#42

3K 73 51
                                    

Brakk!

Ale menggebrak meja makan didepannya, Ia sedikit tidak rela mendengar Rafael diutus oleh Maminya untuk menjaga Ara selama hamil anaknya. Ia takut perhatian dari istrinya itu akan beralih ke bocah kematian seperti Rafael.

"Nggak! gue nggak bakal ngizinin lo disini. " Ale menggeret kerah belakang baju Rafael yang sedang anteng meminum yakult miliknya.

Rafael terus memberontak. Walaupun tangannya tidak sampai menyentuh tangan Ale yang berada dibelakang punggungnya.

"ABANG! RAFAEL KECEKEK!"

"HUEEE KKARA TOLONGIN RAFAEL MAU MATI!!"

Laki laki itu merasa kesal. Ia menggendong Rafael ala kalung beras dibahunya, "Shut up!!!" sentaknya.

"YAAAAKKK ALE!!!"

Seketika tubuh Ale tiba tiba terasa kaku mendengar teriakan Ara, Ia membalikkan tubuhnya kebelakang dengan perlahan. Mata tajam nya seketika meredup menatap kobaran api dimata istrinya.

Perempuan itu berjalan mendekat. Mata nya mengunci pergerakan Laki laki didepannya yang terdiam.

"Turunin."

Ale menggeleng kemudian mengangguk dan menurunkan Rafael dengan kasar setelah mendapatkan tatapan tajam dari Ara.

"Awshh"

Rafael mengaduh kesakitan pada bokongnya, Ia berlari mencari perlindungan dibalik punggung Ara.

"Kenapa kamu belain dia?."

"Aku nggak ngebela siapa pun, tapi cara kamu salah le."

Laki laki itu sedikit memiringkan kepalanya seraya menaikkan sebelah alisnya, "le?."

Ara mengatupkan bibirnya, "Maaf aku nggak sengaja mas?."

Tanpa menjawab Ale berjalan menuju pintu keluar. Ia menaiki motor sportnya seraya meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Bang Ale ko sekarang jadi beda ya."

"Bedanya?"

"Ngambekan, udah gitu cerewet banget biasanya kan kalo ngomong sehari paling 2-3 kata doang."

Ara menghembuskan nafasnya mengiyakan ucapan Rafael

..

Disisi lain anggota XxBlack hanya dapat menyaksikan ketuanya meninju ninju meja serta beberapa benda mati didepannya, sesekali Ia tertawa dan tersenyum sendiri. Hal itu sangatlah menakutkan bagi para anggota disana.

Aldo yang jengah memutuskan menghampiri sahabatnya itu. Ia menghentikan pergerakan Laki laki itu yang masih memukuli meja. Akibatnya, tangan sahabatnya itu sudah mulai mengeluarkan darah.

"Lo kenapa si?! cerita."

Laki laki itu melirik Aldo, Ia tersenyum sambil berkata "Gue di panggil mas."

"Sama siapa?"

Ale kembali tersenyum, kupingnya memerah menahan gejolak aneh di dadanya. "Istri gue"

"Ha? maksud lo?"

"DIA SALTING ITU GOBLOK" ucap Reja sembari menimpuk sofa bantal kearah mereka berdua.

Dengan perasaan dongkol Reja dan teman temannya memukuli punggung Ale hingga memerah. Bukannya marah Laki laki itu justru tertawa puas.

"This is cogil"

"Darka meninggal karna kecelakaan di italia, jasadnya bakal dibawa ke indo besok."

Hening.

Kegembiraan mereka terhenti dengan kedatangan Raga. Bukan kedatangan Raga yang mereka kejutkan melainkan berita yang dibawa Laki laki itu.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang