31

1K 129 3
                                    

Ini sudah hari ke 4 Jisoo berada di Busan. Dan selama itu Jisoo dan Rose selalu bertukar kabar mau itu kabar tentang mereka ataupun kabar tentang anak mereka. Tapi tidak dengan hari ini sejak siang Rose mencoba menghubungi Jisoo tapi hasilnya nihil bahkan Rose juga menghubungi Dahyun ataupun Jeongyeong hanya untuk bisa berbicara dengan Jisoo. Kini Rose benar-benar dilanda kekhawatiran disebabkan bukan hanya karena Jisoo yang tidak bisa di hubungi tapi dikarenakan putri mereka yaitu Na-ri kembali di serang demam bahkan demamnya lebih tinggi dan bukan hanya itu putri kecil mereka juga terserang diare dan malam ini sang kakek atau Park Seo-joon menyarankan kepada putrinya untuk membawa bayi kecil itu kerumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih rinci.

07.00 PM

"Sudah cukup. Berhenti mencoba menghubungi Jisoo. Dia pasti sedang sibuk jika dia tidak sibuk lagi pasti dia akan menghubungi mu kembali. Ayo kita bawa putri mu ke rumah sakit" ucap Seo-joon dengan frustasi karena melihat keadaan cucu perempuannya tak kunjung membaik dan melihat Rose sedang menangis sambil mencoba menghubungi Jisoo.

"Benar! Swetiee sebaiknya kita bawa Na-ri kerumah sakit" Min-young menambahkan. Dan Rose hanya menganggukan lemah sebagai jawaban.

"Ayo kamu bawa putri mu kita pergi berdua. Biar mommy mu di rumah bersama Kyle" ucap Seo-joon.

Dan setelah itu Rose langsung bergegas mengendong sang putri dan pergi bersama daddy-nya.

SEOUL HOSPITAL

Kini Seo-joon dan Rose sudah sampai ke Rumah sakit mereka langsung bergegas masuk untuk menghampiri Yoona karena sebelumnya Rose sudah mengabari Yoona kalau ia akan ke rumah sakit membawa putrinya.

"Chaeng cepat bawa Na-ri masuk" ucap Yoona ia sudah menunggu di depan ruangan rawat. Dan Rose langsung bergegas masuk dan membaringkan putrinya di ranjang rumah sakit itu.

"Aku akan memeriksanya dulu" ucap Yoona sambil memeriksa tubuh bayi mungil itu.

"Bagaimana kak?" Rose bertanya setelah Yoona selesai memeriksanya.

"Demam Na-ri sangat tinggi" ucap Yoona.

"Yoona cucu ku juga mengalami diare dan beberapa hari ini dia juga kurang minum asi"  Sela Seo-joon menjelaskan tentang keadaan sang cucu.

"Uncel.. aku tidak bisa mengatakan keadaan Na-ri sekarang. Sekarang aku hanya bisa mengatakan bahwa Na-ri mengalami demam yang cukup tinggi dan aku sudah memberinya suntikan penurun panas. Dan untuk mengetahui kondisi Na-ri lebih detail aku akan mengambil sempel darahnya untuk di bawa ke labor dan mari kita tunggu hasilnya besok. Semoga saja bukan masalah yang serius" Yoona menjelaskan kondisi bayi kecil itu. Dan Rose yang mendengar itu hanya bisa menangis di pelukan sang daddy.

"Hmm.. semoga saja itu bukan sesuatu yang serius... tolong lakukan yang terbaik untuk cucuku Yoona" ucap Seo-joon.

"Semoga saja uncel.. dan tentu saja kami akan melakukan yang terbaik untuk Na-ri" ucap Yoona dan Yoona  juga menjelaskan jika bayi kecil itu harus dirawat untuk sementara waktu. Dan Na-ri sudah di bawa keruangan VVIP dan dengan setia sang mommy menunggu dengam sang grandpa.

------------

Jisoo POV

07.30 PM

Aku baru selesai dari pertemuan dengan para investor yang ada di Busan dan kami pergi bersamaa untuk meninjau lokasi pembangunan dan setelah itu kami memutuskan untuk langsung makan malam bersamaa di sebuah lestoran. Dan setelah makan malam kami semua pulang ke hotel setelah sampai kehotel aku langsung mandi. Ini hari yang melelahkan setelah mandi aku langsung mengunakan pakaian santai. Dan setelah itu aku duduk di sisi ranjang ku dan aku meraih ponsel ku di atas narkas dan aku melihat ada banyak panggilan tak terjawab dan beberapa pesan jadi aku membuka pesan dar istri ku dan itu bertuliskan

My Love❤

Kim Jisoo! Pulanglah segera putri kita sedang di rawat di rumah sakit.

Ada banyak pesan dan itu pesan terakhir yang istri ku kirim. Dan aku mencoba mencerna pesan darinya itu.. Tunggu! Putri ku sedang di rawat dirumah sakit? Na-ri dirawat di rumah sakit? Ya Tuhan! Dengan langkah seribu aku langsung meraih kunci mobil ku dan bergegas ke parkiran aku tidak repot-repot untuk mengabari Jeongyeon dan Dahyun dulu karena aku yakin mereka pasti sudah tidur karena mereka berdua juga ikut dengan ku untuk bertemu para investor. Aku harus sampai ke Seoul dengan cepat dan tadi aku juga sudah menelpon mommy karena istri ku tidak mengangkat telpon dari ku dan mom mengatakan Na-ri di rawat di rumah sakit di mana kak Young bekerja. Dan aku bersyukur ke pada Tuhan! Jalanan lancar tidak macet jadi aku akan sampai dengan cepat.

Setelah beberapa jam perjalanan aku sampai ke SEOUL HOSPITAL dan aku langsung bergegas masuk dan bertanya ke suster yang sedang berjaga untuk menanyakan ruangan putri ku. Dan setelah mendapatkan di mana letak ruangan putri ku aku langsung bergegas menuju ruanganya dan setelah sampai aku langsung membuka pintu dan aku melihat istri ku yang duduk di samping ranjang putri kami sambil menangis. Ya Tuhan! Tolong maafkan aku sayang pasti kamu sangat ketakutan.

"Sayang" aku memangilnya dan segera menghampirinya dan memeluknya dengan erat dan Chaeng juga tak kalah erat membalas pelukan ku dan ia menangis di pelukanku.

"Kamu jahat.. hisk..kamu jahat..." ucapnya dan sambil memukul dada ku.

"Maafkan aku sayang.. maafkan aku"
Hanya itu yang bisa aku ucapkan kepadanya untuk berusaha menenangkannya sambil mengusap punggungnya dan sesekali aku mengecup pucuk kepalanya.

"Kemana saja kamu..hisk..K-kamu.. hisk tau aku sangat ketakutan"

"Maafkan aku sayang.. maafkan aku...
Ssttt sekarang tenaglah aku sudah di sini sekarang tolong jelaskan ada apa dengan putri kita" ucapku setelah kami melepas pelukan dan aku menangkup pipinya dan menghapus air matanya.

"Hisk.. kak Young hanya mengatakan jika Na-ri demam tinggi dan kak Young sudah mengambil sempel darahnya hisk.. untuk di bawa kelabor untuk mengetahui penyakit putri kita.. hisk.." istri ku menjelaskan masih dengan isak tangis nya jadi aku menariknya kembali kedalam pelukan ku.

"Tenaglah aku yakin putri kita baik-baik saja dia anak yang kuat"

"Hmm.. tapi aku takut hon.. bagimana jika terjadi sesuatu dengan putri kita"

"Hey.. dengar selama aku masih hidup aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi ke anak-anak kita. Kamu percayakan kepadaku?" Ucap ku mencoba untuk menenangkan nya dan ia hanya menganggukan kepala.

"Dimana daddy?"

"Daddy sedang membeli makan malam di luar" ucapnya dan tak lama aku mendengar suara pintu terbuka dan itu adalah daddy dan ia membawa paperbag ditangan nya.

"Yaa Kim Jisoo! Kemana saja kamu? Kenapa sangat sulit di hubungi?"

"Maafkan aku dad aku benar-benar sibuk berkerja sampai aku tidak memperhatikan ponsel ku lagi"

"Hhhh.. sudahlah yang terpenting kamu sudah ada disini.. tapi dad hanya membawakan dua bungkus makanan karena dad tak tau jika kamu ada di sini"

"Tidak apa dad aku sudah makan malam sebelum datang kesini tadi" Ucapku dan Dad langsung duduk ke sofa dan meletakan makanan di meja yang ada di depan nya.

"Swetiee ayo kemarilah makan dulu"

"Makanlah dulu dengan Dad sayang.. biar aku yang menjaga putri kita" ucap ku dan istri ku langsung mengahampiri Daddynya dan duduk disebelah nya untuk makan. Ya Tuhan! Aku benar-benar merasa bersalah mereka pasti sangat panik dan khawatir sampai-sampai di jam segini baru makan malam.

Dan aku langsung mendudukan diriku ke kursi yang ada di sebelah ranjang putri ku dan aku meraih tanggan mungilnya untuk aku pegang .

"Maafkan daddy princess.. kamu pasti sangat kesakitan.. kamu harus kuat" ucap ku kepada putri ku. Melihatnya terbaring lemah dan di mana satu tangganyan di infus aku benar-benar tidak tega melihat ini. Hatiku benar-benar hancur. Lekas membaik baby!

Jisoo POV END





TBC.


PLEASE JANGAN LUPA VOTE GUYS. 







Domestic LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang