44

1.2K 136 14
                                    

Author POV

Jisoo mengedipkan matanya berkali-kali karena ia masih memproses semua apa yang istrinya katakan.

Bercerai...

Bercerai...

Bercerai..

Kata-kata itu selalu terngiang di kepalanya...

"Tidak! Tidak! Tidak kita tidak bisa bercerai!" Jisoo berdiri di hadapan sang istri menangis sambil memohon

"Kenapa? Kenapa kita tidak bisa?! Kita bisa aku akan kepengadilan besok dan menggugat cerai kamu!" Ucap Chaeng dia juga menangis hatinya terluka di saat mengatakan itu semua

Jisoo mengambil kedua tangan istri nya untuk ia genggam, kembali menekuk lututnya, berlutut di hadapan Chaeng sambil menangis

"Kita tidak bisa berpisah! Sayang aku sangat mencintai mu.. kamu hidup ku.. kamu segalanya bagiku jadi kita tidak bisa berpisah!"

"Tidak! Jika kamu mencintai ku Jisoo kamu tidak akan menyembunyikan hal sebesar ini dari ku"

"Justru itu! Aku menyembunyikan ini karena aku tau jika kamu mengetahui semua rahasia ku kamu pasti membenciku.. kamu.. kamu Ya Tuhan!" Jisoo menangis dengan keras memohom pengampunan

"Jisoo-ya bagaimana pun masalalu mu tapi aku adalah istri mu aku berhak tau!.. Coba kamu bayangkan semua sahabat kita tau tentang ini sementara aku.. aku istri mu Jisoo! Hanya aku yang tidak tau tentang suami ku sendiri! Kamu tau betapa konyol nya aku sekarang aku seperti.. bukan istri mu!!.." ucap Chaeng dengan tak percaya

"Maafkan aku untuk itu.. tapi aku bersumpah! Betapa aku merasa berdosa selama ini, menyembunyikan semua hal ini dari mu juga tidak mudah untuk ku.. jadi aku mohon jangan tingalkan aku sayang aku mencintai mu!"

"Ini juga tidak mudah untuk ku.. tapi aku-aku benar-benar merasa di khianati oleh mu Jisoo-ya aku benar-benar terluka dengan semua ini"

"Tapi aku juga terluka!"

"Jisoo-ya bagaimana bisa kamu mengatakan kamu terluka.. apakah kamu pernah merasa menyesal sedikit saja dengan perbuatan mu dengan Soojoo? Katakan pada ku?!" Chaeng bertanya, Jisoo terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan dari sang istri

"Katakan kepada ku! Bagaiman bisa kamu melakukan itu semua dengan wanita yang mencintai mu lalu kamu menyuruhnya untuk menyingkirkan bayi kalian dia darah daging mu Jisoo ya Tuhan!!" ucap Chaeng dia tidak percaya dengan apa yang Jisoo perbuat

"Kamu tau Jisoo bagi seorang wanita mengandung seorang anak dari orang yang dia cintai betapa bahagianya dia meskipun disaat mengandung itu tidak mudah untuk nya, dan di saat melahirkan dia mempertaruhkan nyawanya demi bayinya, tapi meraka semua tidak memikirkan itu karena yang mereka pikirkan hanya kebagian pasangan mereka karena melahirkan buah cinta mereka"

"Tapi aku tidak mencintainya!!!" Tiba-tiba Jisoo berteriak

"Ya! Aku tidak menyesal karena aku tidak pernah mencintainya! Dia melakukan itu semua karena dia yang mau dia juga bahagia!!"

PLAK...

Satu tamparan melayang di pipi Jisoo, Chaeyoung tidak peduli jika wajah suaminya itu sudah banyak luka, dia tetap memberikan Jisoo tamparan keras karena Chaeyoung tidak percaya dengan apa yang Jisoo katakan Jisoo benar-benar tidak merasakan bersalah sedikitpun.

"Kamu bukan Jisoo yang aku kenal! Kamu bukan Jisoo yang aku cintai! Jisoo yang aku cintai tidak kejam seperti mu! Kembalikan Jisoo kuu!!!" Chaeng menangis

"Jisoo-ya jika kamu tidak mencintai Soojoo setidaknya kamu membiarkanya untuk melahirkan bayi itu karena bayi itu tidak bersalah"

Chaeng menyeka air matanya dan menatap wajah Jisoo..

Domestic LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang