#11

4.3K 160 1
                                    

Ara termenung sesaat dengan apa yang baru saja terjadi, Ia tidak menyangka cowok itu bakal menolongnya saat dirinya hampir saja dilecehkan.

''Dek? kamu gapapa?'' ucap cowok itu
memeluk Ara dengan sangat erat.

''Bang sandi..'' gumam Ara

Bang Sandi anggota tertua di XxBlack yang berhasil menyelamatkan Ara malam ini. Ia segera membawa Ara keluar dari tempat jahanam itu menuju basecamp yang berada tidak jauh dari club. disana sudah ada Reja, Ivan, Aldo, Barko, Ujang dan masih banyak anggota XB yang tidak Ara kenal.

Semua orang menatap Ara dengan wajah yang bingung campur kaget, suasana berubah tegang saat Bang sandi menatap kearah mereka dengan pandangan tajam.

''Mana Ale,'' ucap Sandi dengan nada dinginnya.

''Anu bang em tadi ditelvon Citra, katanya minta temenin'' jawab Reja dengan gelagapan.

''Rumah sakit xxx no 15 bang'' timpal Ivan

Sandi mengepalkan tangannya hingga membuat kuku kukunya memutih, menyalurkan semua emosinya saat ini. sementara Ara? hatinya mencelos saat mendengar nama Citra, Ia jadi berfikir apa dirinya sejahat itu? bertunangan dengan seseorang yang menyukai wanita lain?

''Mau kesana''

''Ara mau jenguk Citra bang'' lanjut Ara dengan pelan, nyaris tidak terdengar.

''Yakin?'' tanya Sandi, Ara hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Setelah emosinya kembali normal, Ia pamit ke anggota yang berada disana. tidak lupa mengucapkan say sorry karena sudah membuat suasana menjadi canggung,Sandi memakaikan jaketnya ditubuh Ara dan melenggang pergi dengan memakai motor yang gadis itu bawa.

Didepan pintu kamar rawat Citra, Ara masih belum melangkah masuk ada penolakan dihatinya untuk tidak melanjutkan masuk kedalam sana, Ia menengok kearah Sandi yang sedang menyender di tembok dengan tangan yang bersedekap di dadanya.

''Mau ditemenin?'' ucap Sandi.

Ara menggeleng, dengan pelan ia membuka pintu kamar rawat Citra dan menutupnya. Ia melihat Citra yang tertidur pulas, sedangkan Ale yang sedari tadi Ia cari sampai nekat masuk ke dalam club sedang tidur di samping brankar Citra dengan posisi setengah duduk serta sebelah tangannya digunakan untuk menggenggam tangan wanita itu.

Hatinya sakit melihat pemandangan didepannya, Ia mendongakkan kepalanya supaya Air matanya yang sudah menumpuk tidak terjatuh. dengan susah payah Ara membekap mulutnya agar tidak menangis, Ia tidak mau dibilang cengeng oleh Sandi.

Sebelum melangkah keluar, Ara menarik nafasnya se relax mungkin dan bergerak keluar meninggalkan kedua orang yang sedang tertidur itu, dengan senyuman yang Ia perlihatkan ke Sandi agar laki laki itu tau bahwa dirinya baik baik saja.

Mereka membelah jalanan yang cukup sepi karena jam menunjukkan pukul 2 pagi, Ara membenamkan wajahnya dipundak Sandi. Ia mengangkat sebelah tangannya melihat cincin yang tampak simple dijari manis kirinya.

''Makasih bang, mau nginep aja? sekalian ketemu bunda'' ucap Ara saat sudah sampai didepan rumahnya, Ia memang sengaja tidak mau pulang kerumah Mami Rani.

''Ngaco, bunda lo pasti udah tidur lain kali aja gue mampir''

''Motor gue bawa ya, yakali gue jalan kaki''

Ara terkekeh '' iya bawa aja tapi nanti balikin ke Ale ya''

''Siap tuan putri'' Sandi melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah Ara.

...

RUANGAN DANCE BEAUTIFUL GESTURE

Ara, Rena, Priyan dan Panji berada diruang yang di sediakan sekolah untuk mereka latihan dance, lagu perfect edsheeran mengalun begitu indah serta gerakan gerakan yang mereka lakukan sangat sempurna, memang sudah tidak diragukan lagi grup dance Ara yang dinamakan beautiful gesture.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang