#20

4.5K 156 5
                                    

Pagi hari yang begitu cerah. sinar matahari diam diam merangsek masuk. sang gadis yang merasa terusik bangun dari tidurnya Ia melirik ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 07:20 pagi

"Gue dimana?" Ara bangkit dari tidurnya hendak keluar kamar

Dengan wajah khas orang bangun tidur Ia berjalan dengan lunglai, Ara mengernyit mendengar suara gaduh dari arah ruang utama.

"REJA SEPATU GUE!!"

"INI SEPATU GUE BANGSAT"

"ITU PUNYA GUE!!"

"PUNYA LO ADA DI KAMAR! MAKANYA KALO BELI SEPATU JANGAN COUPLE AN SAMA GUE"

"NAJIS LO ANJING"

Tidak ada pagi hari yang damai di hari minggu ini saat menyaksikan pertengkaran konyol Reja dan Ivan.

Ara melihat Ale yang sedang berjalan ke arah nya sembari membawa sebotol Air mineral, Ara yang masih mengantuk melingkarkan tangannya di pinggang Ale menyenderkan kepalanya di dada bidang cowok itu.

"Kebangun?" tanya Ale yang mendapat anggukan dari Ara

Cowok itu membukakan tutup botol air mineral lalu menyodorkannya kepada gadisnya,"Minum dulu."

Ara menggeleng dengan posisi yang masih sama.

"Minum, nanti jalan jalan" tawarnya

Ara mengangguk semangat meminum Air mineral yang di bawa kan cowok itu, Ale memang paling jago soal bujuk membujuk apalagi cowok itu tau kalo Ara suka sekali traveling.

"Kalian si pada berisik, Ara jadi kebangun" ucap Rena pada Reja dan ivan

"Tau nih, berantem nggak tau tempat" timpal Nana.

"Hawa hawa bakal ada yang di omelin nih," imbuh April yang membuat Reja dan Ivan saling tatap tatapan.

"Siap siap kita jalan,"ucap Ale tiba tiba.

"Lama? Gue tinggal," lanjutnya membawa Ara berlalu dari sana mengabaikan teriakan kehebohan teman temannya.

"AYANGG KITA JALAN JALAN!!" teriak Reja heboh pada Rena

"IYA AYANG AAAAA"

"SENANGNYA DALAM HATI" Ujang menaiki sofa sembari berjoget ria

"PUNYA BOS BUCIN," di susul Barko yang berjoget ala bapack bapack.

"Dia kalo bucin bikin orang ketar ketir anjing," ujar Reja.

"Ya gapapa yang penting jalan jalan"

"Persiapin diri lo di tinggal mampus," ucap Aldo berlari kecil menuju kamarnya di ikuti kedelapan teman sengklek nya.

...

Mereka sudah berkumpul di pinggir pantai, menikmati angin yang berhembus kencang. sudah 5 menit lamanya Ara maupun Ale berdiam diri menatap pemandangan di depannya, berbeda dengan teman temannya yang lebih dulu berpencar dengan urusannya masing masing.

"I love you," ucap Ara memecahkan keheningan.

Ale menoleh kearahnya, Ia menaikkan sebelah alisnya bingung merasa tak asing dengan kalimat itu.

"I love you," ledek Ara dengan suara khas cowo yang Ia buat buatkan.

"Apa?" tanya Ale.

"I love you"

"Iya"

"Ishh apaansi," Ara menggenggam kencang pasir di bawahnya menahan kesal.

"Ha? apa?" Ale bertanya kembali membuat Ara mati matian untuk tidak menjambak rambut tunangannya itu.

ALE BAYLORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang