20

2K 171 3
                                    

Siang ini pasangan ChaeSoo kedatangan tamu. Yaitu sahabat mereka setalah Jisoo memberitahu kabar bahagia itu kepada sahabatnya. Dan tentu saja sahabatnya turut bahagia untuk pasangan yang akan segera menjadi orangtua tersebut.

Dan mereka memutuskan untuk menjenguk pasangan ChaeSoo sesegera mungkin.

Ting~Tong~

Mendengar bel pintu berbunyi Bi Choi segera membukakan pintu untuk pasangan CEO tersebut pasangan JENLISA,WENJOY,SEULREN dan bahkan pasangan 2YEON juga berkunjung dan mereka semua mengikut sertakan anak mereka.

Ceklek~

"YAA! Bisakah kalian mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk" Jisoo mengeram disaat sahabatnya masuk kekamar mereka tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan perbuatan mereka tersebut menghentikan adegan cumbu panas mereka.

"Ups, kami minta maaf" Lisa berucap mewakili semua teman-temannya.

"Daddy Chu! Mommy Oje!" Jarim memekik kegirangan setelah memasuki kamar dan segera melompat turun dari gendongan Jeongyeon dan segera melompat kepelukan Jisoo.

"Aigoo, princess ku yang cantik daddy Chu sangat merindukan mu" Jisoo berucap setelah mengendong Jarim dan mencium seluruh wajah anak pasangan 2Yeon tersebut dan perbuatan Jisoo tersebut membuat anak perempuan itu tekikik geli.

"Daddy~ stop itu geli"

"Oke, maafkan daddy ayo pergi ke mommy Oje dia juga sangat merindukan mu"

"Kemarilah sayang peluk mommy Oje. Apa kamu tidak merindukan ku. Hmm?" Rose berucap sambil merentangkan tangannya meminta pelukan dari Jarim. Jisoo yang melihat itu segera membiarkan Jarim menaiki tempat tidur mereka. Kerena posisinya sekarang Rose tengah duduk bersandar ditempat tidur mereka dikarenakan kondisi Rose masih lemah ia sering merasa mual dan pusing itu sebabnya Jisoo tidak membiarkan istrinya melakukan aktifitas terlebih dahulu.

"Mommy~ aku juga sangat merindukan mu" Jarim menjawab sambil memeluk tubuh Rose.

"Dan sini kemarilah dua jagoan ku berikan daddy Chu pelukan" ucap Jisoo setelah melihat Son Ha-joon yang ada digendongan sang ayah yaitu Wendy dan melihat Kang Jaehwa yang berada dipelukan ayahnya juga siapa lagi jika bukan Kang Seulgi. Seulgi dan Wendy segera memberikan anak mereka ke Jisoo agar Jisoo mengendong mereka berdua secara bersamaan.

"Unnie berikan Lauren kepada ku" Rose berucap kepada Jennie dan Jennie segera menuruti permintaan ibu hamil tersebut. Jisoo juga menurunkan Ha-joon dan Jaehwa ketempat tidur mereka. Sekarang posisinya semua anak-anak duduk di dekat Rose. Dan para istri duduk disisi ranjang dan para suami berdiri menyaksikan istri mereka saling melempar rindu dan becengkrama dengan hangat.

"Well, aku rasa kita diluar saja sambil menikmati kopi atau teh" Jisoo menyarankan kepada para sahabatnya.

"Tentu, itu ide yang bagus"

"Oke ayo ketaman belakang"

Setelah kepergian para suami dari kamar. Dan tetap menyisakan para istri mereka dikamar untuk saling bergosip. Bibi Choi datang kekamar untuk membawakan kopi, teh dan jus dan berbagai jenis cemilan dan juga buah-buahan segar yang sudah dikupas. Dan langsung dimakan dengan mereka bahkan anak-anak juga sangat menikmati cemilan tersebut.

"Jadi Chaeng bagaimana perasaan mu menjadi seorang wanita hamil" Naeyeon bertanya kepada Rose memulai obrolan mereka.

"Tentu saja aku bahagia unnie. Tapi diawal kehamilan ini benar-benar tidak mudah aku sering merasa mual dan pusing" Rose menjawab pertanyaan Naeyeon dengan cemberut.

"Hey, tidak perlu khawatir itu hal yang wajar diwaktu awal bulan kehamilan" Jennie menyela dan mencoba memberi penjelasan kepada Rose.

"Jennie benar Chaeng itu akan segera berakhir setelah usia kandungan mu menginjak 4 bulan" Irene membuka suara.

"Benarkah unnie? Aku tidak sabar untuk itu. Aku ingin mendapat nafsu makan ku kembali"

"Haha kamu akan segera mendapatkan nafsu makan mu kembali itu akan berlipat ganda" Joy menyela sambil tertawa.

"Joy benar tidak hamil saja kamu sangat kuat makan apa lagi ditambah dengan hamil Jisoo harus menyetok banyak persediaan makanan untuk mu" Jennie berucap sambil menggoda Rose.

"Unnie~ berhentilah mengejek ku" ucap Rose dengan cemberut.

"Haha maafkan aku. Dan wow aku tidak menyangka Chaeng kita akan segera menjadi seorang ibu" Jennie berucap sambil menatap Rose dengan penuh haru. Dan sahabatnya juga melakukan hal yang sama seperti Jennie lakukan mereka menatap Rose dengan tatapan tak percaya bahwa sebentar lagi Chaeng kesayangan mereka akan menjadi seorang ibu.

"Yaa! Berhentilah menatap ku seperti itu atau aku akan menangis" Rose merengek kepada mereka agar mereka berhenti melakukan hal itu kepadanya. Dan semua sahabat nya menangapi hal itu dengan tertawa.

"Hahaha baiklah maafkan kami"

Mereka saling melempar pengalaman hamil mereka kepada Rose. Seperti hal-hal aneh yang mereka inginkan disaat mengidam. Sementara para suami saling bersanda gurau ditaman belakang sambil menikmati kopi dan teh dan tak lupa berbagai cemilan dan mereka duduk dikursi yang ada ditaman belakang rumah Jisoo mereka mengobrol sambil merokok dengan bebas.

Di taman belakang...

"Jadi bagaimana perasaan mu sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah?" Seulgi bertanya kepada Jisoo.

"Well, tentu saja aku sangat bahagia. Kalian taukan aku menantikan hal ini sudah sangat lama" Jisoo menjawab dengan riang.

"Tentu, tapi kamu harus segera persiapkan diri mu untuk menghadapai seorang wanita hamil itu tidak mudah. Sungguh!" Lisa berucap dengan serius sambil menggingat kembali moment permintaan aneh istrinya mengidam disaat hamil Lauren.

"Itu benar bahkan Irene disaat hamil Jaehwa dia sangat sering marah-marah terkadang itu sangat membuat ku sedikit tertekan" Seulgi berseru sambil berlagak ngeri sambil menginggat monent istrinya hamil yang sering marah-marah kepadanya.

"Well, aku rasa hanya aku yang beruntung disaat istriku hamil. Kalian mau tahu? disaa Joy hamil dia sering meminta berhubungan sex dengan ku" Wendy berucap dengan bangga.

"Wow, itu keren aku harap Chaeng akan seperti Joy" Jisoo menjawab.

"Well, Jeongyeon bagaiman dengan Naeyeon?" Lisa bertanya kepada Jeongyeon dengan senyuman menyeringai diwajahnya.

"Yaa! Berhenti menanyakan itu aku tau kamu sedang mengejek ku" Jeongyeon mengeram kepada Lisa atas pertanyaannya tersebut.

"Haha aku ingat itu saat Naeyeon hamil dia mengusir mu dari rumah dan kamu memohon kepada ku untuk menginap dirumah ku" Lisa kembali membuka suara dan mengejek Jeongyeon.

"Benar setelah paginya Naeyeon akan menjemput mu untuk kembali kerumah dan kamu akan berakhir dengan dipukuli oleh istri mu" Wendy menyela dan ikutan mengejek Jeongyeon dan perkataan nya tersebuat mebuat sahabatnya tertawa terbahak-bahak mengingat bertapa tersiksanya Jeongyeon disaat menghadapi istrinya yang sedang hamil.

"HAHAHAHAHAHA" tawa mereka semua mengelegar ditaman belakang.

"YAA! Berhentilah mentertawakan ku
Ck! Itu sebabnya aku tidak ingin memberi Jarim adik aku terauma menghadapi Naeyeon disaat dia sedang hamil" Jaengyeon bergidik ngeri disaat mengingat moment dimana ia sering disiksa saat istrinya hamil dan tentu saja ia tidak bisa melawan.

"Aku tidak setuju dengan mu. Kau tau meskipun Irene suka marah disaat dia hamil aku tetap akan ingin menambah anak lagi" Seulgi berseteru tidak setuju dengan yang Jeongyeon ucapkan.

"Ya. Seulgi benar kita semua harus memiliki banyak anak. Kalian taukan maksud ku apa. Kita semua anak tunggal itu sangat membosankan jadi setidaknya jangan membuat anak kita merasakan apa yang kita rasakan betapa kesepianya menjadi anak tunggal" Lisa ikut membela Seulgi.

"Ya aku juga setuju dengan Lisa dan Seulgi" jawab Wendy

"Oke jadi" Jisoo bertanya kepada sahabatnya sambil memadang sahabatnya satu persatu.

"JADI MARI KITA MEMBUAT BANYAK ANAK HAHAHAHA" mereka berteriak menjawab serentak dengan gembira.

Mereka saling becengkrama sampai lupa waktu. Dan mereka memutuskan kembali kerumah mereka disaat menyadari hari sudah sore.

TBC.

MAAF KALO ADA TYPO.

VOTE AND FOLLOW MY AKUN.

Domestic LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang