafael. bukan masalah baju koko yang mereka pakai, melainkan semua orang tau jika Aldo jarang sekali memakai baju koko seperti itu, sholat jumat saja Ia cuma memakai baju biasa.

''ASSALAMUALAIKUM PAK HAJI,'' teriak Reja di sela sela tawanya. di sambut gelakkan tawa dari anggota lain.

''Sholat jumat tadi siang kali do,lo telatnya kebangetan ini mah '' timpal Ivan.

''Subhanallah akhi,'' ucap ujang seraya menyalami tangan keduanya.

Aldo dan Rafael hanya bisa pasrah.

''Lo habis ngaji dimana tong,'' tanya Sandi selaku anggota tertua di XB.

''Rafael diajak bang Aldo yasinan 40 harian tetangganya yang meninggal bang, katanya nanti dapet nasi kotak yaudah Rafael ikut deh'' balas Rafael dengan tatapan kesal kearah Reja.

Cowok itu terus menertawakannya, apa salahnya coba memakai baju kokoh ke Basecamp, pikirnya.

''Udah bangsat.'' Kini Aldo yang bersuara, menatap sinis Reja seraya melempar sekaleng soda yang dibawanya.

''Baperan pak haji,'' seru Reja yang langsung di seret kerah belakang bajunya oleh Ivan. membawanya kearah Barko dan Ujang untuk menjauhi temannya dari serangan Aldo yang sudah siap membogem wajah Reja kapan saja.

''Udah goblok, mau mati lo?.''

Sandi menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah laku adik adiknya itu. Ia menatap Ale yang hanya diam, Sandi menghampiri lelaki itu lalu duduk di sampingnya sambil menepuk pelan bahu Ale, membuat sang empu menoleh ke arahnya.

''Kenapa? ada masalah?.''

Ale menggeleng menatap Sandi. ''gpp bang.''

Entah kenapa tiba tiba Ia teringat kejadian tadi pagi dimana dirinya bertengkar dengan Ara disekolah, Ale merasa sedikit menyesali perkataan yang dia lontarkan untuk Ara. rasa bersalah kini menyelimuti dirinya, Ia merutuki kebodohannya saat mengingat mata sendu milik Ara.

''Apa karna Ara? Aldo sempet cerita ke gue soal lo sama Ara di sekolah tadi.''

''Kalo lo emang nggak suka sama dia atau risih atas apa yang dia lakuin setidaknya lo omongin baik baik ke dia jangan sampai nyakitin hatinya, lo bayangin kalo dia nggak pernah dapat kata kata kaya gitu dari keluarga atau orang tuanya pasti sakit dan kaget banget le nggak ada yang lebih sakit daripada dikecewain satu orang yang dia pikir nggak akan pernah nyakitin hatinya.'' sambung Sandi sembari menepuk bahu Ale dan beranjak dari sana, menyisahkan Ale yang terdiam mencermati kata terakhir yang diucapkan anggota tertuanya itu.

Drrrtt drttt

New message

Ara Brady: Malam Ale

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang