#26

4.2K 145 11
                                    

"ALEE!!"

"AKU UDAH BILANG KALO HABIS PAKAI HANDUK TUH DI JEMUR LAGI, BASAH SEMUA JADINYA"

Teriakan Ara begitu menggelegarkan seisi rumah, membuat Ale dkk sontak menengok ke kamar Ara yang berada di lantai 2 itu.

"Mampus gue" gumam Ale, dengan gerakan kilat Ia berlari menuju kamarnya sebelum istrinya yang sedang menstruasi itu semakin marah.

Aldo Reja Ivan dan Rafael menatap satu sama lain bingung, sebelum mereka mengangkat bahunya tidak perduli sembari melanjutkan bermain PS nya yang sempat tertunda.

Ale saat ini lagi di sidang oleh istrinya sendiri, Ia berdiri di pojokan kamarnya memperhatikan setiap gerak gerik Ara.

Ara memijat pelipisnya pusing, atas perbuatan suaminya.
"Aku udah bilang berkali kali, selesai mandi handuk di jemur lagi. terus, ini kenapa kaos kaki ada di atas kasur?"

"Kan jorok!" omelnya, sambil menaruh kaos kaki mahal milik suaminya di rak sepatu.

"Kaos kaki aku harum k-" ucapan Ale terhenti mendadak saat tatapan maut Ara yang di layangkan kepadanya.

"Mau harum mau ngga sama aja! intinya ini kaos kaki bekas di injek, bekas keringat kaki kamu, banyak bakteri."

"Awshh" ringis Ara, saat perutnya kembali terasa nyeri.

"Tuh kan, makanya jangan marah marah terus " seru Ale yang hendak membantu istrinya namun di tepis oleh Ara.

"Jangan pegang pegang aku, mending kamu keluar." ucapnya

Ara mendorong tubuh Ale agar cepat keluar, lalu Ara menutup pintu itu dengan keras sebelum menguncinya dan merebahkan dirinya di kasur king size miliknya.

Tokk tokk

"Bi, buka dong"

"Aku janji setelah selesai mandi aku langsung jemur handuknya terus sama kaos kaki juga bakal aku taro di rak sepatu, biii.."

"Bukaa"

Ale mendesah pasrah saat pintu kamarnya tak kunjung di buka, dengan muka yang sedikit murung cowo itu menghampiri teman temannya yang sedang asik bermain.

"IVAN ANJING BUKANNYA BANTUIN MALAH KABUR"

"Siapa suruh jadi beban"

"GANTI ALDO KEK AH, LO MAH MAINNYA DENDAMAN"

"ogah gue main sama lo"

"BANGSA-"

Belum sempat Reja meneruskan umpatannya, sendal tidur Rafael lebih dulu mendarat mulus di tekuk leher cowo itu, Reja hendak memprotes aksi siapa yang sudah melemparkan sendal ini kepadanya tetapi, Ia urungkan saat melihat tatapan tajam serta suasana atmosfer yang di keluarkan ketua nya itu padanya.

Sialan batin Reja mengumpat

"Muka lo kenapa di tekuk gitu dah?" tanya Aldo

"Paling di suruh tidur diluar sama Kkara" cetus Rafael tepat, sembari membuka kulit kacang miliknya.

Ale diam tak berniat menjawab, kalau saja dirinya memarahi atau menghukum bocah kelas 10 ini bisa bisa istrinya bertambah marah padanya.

"Pfftt HAHAHAHAHAHA"

"Gara gara handuk?"

"iki idih biling kili pikiy indik tih di jimir ligi" ledek Reja,tertawa terbahak bahak memparodikan ucapan Ara beberapa menit yang lalu.

"Woi, sstt."

Ivan menyenggol lengan Reja agar berhenti meledek ketua nya, Ale menatap dingin ke arah mereka bukan hanya ke Reja saja, suasana berubah mencekam saat ponsel khusus anggota XB bergetar secara bersamaan.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang