#36

3.3K 106 17
                                    

"Ra, lo mau kemana?"

"Gue mau ke rumah sakit dulu, kenapa?"

Rena menggeleng, "Gapapa."

"Gue duluan ya nggak enak sama pak Bejo udah nungguin daritadi," ucap Ara disela sela memakai tas di kedua bahunya.

"Hati hati Ra."

Ara memberikan satu jempol ke Rena dan berlari kecil menuju gerbang sekolah

Di lain tempat, Reja dan Ivan yang berjaga didepan pintu rawat Ale dibuat kelimpungan ketika menerima telvon dari anggota tertuanya.

"Gue harus jawab apa bangsat?!"

Ivan menggeleng sembari mengangkat kedua tangannya tidak tahu

Posisi Bang Sandi lagi menjalankan bisnis antar geng XxBlack dengan geng luar negri jadinya mereka semua sepakat untuk tidak memberitahukan keadaan Ale sekarang, takutnya Bang Sandi tidak fokus pada tugasnya. Mereka akan memberitahu segalanya kalau Bang Sandi telah selesai dengan urusannya.

Reja berdehem sejenak sebelum mengangkat telvon

"hhalo bang, hehe apa kabar?"

"Gue baik, lo apa kabar? Semua aman kan?"

"Ha? Eh oh em iya bang aman ko aman gue juga alhamdulillah baik"

"Ale kemana? gue telvon hpnya nggak aktif dari semalam"

'Mampus gue'

"Ja?"

"Hah? Eh Ale ya, ALE LAGI SIBUK NGURUSIN ARA YANG LAGI HAMIL BANG!"

"Loh ada Ivan, HAH?! ADEK GUE HAMIL? DEMI APA LO? berani juga dia sentuh adek gue"

"IYA BANG MAKANYA LO PULANGNYA JANGAN LAMA LAMA BIAR KITA GEBUKIN RAME RAME SI ALE, OH IYA UDAH BELL PULANG GUE MATIIN DULU YA BANG DADAHH ABANG MUAHH"

tutt tutt

Ivan menggeplak kepala Reja yang melongo, "Goblok! Kenapa lo cuma hah heh hoh hah heh hoh doang jawabnya?!! entar kalo Bang Sandi curiga gimana monyet!"

Merasa tidak terima Reja membalas geplakan di tengkuk leher cowok itu, "Lo juga ngapain nyuruh dia buat pulang cepet? kalo Ale belum bangun juga gimana? tolol ko teriak tolol."

Ara menyaksikan adegan itu lantas menghampiri kedua teman suaminya, Ia sedikit mengernyit memperhatikan keduanya yang mengelus kepalanya masing masing.

"Dimana mana berantem heran gue, awas jodoh" kata Ara seraya nyelonong masuk kedalam.

Reja dan Ivan berkidik ngeri

"Nggak laki nya, nggak bini nya sama pedesnya tuh mulut."

"Ggue ke kantin," pamit Ivan buru buru.

"Gue ikut!!"

Reja melompat ke punggung Ivan meminta cowok itu untuk menggendongnya, Ivan yang muak segera memelintir tangan Reja kebelakang serta menendang bokong Cowok itu dan berlari kabur.

Setelah mencuci tangannya, Ara duduk di samping Brankar Ale.
"Hey, aku kangen."

Ara memandangi wajah Ale, meski pucat ketampanan cowok itu sama sekali tidak berubah. "Tadi disekolah aku berantem sama Citra, dia duluan yang nampar Rena yaudah aku tampar balik aja, jangan marah ya? aku minta maaf " curhat nya.

"Aku ngantuk, tapi tenang aja aku bakal tidur di samping kamu, aku janji nggak bakal kemana mana Misalkan aku di marahin Mami kamu belain aku ya?."

"Aku harap saat aku bangun nanti kamu juga bakal bangun," Ara menutup matanya dan tertidur di sofa ruangan itu.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang