#4

5.1K 193 5
                                    

Rooftop sekolah menjadi saksi bisu bolosnya seorang Ale, sembari menikmati kegiatan merokoknya ia di kagetkan dengan kehadiran seseorang yang tiba tiba menepuk bahunya membuat sang empu terbatuk karna asap rokok yang Ia isap masuk ke tenggorokannya.

''Brengsek,'' umpatnya.

Gadis itu dengan cepat memberi minuman yang sempat Ia bawa dari kantin. lalu menatap Ale sedikit ragu.

Ara tidak membolos. tetapi, ketika sedang meminta izin ke toilet matanya tidak sengaja menangkap sosok Cowok yang sangat familiar. maka dari itu Ara mengikuti Ale sampai ke rooftop untuk menanyakan kejadian kemarin.

''Sakit ya, maaf'' ucap Ara khawatir.

Ale dengan cepat membuang minuman yang sempat di kasih Ara ke tempat sampah.

Cowok itu sama sekali tidak memperdulikan tatapan kecewa gadis disampingnya, Ia menghela nafasnya kesal kemudian mendudukan tubuhnya di sofa yang di sediakan di atas rooftop sekolahnya.

''Ngapain?,'' tanya Ale sedikit malas.

''Gue mau nany-.''

''Apa?,'' potong Ale.

Ara membuang nafasnya perlahan.
"Waktu pulang sekolah gue ke kelas lo buat bilang makasih karna udah beliin gue makan tapi, gue liat lo lagi sama cewek dan gue nggak mau ganggu lo waktu itu.''

Ara diam, menetralkan dirinya yang sudah bergetar menahan sakit di dadanya. Ia terkekeh mengingat dirinya dulu yang sering di abaikan bahkan sering menerima cacian dari Cowok itu.

''Kalo boleh tau, dia siapa le?" lanjutnya.

Ale terdiam selama beberapa menit

''Sahabat,'' jawab Ale.

''Sahabat yang sangat berharga buat gue,'' lanjutnya.

Ara memalingkan wajahnya ke arah lain tubuhnya terasa di tusuk puluhan pisau hanya karna mendengar kata ''Berharga'' yang di lontarkan cowok itu untuk wanita lain, Ia lebih baik di caci maki Ale di banding harus mendengarkan pernyataan ini.

''duluan'' ucap Ale seraya berjalan menuruni anak tangga, meninggalkan Ara yang termangu di sana.

''Sahabat doang tapi sesakit ini sialan.'' umpat Ara

...

''Duduk di situ guys,'' Rena menunjukkan meja kantin yang di duduki pacarnya.

Ara melihat ke arah meja yang Rena tunjuk matanya menangkap sosok Ale yang tengah duduk sembari memberikan minum ke wanita yang terbatuk di sampingnya ya, wanita yang Ara lihat kemarin.

Ara dan teman temannya kini duduk di meja anggota XxBlack yang berisi Ale, Ivan, Aldo, Reja, Rafael dan wanita asing yang belum mereka kenal.

''Hai,'' ucap wanita itu tersenyum manis.

''Eh, hallo.'' jawab mereka tersenyum kaku

''Murid baru?,'' bisik Rena pada Reja.

''Iya beb, namanya Citra sahabat Ale dari kecil.''

Ara hanya diam memperhatikan wanita yang di namakan Citra itu. Ara akui dia memang cantik, mukanya yang begitu imut serta tutur kata yang lugu dan lembut, dengan senyuman yang mampu membuat siapa saja terkesima dengannya berbeda dengan dirinya, hanya wanita berisik dan barbar.

''Aku Citra sahabatnya Ale salam kenal ya,'' ucap Citra sembari mengulurkan tangannya tak lupa dengan senyum manisnya.

''Gue Ara,'' Ara tersenyum menerima uluran tangan Citra.

''Rena.''

''Nana.''

''April.''

''BANGSAT BAKSO GUE SIALAN.'' Ivan berteriak sambil menjambak rambut Reja, ntah apa yang ada di otak temannya itu dari kemarin terus saja merampas baksonya.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang