BAB 28

60 5 0
                                    

Waktu istirahat pun tiba

Para murid murid seperti biasa, menuju kantin mengisi perut kosongnya.

" Via yok kantin" kata lilis mengajak via

" Iyaa sebentar gw masukkin buku dulu" jawab via sambil memasukkan buku ke dalam tasnya

Riska pun datang menghampiri mereka.

" Hay lo sudah sembuh ya, selamat ya" kata riska tersenyum kepada via

Via hanya membalas dengan senyuman kecil.

" Kalian mau ke kantin ya, gw boleh ikut ga" tanya riska

" Iya ayok kalau lo mau ikut" kata via memperbolehkan riska ikut

" Via lo apa apaan sih, kenapa lo ngajak dia" bisik lilis di samping telinga via

" Sudah ga papa, nambah nambah teman" jawab via

" Apaan nambah teman, ga yakin gw kalau dia bisa jadi teman terbaik" bisik lilis lagi

" Hussstt ga baik menuduh orang tanpa ada pembuktian" kata via menutup mulut lilis dengan jari telunjuknya

Kemudian alfan dan gengnya pun datang, dan menghampiri mereka.

" Vi lo ga ke kantin" tanya alfan kepada via

" Ini gw mau jalan ke kantin sama anak anak ini" jawab via

" Ohh ya sudah yok bareng, gw sudah bokingin tempatnya" kata alfan mengajak via

" Nia ayok kita pergi duluan saja, lama mereka ini. Sudah tau perut gw lagi keroncongan" oceh vino sambil menarik nia

" Ehh gw duluan ya" kata nia lalu berlalu pergi

" Lilis yok kita nyusul" kata reza

" Lo duluan saja za" jawab lilis melihat reza

Reza pun mengode lilis, dan lilis pun paham maksud dari kodean reza.

" G-w duluan yaa via al" kata lilis lalu beranjak pergi bersama reza

Tersisalah hanya alfan, via, dan riska di kelas.

" Yok vi ntar ke buru bel, ga sempat makan terus" kata al menarik via

" Ehh iyaa ayok" jawab via lalu pergi bersama alfan

Riska yang melihat itu pun, hatinya terasa panas dan terbakar. Ingin sekali rasanya dia menjambak jambak via.

      -------------------------

Sesampainy al dan via di kantin, mereka langsung gabung dengan teman temannya yang lain.

" Ehh mana riska ga jadi dia ikut" tanya lilis sambil memasukkan bakso ke mulutnya

" Gw ga tau, tadi gw di tarik gitu saja sama alfan" jawab via

" Mungkin dia panas ituu, gara gara melihat kemesraan kalian berdua. Kan dia jadi iri" kata reza tertawa

" H-ah a- pan sih za" kata via malu

" Gw serius tau, semenjak lo ga sekolah tu dia gatal banget sama alfan. Dekat dekat sama alfan, tapi alfannya risih, lo tau kan wajahnya alfan seperti apa" kata reza melihat alfan

Alfan yang melihat reza pun langsung melototkan mata tajamnya.

Reza hanya tertawa melihat alfan yang seperti itu.

" Gw mau tanya dong sama kalian berdua, kalian punya hubungan apa sih" tanya vino

" Iya kok kalian akhir akhir ini kelihatannya dekat banget" kata reza menambah

" Kita ga ada hubungan apa apa, cuma sebatas teman saja" jawab via

" Yakin cuma teman atau ada punya hubungan khusus, pacar mungkin" tanya reza lagi

Via yang mendengar kata pacarpun tersedak.

" Uhukk uhukk"

" Via minum duluuu"

Alfan langsung reflek memberikan via air.

" Terima kasih al" ucap via mengatur nafasnya kembali

" Omg omg ini gw ga salah lihat kan, alfan ini bener bener lo kan" kata reza tak percaya

" Menurut lo" kata alfan datar

" Buset muka lo mulai kembali datar lagi di hadapan temannya, sedangkan sama via ga sedatar itu, menjadi hangat dia" ucap reza

" Sudah sudah habiskan makannya, ntar ke buru masuk kelas" kata lilis menglerai keributan mereka yang dari tadi mengusik ketenangannya makan.

" Al perut gw sakit banget" bisik via di telinga alfan

" Ayok ke UKS" kata alfan mengajak via

" Ga ush alfan, sebentar lagi juga dia hilang" kata via

" Beneran" tanya alfan

Via hanya mengangguk dan tersenyum kepada alfan.

" Iya sudah" kata alfan tersenyum

"Bisa ga sih kalau senyum itu jangan manis manis, kan jantung gw jadi tidak tenang" batin via

Via memperhatikan wajah alfan sangat lama, wajah yang tampan dan sedikit kumis tipis, rambut yang rapi dan panjang, menambah kesan kegantengannya.

"Ahh via lo apaan sih sadar sadar" batin via lagi

Dia pun tersenyum senyum sendiri.

" Vi lo ada apa senyum senyum sendiri" bisik alfan di telinga via

Via pun tersentak dan merasa sangat malu, ia tidak bisa bicara apa apa lagi.mulut rasanya bungkam.

" G-w tidak apa apa al" jawab via

" kalian kenapa berbisik bisik" tanya lilis mengerutkan kening

" Ga ada apa apa kok" ucap mereka serempak

    Ciah serempak gaa tuuu🤣



Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang