#7

4.7K 174 1
                                    

''Araa cepet turun ada nak Priyan dibawah nungguin kamu,'' panggil bunda Dina sembari menyuruh Cowok itu duduk.

''BUN, LUPA APA GIMANA SI KAKI ARA KAN LAGI SAKIT MANA BISA TURUN TANGGA SENDIRI,'' teriak Ara dari atas tangga.

''Oh iya bunda lupa,'' Dina hendak beranjak namun lebih dulu disela Priyan.

''Biar saya aja tan,'' ucap Priyan seraya menaiki anak tangga membantu Ara berjalan.

''Shh sakit,'' Ara sedikit meringis merasakan ngilu di kakinya.

''Nggak usah sekolah ya?'' ujar Priyan merasa khawatir, dibalas gelengan dari Ara.

''Tante udah bilang gitu nak tapi Ara keras kepala maksa buat sekolah.''

''Tante titip Ara ya, jangan bolehin itu anak latihan dance,'' lanjut Dina.

''Siap tante kalo gitu kita berangkat dulu ya,'' ucap Priyan kembali membantu Ara berjalan dan menaiki motornya.

''Hati Hati.''

...

Jam menunjukkan pukul 7 pagi Priyan dan Ara berjalan menelurusi koridor yang tampak cukup ramai. cowok itu membantu Ara dengan membawa tangan Ara ke pundaknya

Kini mereka berdua sudah sampai di kelas Ara, mendudukkan Ara dengan perlahan. lalu Priyan meregangkan otot otot tangannya serta leher kanan kiri miliknya.

''Gue seberat itu ya?,'' cemas Ara menggigit bibir bawahnya.

''Hah? nggak ko, gue cuma lagi pegel aja salah bantal kayanya,'' bohong Priyan

''Gue ke kelas ya, belum ngerjain pr soalnya.'' Cowok itu cengengesan, Priyan mengacak ngacak surai rambut milik Ara lalu berlari keluar membuat gadis itu menggeram kesal.

''PRIYAN BRENGSEK GUE PATAHIN TANGAN LO MAMPUS ANJ-'' belum sempat Ara mengumpat temannya lebih dulu membekap mulut gadis itu yang membuat sang empunya memberontak kesal.

''Mphh hahhh apaansi lo ren.''

''Tadi pak Samsul lewat depan kelas lo mau di hukum?,'' ujar Rena sembari mengamati situasi.

''Kaki lo kenapa?,'' ringis Rena pada kaki Ara yang masih membengkak.

''Jatuh.''

''HALOOO EPRIBADEHHH NANA CANCIK KEMBALI.''

''Berisik sialan lo teriak deket kuping gue."

''Hai gaes O MAY GOT ARA KAKI LO KENAFFA,'' teriak Nana histeris. membuat seisi kelas menoleh ke arahnya.

''Berisik blay pagi pagi''

''Gue sumpal mulut lo pakai kaos kakinya uben mau lo?,'' telak Ara. Nana langsung mengatupkan bibirnya rapat rapat Ia takut Ara akan benar benar menyumpalnya dengan kaos kaki milik Uben.

Uben? cowok dikelas mereka yang joroknya melebihi babi yang lagi berguling ditanah, cowok itu tidak pernah mencuci kaos kakinya alhasil menghasilkan bau yang sangat luar biasa.

...

Bel istirahat berbunyi 2 menit yang lalu. Ara dkk juga anggota XB tengah duduk dimeja yang tersedia dikantin, mata Ara memincing dengan tangan yang menunjuk satu persatu orang didepannya.

Ivan, Aldo, Reja, Rafael Barko dan Ujang kaget kan?yap benar Barko dan Ujang sudah pindah ke sekolah paketu nya itu, tapi sebentar ada yang aneh Ia mengusap ngusap dagunya dengan jari telunjuknya seraya berfikir.

BRAKK!

Ara menggebrak meja dengan sangat kencang,seisi kantin menoleh kaget kearah mereka disertai umpatan teman temannya.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang