𝕓𝕚𝕤𝕞𝕚𝕝𝕒𝕙
𝕛𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕧𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕜𝕠𝕞𝕖𝕟
𝕥𝕖𝕣𝕚𝕞𝕒𝕜𝕒𝕤𝕚𝕙 🙏
---" Mbok yo Jangan nangis kayak gitu nduk...malu sama umur...kamu iku pindah nya cuman beberapa meter bukan provinsi" Rahma menenangkan Aluna yang terisak-isak di pelukan nya...sore ini setelah orang orang yang ada di rumah Aluna pulang...kini tinggal Aluna yang akan meninggalkan orang tua untuk ikut Pram dan Zira.
" Tapi... tapi luna gak bisa liat ibuk sama bapak lagi kalau pagi...ihh Aluna rindu buk" Aluna kembali'terisak membuat Pram menggeleng kan kepala nya heran...harus sabar istri nya masih anak anak.
" Yo rumah'kamu iku nggak sampe satu jam dari sini...moso gitu aja rindu.. kalau kamu rindu yo ke sini saja Sama bojomu... Sudah coba kamu liat Zira dia bengong liat kamu nangis " Aluna mengerucutkan bibirnya dan melepas pelukannya di tubuh Rahma.
Barang barang Aluna hanya di bawa sebagai...aluna tidak ingin membawa beberapa barang nya karena alasan tertentu.
Melambaikan tangan nya... Aluna kembali'terisak di di dalam mobil... melihat ke arah Rahma dan Wira yang tinggal berdua." Nanti Aluna kesini lagi buk" teriak Aluna dari dalam mobil... Rahma mengangguk tanda ia setuju...mobil putih milik Wira membelah jalan desa yang kanan kiri terdiri dari beberapa sawah milik orang desa.
Di dalam mobil Zira tengah bermain Dengan beberapa mainan baru nya...bocah perempuan yang baru menginjak sekolah taman kanak-kanak itu tampak lihai menyusun beberapa Lego yang ada di hadapannya." Sudah Mah...iku mata mu sudah bengkak" Pram menoleh ke arah Aluna yang Masih segukan Dengan mata sebam dan hidung merah.
" Ini tisu...elap dulu iku ingus mu" Pram memberikan Aluna selembar tisu dengan tangan kiri.. Aluna menerima tisu yang Pram beri dan mengelap ingus nya.
" Kamu iku kayak anak kecil .. kayak endak pernah pisah saja sama orang tua... padahal jarak rumah kita dekat beda rt sama rw saja tapi kamu nangis kayak kita mau pindah ke Papua sana" Pram terkekeh pelan tampah menoleh ke arah Aluna... Aluna melihat ke kiri dan mencubit lengan pram keras .
" Awas...aduh mah sakit...kok dicubit " tanya Pram yang merasakan panas di lengan nya.
" Aku memang anak kecil....kamu mya aja Yang ke TUA an " tekan Aluna merasa tidak terima.
" Tua - tua begini aku bojomu..masih bisa buat kamu kegelian" ucap Pram membuat Aluna kalah telak.
Beberapa menit kemudian... akhirnya mereka sampai halaman rumah yang bisa di bilang cukup luas Dengan pemandangan depan rumah dan belakang rumah langsung tertuju pada sawah." Zira... mainan nya bisa bawa sendiri? Ayah mau angkat barang ke dalam dulu " tanya Pram...zira mengangkat beberapa tas kecil yang berisikan mainan Milik nya dan itu belum seberapa.
" Bisa yah..Mamah ayok masuk ... rumah nya bagus loh.." tarik Zira
" Bentar ya sayang...mama mau bantuin ayah dulu "
" Gak usah mah...ayah kuat kok kan badan'nya besar...mama ikut Zira aja kedalam" tarik Zira..
" Mas.."
" Nggak Papa...kamu masuk saja Dengan Zira biar ini mas yang urus" ucap Pram yang di angguki oleh Aluna...
" Ini tempat kumpul keluarga mah...di situ ada kamar nya Zira terus ada kamar untuk mainan Zira... terus di situ meja...terus di situ lagi ada kamar...terus ada dapur terus ada kamar lagi nahh itu kamar mama sama ayah..." Zira dengan suara cempreng nya menunjuk kesana-kemari memperlihatkan beberapa tempat yang ada di dalam rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Cinta Mas Duda 🔞 (End)
Espiritual" Buk....mas Pram semalam megang dada ku" bisik Aluna di telinga Rahma, Rahma yang tengah menyusun piring itu melihat ke arah Aluna. Aluna dengan wajah memalas menatap ibu nya. " Terus kenapa toh nduk??" " Yo itu pelecehan bukk" Aluna merengek Deng...