#30

3.5K 124 5
                                    

Semenjak beberapa menit kedatangan Ale ke ruang tamu. semuanya masih tetap diam tanpa berani bersuara, mengingat kejadian semalam membuat mereka merasa canggung kecuali Bang Sandi, Ia masih belum tahu apa yang sudah terjadi.

"Sorry le gue ngga bisa lama di sini, ada kerjaan dadakan" ucap Sandi merasa tidak enak pada Ale yang sedang memperbaiki pembersih udara.

"Iya bang, thanks."

"Mau kemana? ngga usah di anter gue bisa sendiri " seru Sandi melirik Ale yang sudah berdiri tegak.

Ale hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya, meski Reja sudah memberi kode pada bang Sandi untuk tidak pergi, sayangnya anggota tertua itu nampaknya tidak mengerti apa yang di katakan Reja.

"Gue duluan ya" pamitnya

Mereka mengangguk pasrah menatap kepergian Sandi yang lama kelamaan menghilang dari pandangannya

"Gue udah pesenin gofood ya, mau masak tapi belum ada bahan makanan di sini " ucap Ara tiba tiba datang, mereka bernafas lega melihat kedatangan Ara di sini.

"Siap ra," seru Reja mulai membuka suara.

"Bang Sandi mana?" tanya Ara pada Ale

"Pulang" jawab Ale seadanya

"Itu kayanya makanannya dateng deh, gue cek dulu ya udah di bayar kan ra?" Ujang bertanya saat mendengar suara bell rumah berbunyi.

"Udah ko jang"

"Siap, tunggu bentar ye."

Mereka melingkari makanan yang sudah tersusun rapih di tengah karpet, Ara duduk disamping Ale sesekali menyuapi cowo itu, pandangan tersebut tak luput dari penglihatan teman temannya.

"Kita ngga nginep ya le, besok sekolah" ucap Ivan memecah keheningan

"Siapa yang nyuruh lo nginep?" telak Ale

"BWAHAHAHAHA" mendengar jawaban Ale membuat tawa Reja pecah

"Makasih ya lo semua udah mau bantuin gue, maaf banget jadi ngerepotin" kata Ara

"Ngga ngerepotin ko ra, lagian lo sama Ale kan temen kita apasi yang ngga buat temen sendiri, jangankan minta bantuan ngangkat barang, ngangkat dosa nya Reja kita jabanin meski berat " ucap Ivan yang disetujui teman temannya.

"Betulll"

Ara yang merasa sangat beruntung bisa kenal mereka sedangkan Reja diam diam mengumpat saat dirinya menjadi bahan bualan oleh teman temannya

"Bang, Rafael mau main timezone boleh?" dengan sedikit keberanian Rafael bicara pada Ale

Bukannya menjawab, cowo itu memilih menyudahi kegiatan makannya lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

Ara menyadari perubahan mimik wajah Rafael yang menatap punggung tegap Ale dengan sedih
"Boleh ko mau Kkara temenin?" ucapnya guna mengalihkan pandangan bocah itu

Rafael menggeleng dengan mata yang berkaca kaca, "Rafael pamit pulang" kata Rafael sembari mengambil kunci mobil Reja.

"TUNGGUIN GUE RAP, MOBIL GUE ITU SAT" Reja menarik tangan Rena sambil berpamitan pada Ara di susul teman temannya yang ikutan berlari.

"Hati hati guys"

Ara merebahkan dirinya sejenak di samping Ale yang sedang mengotak ngatik laptopnya, "Kalo mau marah jangan sama Rafael cukup ke aku aja".

Mendengar hal itu Ale menghentikan aktifitasnya, Ia melihat ke bawahnya ada Ara yang sedang memejamkan matanya.

Ara menaruh kepalanya di paha cowo itu, Ia berbalik memeluk pinggang Ale dengan erat. "Marahnya jangan sekarang tapi, aku cape mau manjah manjah sama suamiku"

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang