#25

4K 152 9
                                    

Ara mengerjapkan matanya pelan, untuk menyesuaikan cahaya terang yang ada di depannya.

"Bi..?"

Ara menoleh ke samping kanannya dan kirinya mencari keberadaan seseorang yang tidak ada di sekitarnya, Ia duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa nya sebelum berjalan keluar kamar menaiki lift untuk bisa sampai ke ruang bawah,di sana sudah ada penghuni rumah yang sedang berkumpul di ruang tamu termasuk Aldo dan Nana.

"Astaga mantuku sudah bangun" seru Rani melihat kedatangan menantu nya yang baru saja keluar dari lift

Ara tersenyum mengangguk, lalu berjalan melewati mertuanya. menghampiri seseorang yang sedang duduk santai di sofa sembari membuka ponsel miliknya,
"Kamu ko ngga bangunin aku?" ucap Ara sedikit kesal.

Ale menaruh ponsel ke meja yang berada di depannya lalu menatap istrinya yang sedang mode ngambek itu. "Kamu pules banget, aku ngga tega bangunin nya" ucapnya sambil memeluk pinggang ramping milik Ara

Ara melengkungkan bibirnya kebawah. "Aku cariin kamu tau, jangan di ulangin lagi ya" gumamnya

Ale mengangguk menurut, Ia mengecup kepala istrinya sebelum melanjutkan obrolan bersama kedua orang tuanya mengabaikan tatapan iri kedua orang yang sedari tadi menyaksikan adegan romanis mereka.

"Jadi gimana? Kamu mau nerusin perusahaan keluarga ini atau mau nerusin bisnis kamu itu?" tanya Adi pada putranya dengan raut wajah yang serius

"Pikirkan secara matang nak, sekarang kamu sudah dewasa,sudah ada tanggung jawab sendiri,belum lagi nanti kamu bakal punya keturunan." timpal Rani

"Tabungan Ale udah lebih dari cukup buat kehidupan keluarga kecil Ale nanti dan untuk masalah perusahaan? maaf pih Ale ngga bisa." telaknya membuat Ara sedikit kecewa mendengar keputusan suami nya

"Baiklah, Papi ngga akan maksa kamu, papi juga masih kuat buat ngurusin perusahaan itu." setelah itu, Adi bersama Rani berlalu dari hadapan mereka.

"Lo berdua ngapain ke sini?" kini giliran Ara yang bertanya menatap temannya

"Biasalah, Bisnis" balas Aldo

"Lo? sama Nana? pacaran?" pertanyaan tiba tiba dari Ara membuat Nana tersedak ludahnya sendiri

"Otw, doa in ya ra" ucap Aldo enteng

Ara tersenyum jahil pada Nana yang sedang menatapnya dengan geram, Ara tidak memperdulikan Ia berdiri hendak mencari keberadaan Rafael.

"Mau kemana?"

"Kamar Rafael" ucapnya singkat berlalu dari sana, jujur Ia sedikit kesal atas keputusan suaminya.

Ale menatap punggung istrinya yang sudah mulai menjauh

"Kalo gitu gue sama Nana pamit pulang le" pamit Aldo menggandeng tangan Nana, berjalan keluar melewati para penjaga yang sedang membungkukkan badannya saat melihat teman tuan majikannya itu.

Di sisi lain Ara dapat melihat Rafael yang sedang menatap bingkai berisi foto dua pasangan yang nampak harmonis dan anak kecil yang berada di tengah tengah mereka, sudah dapat dipastikan kalo anak kecil itu adalah Rafael dan kedua orang tuanya.

"Belum tidur?"

Rafael terkejut dengan kedatangan Ara, buru buru Ia menyembunyikan foto keluarga nya di balik bantal. "Belum" ucapnya tersenyum

Ara termenung sejenak melihat senyuman yang penuh arti itu, Ara tau pasti Rafael sangat merindukan kedua orang tuanya walaupun ayah nya sangat kejam terhadap anak ini.

"Udah malem, tidur ya" Ara membantu merebahkan tubuh Rafael dan menyelimuti nya, tidak lupa untuk menghidupkan lampu tidur berwarna biru agar Rafael merasa tenang.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang