18

2.3K 208 2
                                    

Authour POV

Setelah Jisoo merasa dirinya sudah tenang dia segera bangkit dari kursi dan melangkah menuju ruangan istrinya.

Depan ruangan Rose...

"Eomma! Appa!" Jisoo menyapa orangtuanya setelah ia sampai didepan ruangan sang istri dan masih mendapatkan orang tuanya setia menunggu didepan ruangan rawat sang istri.

"Jisoo-yaa eomma sangat merindukan mu" ucap sang ibu dan dengan segera memeluk sang anak dan Jisoo membalas pelukan sang ibu tak kalah erat ia juga sangat merinduka ibunya tersebut.

"Eomma aku juga sangat merindukan mu"

"Aigoo, sudah hentikan acara dramatis kalian ini sekarang menantuku sedang membutukan suaminya Jisoo pergilah temui istrimu dan ingat jangan pernah kamu berani memarahi menantuku itu atau meninggikan suaramu kepadanya atau kamu akan beurusan denganku" ucap sang ayah sambil menunjuk wajah Jisoo penuh tatapan peringatan.

"Ck, kamu tidak perlu mengingatkan ku aku mengerti"

"Bagus, sekarang temuilah dia eomma dan appa pulang dulu kami akan segera kembali kami akan membawakan kalian makanan dan baju gantimu"

"Terima kasih eomma dan berhati-hatilah dijalan"

Setelah kepergian orangtuanya Jisoo mengambil nafas dan menghembuskannya sebelum ia masuk kedalam ruangan sang istri.

Ceklek~

Jisoo segera melangkahkan kaki menuju ranjang sang istri ia melihat istrinya sedang tidur. Jisoo langsung menggengam telapak tangan sang istri dan sesekali mencium pungung tanganya. Dan Rose langsung terbangun merasakan adanya sentuhan seseorang.

"Hei, maaf aku membangunkan mu" ucap Jisoo setelah melihat istrinya terbangun dari tidur akibat ulah darinya

"Hisk..Honey~ aku sangat merindukan mu..hisk...hisk" ucap Rose kini dia sudah menangis melihat kehadiran orang yang sangat ia rindukan itu.

"Kenapa menangis Hmm?, aku juga sangat merindukan mu" ucap Jisoo sambil mengelus pucuk kepala sang istri dengan penuh cinta

"Hisk..hisk...maafkan aku karena tidak memberitahumu tentang semua ini...hisk...A-apa...hisk..K-kamu marah" Rose bertanya kepada Jisoo dengan isak tanggisnya

"Berhentilah menangis! Aku tidak marah hanya sedikit kecewa, baby kamu taukan bahwa tidak ada baiknya menyembunyikan kabar seperti ini" Jisoo menjelaskan kepada sang istri dengan tegas tapi tetap menjaga intonasi suaranya selembut mungkin agar istrinya tidak tersinggung dengan ucapanya tersebut.

"Maafkan aku dan aku berjanji tidak akan berbohong lagi kepada mu"

"Bagus, baby itu semua demi kebaikan mu bagaimana jika aku melukai mu karena aku tidak tau bahwa kamu sedang hamil jika itu terjadi aku bersumpah kepada Tuhan! Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri karena aku melukai kalian"

"Honey~Jangan katakan itu ini bukan salah mu tapi ini semua salah ku"

"Dengar apa waktu kita bertengkar itu....maksud ku sewaktu aku menamparmu apa saat itu kamu sedang hamil?" Jisoo bertanya dengan serius kepada istrinya.

"Hhmm" Rose berdehem dan mengangukan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan sang suami.

"Astaga! Baby maafkan aku, ya Tuhan! Aku sudah menyakiti istriku yang sedang hamil tolong maafkan aku baby aku sungguh-sungguh menyesal" Jisoo menjawab hanpir menangis karena menyesal atas perbuatannya itu.

"Honey~kamu tidak perlu minta maaf ini juga kesalahan ku. Tapi berjanjilah jangan pernah marah seperti itu lagi sunggu kamu membuat aku sangat ketakutan"

Domestic LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang