19

1.9K 194 3
                                    

Authour POV

Setelah Jisoo memastikan istrinya menghabiskan susu hamilnya. Jisoo segera bergegas mengembalikan nampan tersebut kedapur dan kembali lagi kekamarnya.

"Kenapa belum tidur?" Jisoo bertanya kepada istrinya setelah memasuki kamar dan mendapatkan istrinya yang belum juga tertidur.

"Hon, karena aku sedang menunggumu. Cepatlah kemari aku mau tidur dipelukan mu" Rose berucap penuh tuntutan agar Jisoo segera berbaring disebelahnya. Dan tentu saja dengan cepat Jisoo berbaring disamping sang istri dan memeluk erat tubuh sang istri Rose menjadikan tangan kiri Jisoo sebagai bantalan kepalanya untuk tidur.

Tapi tiba-tiba Rose membuka baju piyamanya dan hanya menyisakan bra nya saja.

"Baby, kenapa bajunya dibuka? nanti kamu kedinginan"

"Tidak apa, hanya saja aku ingin kamu mengelus perutku Hon sampai aku tertidur" Rose meregek ke sang suami agar Jisoo mengelus perutnya.

"Tentu dengan senang hati" Jisoo menjawab dan segera mengelus perut sang istri dengan lembut.

"Uhmm, hon kamu ingin bayi perempuan atau laki-laki?" Rose bertanya kepada Jisoo.

"Sebenarnya aku tidak masalah tentang itu, selama kamu dan bayi kita sehat. Tapi jika bisa memilih aku ingin anak pertama kita perempuan"

"Kenapa kamu ingin anak pertama kita perempuan"

"Entahlah...Uhmm, hanya saja aku pikir dimasa depan dia bisa diandalkan dalam membantu kamu merawat anak kita yang selanjutnya. Maksud ku dia bisa diandalkan dalam membantu merawat adiknya suatu saat nanti"

"Tapi menurutku akan lebih baik anak pertama kita laki-laki"

"Kenapa jika laki-laki?"

"Karena aku ingin anak laki-laki yang mirip dengan mu memiliki hidung yang mancung sepertimu dan memiliki bibir hati seperti mu pasti sangat mengemaskan"

"Mengapa harus mirip dengan ku?"

"Yaa! Tentu saja karena kamu ayahnya. Well, jika anak pertama kita laki-laki dan mirip dengan mu maka itu sangat membantuku" ucap Rose dengan antusias. Tapi Jisoo mengerutkan keningnya kebinggungan dengan apa yang di maksud oleh istrinya tersebut.

"Maksudnya? Mambantu mu untuk apa?" Jisoo bertanya kepada sang istri dan Rose segera memutar bola matanya.

"Ck! Tentu saja membantuku. Jika anak pertama kita mirip dengan mu maka aku bisa menatapnya sepanjang hari jika kamu bekerja dan itu akan sedikit mengurangi rasa rinduku saat jauh dari mu"

"Benar juga. Tapi aku pikir akan lebih baik anak pertama kita perempuan"

"Apa kamu memiliki alasan kenapa anak pertama kita harus perempuan?"

"Tentu saja! Karena aku ingin setelah selesai berkerja seharian aku ingin segera pulang kerumah karena aku tau ada dua orang Chaeng yang menungguku dirumah satu Chaeng istriku yang cantik dan satu lagi Chaeng kecil kita yang mengemaskan. Well, aku ingin anak perempun yang mirip dengan mu aku ingin melihat Chaeng kecil kita berlarian disekitar rumah ini. Pasti itu sangat menyenangkan" Jisoo berucap dengan antusias sambil membayangkan sosok anak perempuan yang mirip dengat istrinya. Rose yang mendengar itu hatinya melembut seketika.

"Tapi bagaimana jika anak kita laki-laki?"

"Sayang, sudah aku katakan laki-laki tau perempuan itu tidak masalah untuk ku bagaimana pun mereka anak kita buah cinta kita jadi tentu saja aku akan sangat menyayangi mereka. Baby boy atau baby girl aku tetap akan sangat menantikan kehadiran mereka yang terpenting kamu lahirannya lancar dan bayi kita sehat itu yang terpenting" Jisoo berucap dan mencium kening sang istri.

"Aku senang mendengarnya"

"Sekarang tidurlah ini sudah sangat larut"

"Uhmm...Hon, apa besok kamu pergi bekerja?"

"Untuk besok tidak. Kerena teman kita akan bekunjung kerumah kita besok"

"Benarkah?" Rose bertanya dengan antusias dan Jisoo segera menggangukan kepalanya.

"Hhmm, benar. Sekarang tidurlah baby selamat malam" ucap Jisoo dan segera menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

"Selamat malam dan aku mencintai mu"

"Aku lebih mencintai mu" jawab Jisoo dan segera mengecup singkat bibir sang istri.

-------------

Pagi ini Rose di bangunkan dengan rasa mual yang kembali menghantamnya. Dan dengan cepat ia berlari menuju toilet dan memuntahkan semua isi perutnya.

Dan Jisoo yang mendengar itu dengan cepat terbangun dan segera berlari menyusul sang istri ketoilet dan memegangi rambut sang istri dan memijat lembut tengkuk sang istri.

Huek~

Huek~

Huek~

"Sudah selesai" Jisoo bertanya setelah ia melihat istrinya berhenti memuntahkan isi perutnya. Jisoo membalikan tubuh sang istri agar menghadapnya dan menyeka mulut Rose dengan telapak tangan nya dan segera mengendong istrinya dan membarikan nya kembali ketempat tidur.

"Berbaringlah, aku akan kebawah  mengambil sarapan untuk kita"

"Tapi aku tidak nafsu untuk makan"

"Sayang, kamu masih ingatkan apa yang kak Young bilang bahwa bangaimana pun kamu harus tetap makan ini demi kesehatan kamu dan bayi kita. Dan kamu juga harus meminum obat dan vitamin" dengan sabar Jisoo memberi pengertian kepada istrinya.

"Maafkan aku hon, baiklah aku akan mencoba untuk makan kerena ini semua demi bayi kita" Rose berucap sambil tersenyum dan mengusap perutnya.

"Bagus, tunggulah sebentar aku akan segera kembali. Oke"

Jisoo berucap dan segera bergegas turun untuk mengambil sarapan. Dan tak lama kemudian Jisoo muncul dengan membawa nampan yang berisikan sandwich dan segelas air putih dan segelas susu hamil untuk istrinya dan sepiring buahan segar yang sudah di kupas.

"Oke sekarang makanlah dengan perlahan. Oke"

"Hon, suapi aku" Rose merengek kepada Jisoo dan Jisoo meberikan senyuman dan dengan sigap Jisoo menyuapi istrinya secara perlaha.

"Apakah kamu tau kalau aku sangat suka dengan sikap manja mu ini?"

"Tidak, kenapa kamu menyukainya"

"Karena aku sudah mendambakan ini sejak lama. Mengurus istri ku yang sedang hamil. Kamu tau berapa lama sudah aku mendambakan hal ini. Dan yeah selama ini aku hanya mendengar cerita dari Lisa,Wendy,Seulgi dan Jeongyeon bagaimana repotnya mengurus seorang istri yang sedang hamil dan sekarang aku tidak menyangka jika aku merasakan nya sekarang" Jisoo berucap dengan kegembiraan yang terpampang jelas di wajahnya.

"Jadi bagaimana menurutmu? Mengurus seorang istri yang sedang hamil? Apa aku merepotkan mu" Rose menjawab dengan cemberut dia salah paham dengan ucapan Jisoo dikarena kan hormon seorang ibu hamil sangat sensitif. Jisoo yang menyadari perubahan mood istrinya dengan cepat memberikan penjelasan.

"Sayang, tentu saja kamu tidak merepotkan ku malah aku sangat senang mengurus istriku yang sedang hamil. Jadi berhentilah untuk cemberut. Dan minum susu mu ini dan jangan lupa ini minum obat dan vitaman nya"

"Jadi kamu bahagia?"

"Sayang tentu saja aku bahagia. Karena sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah dan kamu akan menjadi seorang ibu" Jisoo menjawab sambil menundukan dirinya untuk mencium perut sang istri dengan penuh cinta.
Dan Jisoo memeluk erat tubuh sang istri dan berkata...

"Terima kasih sayang kamu dan bayi kita adalah hadiah dari Tuhan untuk ku yang paling indah seumur hidup ku. Aku sangat-sangat mencintai kalian" Jisoo berucap dan memeluk erat tubuh istrinya dan mengusap lembut punggung sang istri sesekali Jisoo mencium pucuk kepala istrinya.


TBC.

MAAF KALO ADA TYPO.

VOTE DAN FOLOW MY AKUN.

Domestic LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang