Ale melepaskan gandengan tangannya pada tangan Ara, ia melirik jam arloji mahalnya yang menunjukkan pukul 23:45 malam.
"Pulang yuk, udah malem." ajaknya
Ara menggeleng tidak mau, "aku belum selesai main."
Ale mendesah pasrah saat tangannya di tarik kesana kesini mengikuti kemana gadis itu akan pergi, pasar malam yang tadinya ramai sekarang sudah mulai sepi, beberapa pedagang juga sudah mulai membereskan barang barangnya.
"Sayang, udah mau nutup pasar malam nya." ucap Ale setenang mungkin
Ale takut akan hal yang tidak di inginkan terjadi saat mereka pulang begitu larut malam, apalagi saat ini ia membawa Ara bersamanya mengingat dirinya adalah ketua geng yang siapa saja bisa menjadi musuhnya.
Ara menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, ia berjalan duluan menuju parkiran motor melewati Ale yang mengikutinya dari belakang.
"Jangan marah, nanti kita ke sini lagi" ujar Ale sembari memakaikan helm pada kepala Ara.
"Aku ngga marah" jawabnya
Ale memincingkan matanya sebentar
"Yang bener""Iya,bener."
Ara bingung melihat Ale menunjuk kedua pipinya, "apa?."
"Cium"
"Nggak mau"
"Berarti masih mara-"
Cup
Ara berjinjit mencium kedua pipi cowo itu serta dagu dan kening Ale, "puas?."
Ale menggeleng sebagai jawaban, membuat Ara mendengus kesal sembari naik ke motor sport cowo itu.
"Buru jalan, katanya udah malam." sindir Ara melihat Ale yang belum menyalakan mesin motornya
"Baik tuan putri"
Di tengah perjalanan,mereka melewati jalan yang lumayan sepi ada beberapa pepohonan yang menjulang tinggi seakan mempersilahkan mereka untuk melewatinya.
"Aku ko merinding ya," bisik Ara pada Ale.
Ara celingak celinguk ke arah samping kanan dan kirinya serta belakangnya, takut kalau ada perempuan berdaster putih mengikutinya.
"Aku takut," cicitnya.
Ale mengelus punggung tangan Ara yang berada di pinggangnya guna menenangkannya, "Ada aku."
Mata tajam milik Ale melirik sisi spion motornya, perasaannya saat ini sedang was was seperti ada yang mengawasinya. bukan, bukan hantu melainkan seseorang.
Sepertinya firasat buruk cowo itu benar, tepat di belakang motornya ada puluhan orang yang masing masing menaiki motor mulai memblokir jalannya, Ale berdecih. Ia mempercepat gas motornya saat dua motor ingin menyerempetnya dari arah samping kiri dan kanannya.
"Mereka siapa?," pekik Ara, ia melototkan matanya melihat salah satu dari mereka membawa senjata tajam.
Play song Daddy Yankee "Gasolina"
"Fuck!" umpat Ale saat mereka berhasil mengepungnya, dirinya dan Ara kini berada di tengah tengah mereka yang sedang memutarinya.
Ale turun dari motor, mata elangnya menatap satu persatu pengendara yang masih belum ia tau mereka berasal dari mana karna semuanya memakai pakaian serba hitam serta helm full face yang menutupi wajahnya.
"Kamu tunggu di sini, jangan kemana mana oke? tetap di belakang aku." pinta Ale sambil melindungi istrinya dibelakang punggung tegapnya.
Setengah dari mereka mulai maju mendekat sembari membawa senjata tajamnya,membuat Ale tersenyum smirk kepada lawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALE BAYLOR
RandomAle Arsenio Baylor atau lebih di kenal Ale, lelaki misterius yang memiliki masa lalu kelam itu menyandang sebagai most wanted di SMA BAYLOR sekaligus cucu dari pemilik sekolah tersebut Sayangnya Ale memiliki sifat yang dingin, cuek serta nakal. Ia...