Tumbuh besar

17.7K 675 47
                                    



Ayah Pram balik lagi nih 🖤🥰
Jangan lupa untuk vote dan komen 😚

--------

" atu uh enda ica ayak ini " Gerutu kecil terus keluar dari mulut mungil milik zira yang tengah duduk di antara pohon padi yang siap panen,terik matahari semakin panas membuat kekesalan Gendis semakin bertambah.

" Sabar dek, pasti ayah bentar lagi putar balik " Ujar Zira yang ikut meringis akibat terik matahari yang semakin panas, Gendis menekuk kan wajahnya kilatan kekesalan sangat jelas ketara, niat hati ingin ikut melihat orang membajak sawah di tanah milik ayah nya yang baru di beli mereka berdua malah ditinggal oleh Pram di pinggiran jalan yang sisi kanan dan kiri nya ditumbuhi Oleh padi yang mulai menguning.

" CK... ayah mana toh,kok iso lupa kalau mbak sama adek" Kesal Zira melihat arah depan dan belakang berharap ayah nya cepat sampai, walaupun sudah menginjak kelas 4 SD ia belum terlalu hafal jalan desa apalagi ini jalan desa yang memang belum pernah Zira lewati.

" Jalan kedepan aja yuk endis, nanti disana kita beli minum sama makan" Zira mengulur kan tangan nya kearah Gendis yang duduk di pinggir nya, gendis mengerut kan dahi nya dan menyambut uluran tangan mbak nya. Kedua kakak beradik itu terus berjalan sampai 2 kilometer jauhnya akhirnya mereka menemukan warung pinggir jalan yang sedang buka.

" Buk Mau es kelapa muda nya 2 sama mie rebus nya 2 pake telor mata sapi" sudah sangat fasih dan memiliki artikulasi yang sangat jelas Zira lantas memesan makanan dan mengeluarkan uang sebesar 50 RB dari tas mini bergambar pelangi yang selalu ia bawa kemana mana.

" Ayah endak ada yang emput, endis malah ama ayah" Ucap gendis menggebrak meja, membuat zira melotot walaupun gebrakannya tidak kuat tapi itu sama saja kurang ajar menurut Zira.

"Husst, endak boleh ngomong koyok iku, mungkin saja sekarang ayah mampir dulu baru jemput kita" Ucap zira menenangkan gendis, gendis menghela nafas kesal dan diam. Disisi lain Pram yang tengah duduk di gazebo milik warga setempat terus berbincang bincang dengan pemilik kebun sawit yang berniat menjual sebagian kebun sawit nya tak terasa jam menunjukkan pukul 2 Siang.

" Matur nuwun pak, saya pulang dulu kebetulan ada yang mau dibeli" Ucap Pram menyesap kopi nya hingga habis setelah itu berpamitan untuk pulang, setelah berbincang bincang tadi akhirnya Pram dan bapak tadi sepakat untuk dengan hasil akhir yang sangat memuaskan Pram, menghidupkan motor butut kesayangan nya Pram membelah jalan desa yang amat asri dengan pepohonan dan pengunungan di sekeliling nya.

Terjerat Cinta Mas Duda 🔞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang