Ayah pram balik lagi nih 💅
Jangan lupa vote dan komen 💗
Selamat membaca 🙏
------
" Yah Bikin Jus buah naga kayak seger Yo..Apa lagi cuaca mendukung" Aluna yang tengah memilih beberapa buah di pinggir jalan lantas bertanya pada pram yang sibuk Dengan Gawai nya.
" Beli saja mah.. Kalau mamah kepengen nanti tak buat kan" Pram memasukan gawai nya kedalam saku celana dan mendekati Aluna, Aluna Menganguk dan membeli beberapa buah segar yang di jual du pinggir jalan setelah mereka jalan jalan sore mengelilingi kampung, Bukan jalan jalan sore namun lebih tepatnya Aluna yang mengikuti Pram yang tengah melihat lihat sawah yang akan di beli.
" Masih kepengen sesuatu? Biar sekalian beli" Pram menghidupkan mesin mobil dan memutar mobilnya untuk pulang,Aluna mengupas kulit jeruk dan menoleh ke arah Pram.
" Mamah kepengen sate yah..udah lama endak beli" Ujar Aluna yang di angguki Pram.
" Harga Sawah nya berapa yah?" Tanya Aluna mengunyah Jeruk yang sudah ia kupas sebelumnya saat Pram mengarahkan mobil nya menuju warung penjual sate langganan mereka.
" 250 Juta Mah... Sebenarnya iku Murah tapi yo Ayah endak tau juga kenapa di jual semurah iku..Padahal sawah nya iku bagus " Ujar Pram yang di anguki Aluna.
"Mamah tunggu di sini saja..biar ayah yang turun.. Mamah mau pake kuah apa?" Tanya Pram Mengabil uang dari dompet nya.
" Kuah kacang aja Yah..2 bungkus ya ayah'" Pram menganguk dan keluar dari dalam mobil untuk membeli keinginan Istri nya yang tengah hamil 4 bulan itu, Aluna mengelus perut nya yang sudah jelas membuncit Karena Kehamilan Anak kembar itu lebih besar dari pada hamil anak 1 maka dari itu beberapa orang menganggap Aluna sudah hamil 7 bulan padahal kandungan nya saat ini baru menginjak 4 bulan setengah, Sesampainya di rumah Aluna membersihkan tubuh nya dan Membantu Zira untuk mengerjakan Pr sekolah nya.
" Adekk buku kk Jangan di coret" Zira berteriak menahan tangan Gendis yang hendak Mencoret buku sang kakak dengan pewarna pensil,Gendis menatap Zira sebentar dan melempar Pewarna nya jauh jauh.
" Nah pinter.. sekarang Duduk manis ya" Zira menepuk kursi kecil yang terbuat dari bahan plastik di samping nya dan Gendis pun menurut.
" Ada yang susah gak Kk..?" Tanya Aluna Duduk di samping Zira yang mengerjakan beberapa tugas.
" Hem..gak ada kok mah.. Mamah istirahat aja tadi abis cuci piring" Ujar Zira pengertian melihat Aluna yang lelah karena mengurus rumah belum lagi perut nya yang ia bawa bawa kemana mana membuat Aluna lebih cepat lelah.
"Yo wes Mamah tiduran bentar Ya.. kalau Perlu sesuatu panggil Mamah oke"
"Oke Mamah"
Aluna memegang perut nya sebentar sebelum bangkit dan berjalan menutup pintu rumah.
Malam ini selepas sholat magrib Pram berpamitan untuk pergi kerumah salah satu Warga yang mengadakan syukuran maka dari itu Aluna menutup seluruh akses untuk gendis keluar.
Sesampainya di dalam kamar Aluna merebahkan tubuhnya dan membuka beberapa aplikasi online yang menjual beberapa barang." Apa aku minum iki aja ya biar Kurus?" Ucap Aluna sendiri melihat beberapa review barang yang lumayan ampuh untuk menurunkan berat badan itu.
" Tapi Ayah bakal marah gak ya kalau Mamah minum iki?" Aluna menerawang jauh dan menggeleng kan kepala nya ia mematikan Gawai nya dan memejamkan mata.. Mungkin besok akan ia bicarakan perihal niat nya yang diet pada Pram.
---
" Yeay air nya Pasang Yeay" Zira berteriak heboh saat melihat air mulai masuk di depan rumah nya, Seperti setiap tahun di akhir bulan Desember Air sungai yang berada tak jauh dari Permukiman mulai meluap,Seperti pagi ini..tidak di sangka sangka air yang awalnya hanya sebatas mata kaki kini sudah setinggi Lutut orang dewasa, bahkan beberapa Warga mulai mengungsi di daratan Tinggi.
" Eh eh Pake pelampung dulu nduk.. kalau langsung bisa kelelep kamu " Ucap Pram menahan lengan Gendis yang hanya memakai kaos kutang dan kolor ping bergambar,kedua anak Pram itu tampak senang karena bisa Berenang di halaman rumah ini semua ide sang kakak yaitu Zira yang sudah lebih dahulu mencelupkan badan nya di air.
"Tepat ayah auu Enang" Gendis tak sabaran saat Pram memasangkan pelampung Berbentuk bebek di tubuh nya.
"Yo wes iki sudah" di rasa sudah selesai gendis lantas berlari dan berenang mendekati sang kakak sedangkan pram lebih memilih untuk meninggikan beberapa pot bunga Yang akan terendam banjir.
" Lah air nya Tambah pasang ya.. perasaan tadi cuman sampe di pagar "Kaget Aluna melihat air yang hampir mengenai lantai rumah nya .
" Air nya iki bakal sampe sini aja mah kayak tahun kemarin" jadi tenag" Ujar Pram membenarkan sarung nya.alluna Menghela nafas dan duduk di kursi yang ada di depan rumah.
" Hayo buk Luna Pak Pram ngungsi ngungsi" Teriak salah satu Warga yang memakai perahu Menuju tempat pengungsian karena rumahnya sudah Tergenang air sungai,Aluna tersenyum
" Yo pak... kalau air nya dk surut terpaksa ngungsi " Ujar Aluna berdiri setelah itu melihat Kedua anak yang masih setia berenang.
"Nduk sudah...nanti badan mu gatel gatel " Ucap Aluna saat Zira dan gendis asik membasuh wajah dengan air pasang ini.
"Biarin aja toh mah.. Sesekali endk papa " Ucap Pram naik ke atas rumah.
" Mobil ayah gimana?"
"Ayah parkir di pinggir jalan insyaallah endak bakal Kena air " Aluna menganguk dan duduk di kursi samping pram.
" Mamah kapan mau usg Dede nya hem? Sudah empat bulan loh iki" Ujar Pram melihat Aluna.
" Hemm endak Usah USG aja boleh dk Yah? Biar kejutan gitu" Ujar Aluna tersenyum kecil mengelus perut nya yang besar,pram menyeruput kopi hitam nya menganguk.
"Wes Ayah ikut saja . Yang penting Mamah iku Rajin cek kebidan" ujar pram, Aluna Menganguk dan melihat ke Arah Gendis.
"Oh iya Yah" Aluna memperbaiki posisi duduk nya dan menatap Pram serius.
" Kenapa Mah?"
"Hem..ayah tau kan kalau sekarang iku badan mamah tambah melar?" Pram mengerut dahi nya Bingung
"Emang nya kenapo?"
"Hem mamah Boleh diet gak? " Ujar Aluna membuat pram kaget sekaligus kesal.
"Endak!!! Wong Mamah iki badan'nya bagus kenapa mau diet diet segala? Wong ayah suka "
"Tapi baju mamah endk ada yang muat lagi yah "
"Kalau masalah baju Ayah bisa Beli kan Mamah.... Inget loh mamah sekarang iku lagi hamil yo wajar kalau badan mamah besar "
" Ayah bilang badan mamah besar?" Pekik Aluna kesal ,pram meneguk ludah nya kasar seperti nya ia salah bicara pada Ibu hamil satu ini.
"Endak toh mah maksud ayah..."
" Ish...." Aluna berdiri dan menghentak kaki nya kesal di hadapan pram membuat pram menghela nafas kasar.
"Istri ku wes ngambek "
---
Aduh aduh Mamah Aluna Ngambek nih 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Mas Duda 🔞 (End)
Tâm linh" Buk....mas Pram semalam megang dada ku" bisik Aluna di telinga Rahma, Rahma yang tengah menyusun piring itu melihat ke arah Aluna. Aluna dengan wajah memalas menatap ibu nya. " Terus kenapa toh nduk??" " Yo itu pelecehan bukk" Aluna merengek Deng...