37

978 106 3
                                    

Setelah Jisoo keluar dari kamar Jisoo langsung menuju lantai bawah menuju ke dapur untuk makan malam bersama mertuanya.

-----------

Authour POV

Setelah Jisoo mendudukan dirinya dikursi meja makan, mertuanya yang melihat itu hanya bisa menghela nafas lemah, bagaimana tidak ini selalu terjadi Jisoo selalu makan malam tanpa ditemani sang istri.

"Apa dia menolak lagi?Untuk makan bersama kita!" Seo joon bertanya kepada Jisoo setelah melihat Jisoo duduk tepat dihadapannya tanpa kehadiran Rose.

"Ya Dad. Aku akan meminta tolong kepada Bi Choi untuk mengantar makan malam untuknya"

"Tidak perlu! Dad akan berbicara kepada nya"

"Dad! Itu tidak perlu kita harus mengerti situasi Chaeng. Jadi mari kita beri dia sedikit lagi waktu untuk menenangkan dirinya"

"Dad sangat mengerti, bahkan kita semua juga sama sepertinya kita merasakan lukanya kehilangan putri kalian. Tapi.. cukup! Ini sudah keterlaluan tidak seharusnya dia selalu mengurung diri dan mengihindari semua orang" ucap Seo-joon sedikit kesal dengan tindakan sang putri selalu mengurung diri dan selalu menghindari semua orang terutama Rose selalu menghindar kepada Jisoo.

"Dad please~ cukup beri dia sedikit waktu. Dad Mom sungguh ini sangat melukai perasaan ku rasa sakit kehilangan ini benar-benar menyiksa ku.. lalu, bagaiman dengan Chaeng dia yang merasakan mengandung selama 9 bulan lamanya, sakitnya melahirkan dan menyusui. Aku menjadi saksi bagaimana sulitnya istriku di saat menggandung anak kembar kami diawal kehamilannya dia kesulitan untuk makan bahkan harus sampai di infus karena dia selalu memuntahkan setiap apa yang dia makan" Jisoo menjelaskan kepada mertuanya dengan sekuat hati Jisoo untuk menahan air matanya dan seketika mertuanya yang mendengar itu mereka dapat mengerti apa yang Jisoo rasakan Seo-joon dan Min-young sangat bersyukur memiliki menantu seperti Jisoo yang benar-benar tulus mencintai putri mereka Jisoo selalu mengerti kondisi Rose dan selalu menepikam egonya karena selalu mengutamakan keadaan Rose.

"Dan yeah bulan demi bulan yang dia lewati semakin sulit.. seperti kesulitan bergerak, kesulitan berjalan bahkan kesulitan untuk mencari posisi nyaman untuk dia tidur karena perutnya yang sangat buncit tapi aku sungguh salut dan bangga kepadanya dia tidak pernah menggeluh selama menggandung anak-anak ku bahkan dia selalu menikmati moment itu. Jadi Dad Mom aku mohon kita jangan memaksanya untuk keluar di situasi ini, biarkan saja mungkin ini bisa membuatnya sedikit tenang selagi dia baik-baik saja maka kita tidak perlu khawatir kita hanya akan memantau nya saja.. jika ini karena kalian menghawatirkan aku karena sikap Chaeng kepada ku maka itu tidak perlu! karena aku baik-baik saja. Jadi berhenti menghawatirkan diri ku aku berjanji! Kepada kalian untuk selalu menjaga diriku" Jisoo melanjutkan dengan kesungguhan menjelaskan semuanya kepada mertuanya itu berusaha untuk meyakinkan sang mertua bahwa dia bisa mengatasi situasi ini.

"Jisoo-ya Mom benar-benar bersyukur kepada Tuhan kerena sudah memberikan sosok suami untuk putri Mom satu-satunya sepertimu. Kamu tau kamu adalah sosok suami idamam semua wanita selalu mengerti keaadaan istri selalu menepikan egonya demi mengutamakan perasaan sang istri. Jisoo-ya terima kasih karena sudah sangat tulus dan sudah menjaga putri Mom dengan sangat baik" ucapMin-young dengan tulus dia berdiri dari kursinya dan menghampiri Jisoo dan memeluknya dengan penuh kasih sayang Min-young bersyukur karena ia tidak salah memilih menatu separti jisoo tidak salah menyerahkan putrinya kepada seseorang yaitu seorang Kim Jisoo.

"Mom aku yang bersyukur kepada mu karena sudah mempercayai Chaeng kepada ku"

"Aigoo~ kenapa kalian jadi seperti ini ayo lanjutkan makannya lagi" ucap Seo-joon berhasil melerai pelukan kasih sayang antara menantu dan mertuanya itu.
.
.
.

Domestic LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang