35

1.2K 136 8
                                    

Setelah Yoona mengatakan jika putri mereka meninggal. Rose dan Jisoo segera berlari masuk kedalam ruangan putrinya. Dan semua orang yang ada disana juga segera mengikuti untuk masuk kedalam.

-----------

Authour POV

Rose melihat bayi mungilnya yang ada diatas ranjang. Kini tubuh Bayi kecil itu sudah terlepas dari semua berbagai alat medis. Bayi kecil itu sudah tiada, wajahnya sudah pucat matanya terpejam, wajah bayi itu benar-benar tampak damai.

Rose langsung menggendong tubuh bayinya sambil menangis memeluk erat tubuh bayi mungil itu.

"Baby~ buka mata mu mommy disini.. ayo buka mata mu.. oh apa kamu marah pada mommy, hm? Oh.. apa kamu mau minum asi? Ayo buka mata mu mommy akan menyusui mu sayang" Rose berucap kepada bayinya sambil menagis.

"Kamu tidak mau minum susu? Oke.. mommy tau! Kamu mau bermain bersama daddy, kan? Baiklah mommy akan memberikan mu kepada daddy" ucap Rose. Ia berucap kepada putrinya sambil menangis Jisoo yang melihat tingkah istrinya itu ia hanya bisa memalingkan wajahnya ia tidak sanggup melihat pemandangan tersebut bahkan semua yang ada di ruangan itu yang menyaksikan adegan itu juga menangis histris contohnya Jennie dia menagis histris di pelukan Lisa ia juga bisa merasakan apa yang Rose rasakan karena ia juga seorang ibu pasti itu akan membuat hatinya hancur berkeping-keping Ibu mana yang tidak sedih karena kehilangan anak nya?

"Honey~ apa yang kamu tunggu? Cepat gendong putri mu dia mau bermain bersama mu.. baby~ ayo buka mata kamu sayang.. kamu rindu dengan daddy mu, kan? Ayo buka mata mu dan bermain lah bersama daddy" Rose menlanjutkan berucap kepada bayinya sambil menangis ia frustrasi karena bayi kecil itu tak kunjung membuka matanya.

"Yaa! Kim Jisoo cepat gendong putri mu atau dia akan tambah marah!!!" Rose membentak Jisoo agar Jisoo menggendong putrinya. Dan Jisoo dengan tangan gemetar menggambil putrinya untuk ia gendong.

"Daddy mencintai mu" Ya hanya itu yang mampu Jisoo ucapkan kepada bayi kecinya itu.

"Honey~ cepat tunjuk kan wajah konyol mu atau apalah itu? Buat putri mu tertawa separti biasanya.. ayo cepat tunjukan wajah konyol mu seperti biasa yang kalian lakukan" Rose menyuruh Jisoo untuk menghibur putrinya. Rose mengingat dengan jelas kenangan kebersamaan putrinya bersama Jisoo. Jisoo selalu meluangkan waktu untuk bermain dengan bayi kembar mereka dan diantara bayi kembar itu puntrinya lah yang lebih dekat dengan Jisoo, dan begitu juga dengan Jisoo dia selalu lebih meluangkan waktunya untuk putri kecilnya itu. Jisoo selalu menunjukan wajah konyol atau wajah lucunya kepada sang putri dan sang putri akan cekikikan melihat wajah konyol sang daddy. Tapi sekarang hanya ada wajah yang pucat yang terlihat diwajah bayi kecil itu.

"S-sayang.. putri k-kita.. sudah tiada! Dia meninggalkan kita semua" lirih Jisoo.

"Tidak! Tidak! Dia tidak mungkin meninggalkan ku!!" Rose mencoba menepis apa yang dikata kan Jisoo.
Jisoo segera memberi kode kepada appa nya untuk mengambil putrinya karena ia tidak ingin menunda upacara terakhir untuk sang putri. Ia menyuruh appanya dan ayah mertuanya untuk segera mengkremasikan jasad putrinya. Dan dengan berat hati Kim Soo-hyun menggendong cucu perempuan nya itu. Itu untuk pertama kali nya ia menggendong cucu perempuannya dan ia tidak menyangka gendongan pertamanya itu akan menjadi gendongan terakhirnya.

"Appa! Kembalikan putriku! Jangan bawa dia" Rose memberontak ingin mengambil kembali bayinya yang ada di gendonggan ayah mertuanya.

"Sayang.. tenanglah! Kita harus segera mengkremasikan putri kita" Jisoo mencoba menenangkan Rose yang mengamuk karena putrinya dibawa.

PLAK...

Satu tamparan yang Rose berikan kepada Jisoo. Semua orang yang ada disana terbelalak kaget dengan apa yang Rose lakukan. Tapi tidak dengan Jisoo dia menerima apa yang istrinya lakukan. Bagi Jisoo tamparan itu sama sekali tidak sakit karena sakit tamparan itu tersamarkan dengan rasa sakit yang ada dihatinya kehilangan putrinya dan melihat istrinya seperti itu membuat hati Jisoo benar-benar hancur berkeping-keping tapi dia mencoba untuk kuat dihadapan semua orang.

Domestic LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang