Domestic Life

22

Waktu berlalu dengan sangat cepat kini usia kandungan Rose sudah berusia 4 bulan. Perutnya sudah menampakan tonjolan. Morning Sicknees yang dialami Rose pun sudah berkurang. Dan benar saja yang dikatakan Joy dulu bahwa nafsu makannya akan segera kembali bahkan nafsu makannya berlipat-lipat ganda dan benar saja apa yang dikatakan Jennie bahwa Jisoo harus menyetok persediaan makanan lebih banyak.

--------------

Authour POV

Pagi ini Rose bangun lebih dahulu dari tidurnya. Dia bagkit dari tidur dan menududuki dirinya diranjang dan melirik kesamping yang memperlihatkan Jisoo yang masih lelap tetidur dengan mulut yang sedikit terbuka. Dan dengkuran halus yang Jisoo keluarkan dapat di dengar oleh Rose. Dan mereka masih dalam keadaan telanjang karena Rose membangunkan Jisoo di jam 3 subuh dan ia mengatakan kalau ia sedang horny. Tentu saja Jisoo yang mendengar itu dengan senang hati melayani sang istri.

Rose langsung bangun dari ranjang dan memungut bra dan pakaian dalam nya dan mengenakannya. Ia segera berjalan ke depan cermin dan melihat dirinya yang ada di cermin ia senang melihat tubuhnya yang sekarang kini perutnya sudah sedikit buncit. Ia juga mulai bisa merasakan pergerakan sang bayi yang ada diperutnya. Tanpa Rose sadari karena keasikan melihat pantulan tubuhnya dari cermin ia tersentak kaget karena ia merasakan ada sepasang tangan yang melingkar diperut buncitnya siapa lagi jika bukan sang suami. Ya! Jisoo bangun masih dengan tubuh telanjangnya dan langsung memeluk tubuh sang istri dari belakang.

"Terima kasih sayang. Semalam sangat luar biasa" Jisoo berucap sambil memeluk tubuh Rose dari belakang ia menopang dagunya dipundak sang istri.

"Jangan terima kasih sama aku" Rose berucap dan itu membuat Jisoo binggung.

"Jadi kalo bukan sama kamu? Jadi sama siapa?"

"Sama anak kamu. Karena dia minta dikunjungi sama daddy nya"

"Oh. Jadi bukan karena mommy nya yang mau"

"Tentu saja tidak! Ini karena anak kamu yang mau dikunjungi sama daddy nya" Rose beralasan kepada Jisoo. Jisoo yang mendengar itu segera membalikan tubuh sang istri untuk menghadapnya dan Jisoo segera menekuk lututnya untuk memposisikan ia menghadap perut buncit sang istri.

"Baby kamu tau daddy sangat senang karena kamu minta daddy mengunjungi mu. Jadi bagaimana jika daddy mengunjungi mu setiap hari? Kamu pasti suka kan?"

"Yaa! Itu bukan anak mu yang suka tapi itu mau mu" Rose mengeram dengan apa yang Jisoo katakan.

"Hahaha kamu sangat mengenal ku sayang. Tentu saja siapa yang tidak mau untuk hal itu"

"Oke. Mari kita akhiri pembicaraan ini. Hon sekarang kamu mandilah aku akan manyiapkan pakaian mu"

"Ayo mandi bersama untuk menghemat air"

"Tidak. Terima kasih aku akan mandi sendiri" ucap Rose dan memutar matanya ke Jisoo.

"Ayolah sayang jika kita mandi bersama itu akan menghemat waktu" Jisoo menyarankan ke sang istri sambil tersenyum idiot.

"Kim Jisoo! Jika kamu tidak segera mandi aku bersumpah. Maka selama satu minggu kamu akan tidur disofa" Rose berucap dengan tegas. Dan membuat Jisoo bergidik ngeri.

"Oke! Oke aku akan segera mandi. Dan aku mencintai muuuuu" ucap Jisoo dan langsung mengambil langkah seribu menuju ke toilet.

Setelah kepergian Jisoo ke toilet Rose langsung bergegas ke lemari untuk menyiapkan pakaian sang suami. Setelah itu ia langsung bergegas turun menuju dapur hari ini ia ingin menyiapkan sarapan mereka karena ia teringin makan sesuatu.

-------------

Jisoo POV

Tidak butuh waktu lama untuk aku mandi setelah 15 menit aku sudah selesai membersihkan diriku. Aku langsung meraih handuk dan segera memilitkan ketubuh ku. Dan aku bergegas keluar dari toilet dan seperti biasa aku melihat pakaian ku sudah tersedia diatas ranjang hari ini Chaeng menyiapkan setelan jas bewarna hitam dipadukan dasi bewarna biru muda. Aku langsung bergegas mengenakan nya karena aku harus segera kebawah untuk sarapan aku sudah sangat lapar kegiatan kami tadi subuh sangat menguras tenanga ku jadi aku butuh energi yang banyak untuk berkerja.