#43

987 43 36
                                    

Ujian terakhir kelulusan telah dimulai. bagi seorang siswa kelulusan sekolah akan menghadapkan mereka tidak hanya pada rasa senang, namun juga pada rasa was was. langkah apa yang harus dilakukan setelahnya? jalan mana yang harus ditempuh setelah ini?

Ketegangan dan kesunyian dapat dirasakan kelas 12 IPA A maupun IPA B. ujian telah berlangsung 10 menit lagi sebelum bell istirahat berbunyi, Laki laki berambut acak acakan tidak karuan melongo melihat sahabatnya sudah lebih dulu memberikan kertas ujian tersebut.

Reja menggaruk kepalanya menggunakan pulpen miliknya, "Pssttt Ale." bisiknya pelan.

Laki laki yang dipanggil hanya menoleh sembari merapihkan alat tulisnya.

"Nomer 5 please," mohon Reja manja.

Ale menghela nafasnya sejenak, "C".

Setelah memberi jawaban gratis kepada sahabatnya, Ale berjalan keluar kelas menuju kantin sekolah dengan salah satu tangan yang Ia masukkan kedalam saku celananya.

"MAKASIH SAYANG" teriak Reja.

"Reja vanendra!!!" tegur Bu Yanti.

Reja tersenyum manis setelah menyesalkan perbuatannya, Ivan dan Aldo melototkan matanya kearah Laki laki berandal itu. Memberi peringatan untuk tidak membuat ulah.

Tak lama kemudian Ivan dan Aldo juga telah menyelesaikan ujiannya, berbeda dengan Reja yang masih fokus pada kertas didepannya. Ivan berbisik tepat ditelinga Reja yang tengah serius. Ia menyeringai melihat wajah memerah menahan emosi yang dikeluarkan Reja.

Kantin 12:02

hampir semua siswa telah menyelesaikan ujian kedua. Seluruh kantin dipadati oleh siswa dan siswi SMA Baylor. Ivan dan Aldo bergegas menghampiri Ale yang tengah duduk santai bersama Barko dan Ujang serta ketiga teman Ara.

"Reja belum keluar van?" tanya Rena.

Ivan menggeleng sambil memakan gorengan milik Barko. Laki laki pemilik gorengan itu cuma bisa tersenyum masam.

Rena memijat keningnya pusing, "Padahal udah gue suruh belajar biar cepet lulus."

"Tuh anak emang batu, push rank mulu tiap malem." ceplos Aldo.

"Maaf ya aku telat," sambungnya pada Nana.

Nana tersenyum mengangguk memaklumi

"Entar malem kumpul dimana,?" tanya Barko.

"Rumah paketu atau basecamp,?" tambah Ujang.

"Gimana le,?" tanya Aldo pada sahabatnya.

"Kalo kata gue mending dirumah Ale aja, soalnya kan Ara lagi hamil gede takutnya kenapa napa dijalan. basecamp utama lumayan jauh juga." saran April disetujui mereka semua.

"Ada benernya juga nih neng sri," imbuh Ivan.

April mendelik tidak suka, "My name is April! you know understand?"

"No," ledek Ivan.

Barko mengelus kedua bahu kekasihnya yang mulai berapi api.

Dering ponsel milik Ale berbunyi menandakan panggilan masuk. Membuat sang empunya segera mengangkat panggilan tersebut.

My wife is calling...

"Iya sayang?"

"Kamu lagi istirahat kan?" seru Ara dari sebrang sana.

"Iya."

"Gimana tadi ujiannya? susah nggak? kamu pusing nggak? kamu udah makan bekal yang aku buat? Rafael dimana? udah makan belum dia?" cerocosnya.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang