#9

4.5K 178 3
                                    

Ale dan teman temannya sedang menjalani hukuman lari 20 putaran ditengah lapangan yang diberikan oleh pak samsul, sebab keenam murid nakalnya itu berani membolos pelajarannya.

Setelah menuntaskan hukumannya, mereka menuju pinggir lapangan untuk beristirahat sejenak. semua siswi yang berada disana berteriak histeris melihat Ale membasahi wajahnya serta rambutnya memakai Air mineral yang baru saja diberikan salah satu penggemarnya.

Rambut yang acak acakan serta keringat yang bercucuran hingga ke leher cowok itu membuat siswi yang ada disana memekik kagum.

''Busett..lo cuma cuci muka doang hebohnya kaya ngantri sembako.'' cetus Reja.

''Yang mukanya di bawah rata rata mending diem.'' timpal Ivan, di balas lemparan batu kecil oleh Reja.

''Gue jadi ngebayangin kalo paketu lagi boker apa mungkin tuh cewek cewek pada teriak juga ya?.'' ucap Barko dengan tampang polos yang dibuat buatnya.

''Anjing.'' mereka tertawa mendengar pertanyaan konyol Barko.

''Bentar deh, itu bukannya cewek lo ja? sama Ara?''

Semuanya lantas menoleh ke arah pinggir lapangan yang di tunjuk Ujang, mereka melihat Ara dan Rena serta kedua cowok sedang latihan menari dengan sangat baik.

Para cowok yang berada di pinggir lapangan dibuat takjub sedangkan Ale? cowok itu hanya diam saja memperhatikan setiap gerak gerik salah satu gadis disana.

''Itu dua cowok siapa?'' tanya Barko.

''Enak banget anjing main pegang pegang pinggang cewek,'' timpal Ujang.

Reja mengangguk melas membenarkan ucapan ujang, lantas tatapan cowok itu mengarah ke Rena.
"nggak rela ayang gue dipegang pegang"

''Itu anggota dancenya Ara goblok, emang begitu konsepnya.''

''Kayanya cowok itu naksir dah sama si Ara, liat aja tatapannya anjir.'' Barko menunjuk cowok yang tadi sempat memegang pinggang Ara, Priyan Bagaskara.

''Ssstt diem Ara kesini noh.'' ujar Aldo melihat Ara yang hendak kearahnya sembari membawa sebotol Air isotonik.

''Ja,dari Rena '' ucap Ara pada Reja, memberikan minuman itu tanpa menoleh kearah Ale yang sedang menatapnya.

''Loh ra buat aa Ale mana?.'' goda Ivan.

''Parah banget Reja doang yang dikasih.''

''Kita juga haus Ra.''

''Beli sendiri ya para beban SMA Baylor,'' telak Ara tersenyum paksa.

''Bebep gue mana?''

''Gue suruh latihan sampe mati.''
setelah mengucapkan itu, Ara beranjak pergi mengabaikan umpatan Reja juga tatapan Ale yang sedari tadi memperhatikan nya.

Ale menghembuskan nafasnya kasar. ''Cabut'' perintah Ale, yang langsung di angguki semua temannya.

...

''Lo bertiga duluan aja kekantin gue mau ke perpus bentar,'' ucap Ara sebelum pergi keluar kelas.

Waktu istirahat adalah waktu yang sangat di nanti sama semua murid. Ara mengamati meja teman temannya juga geng Ale yang tengah makan sesekali tertawa, mata Ara menganalisa seluruh kantin dan terkunci pada satu orang yang lagi duduk sendirian sambil memakan siomaynya.

''PRIYAN!'' Ara teriak kearah meja Priyan sambil ngelambain tangan, tak perduli seisi kantin melihat kearahnya termasuk Ale.

Ara berlari kecil menghampiri cowok berpakaian rapih itu, Priyan adalah the real murid teladan memang.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang