BAB 39

51 5 0
                                    

Mereka sedang sibuk dengan kegiatannya masing masing.

Sedangkan si cowok cowok itu, sedang santai sambil menunggu kita bermain.

" Duh ini gw dari tadi main kok ga dapat dapat ya" kata via mencapit boneka itu

Via dari tadi bermain mesin capit itu, tapi ia tak dapat dapat juga. Yang ada malah menghabiskan koin yang banyak.

" Kesempatan terakhir ini" katanya bersemangat

Kemudian ia pun mencapit lagi dan hampir sampai, eh malah terjatuh lagi.

" Ihhh malah jatuh lagi, padahal tadi hampir dapat aaaaaa" kata via sangat kesal

Alfan yang melihat via mengomel sendiri pun hanya tertawa kecil, sangat lucu.

Kemudian ia pun menghampiri via yang sedang kesusahan itu.

" Mau gw bantu" Tanya al

" Eeee, ga ush gw bisa sendiri" jawab via tersenyum kecil

" Yakin bisa sendiri"

" Iya yakin dong, dan gw akan mendapatkann boneka yang warna hijau itu" katanya mengpede sambil menunjuk boneka hijau itu

" Okeh coba gw mau lihat" kata alfan tertawa kecil

Via pun memasukkan koinnya lagi, kemudian ia menggerakan mesin itu dan capit. Yah hasilnya nihil ia belum mendapatkan juga.

Alfan hanya tahan tawa melihat tingkah via yang begitu kesal karena tidak mendapatkan juga.

" Tuhkan ga bisa, makanya jangan sombong kalau ga bisa" katanya tertawa

" Ihh alfan sebenarnya via itu bisa, tapi kurang pro saja" katanya mengelak

" Sudah sini biar gw bantuin, lo mau boneka yang hijau itu kan"

Via mengangguk dan memberikan koin kepada alfan.

Al pun memainkan, nah sekali dia capit langsung masuk boneka hijau itu.

Via yang melihat itu hanya melonggo dan tak percaya, bagaimana bisa semudah itukah??

" Ambil tuh bonekanya" kata al menyuruh via

Lalu via pun mengambil boneka hijau itu.

" Wih lo benar benar hebat al" katanya dengan mata yang berbinar binar

" Sudah biasa itu hanya permainan gampang" katanya

" Makasi al, boneka impian gw akhirnya" kata via memeluk boneka itu dan menciumnya

Alfan mengacak ngacak rambutnya via karena merasa gemas, dengan tingkah lakunya seperti anak kecil.

Mereka pun datang menghampiri alfan dan via

" Wihh lo dapat boneka darimana" tanya lilis

" Tadi di capittin sama alfan" kata via

" Cie boneka spesial ternyataa" sambung nia

" Itu boneka dari hasil capittan, ga ada unsur spesialnya kok"

" Iya gw tau itu boneka dari capittan, tapi orang yang nyapit kan sangat spesial" tambah reza tertawa kecil

" Dugaan kita tu emang benar" kata vino

" Dugaan apa maksud lo" tanya al mengerutkan keningnya

" Kalian itu memang mempunyai perasaan satu sama lain, tapi ya begitulah malu malu gitu saling mengungkapkan" jelas lilis

Deg.

Via dan alfan pun saling pandang dan salah tingkah ga jelas.

" Kalian apaan sih, kenapa sampai situ mikirnya" tanya via

" Iya ini kita ga ada rasa apa apa, cuma teman doang emang salah" sambung al

" Iya teman nanti bakal jadi kekasih" sambung nia disertai dengan tertawa

" Ehh via besok gw mau ke rumah lo ya" kata lilis

" Lo mau ke rumah gw ayok"

" Iya gw mau main main di rumah lo"

" Gw juga dong mau ikut" sambung nia

" Kalian bertiga ga mau ikut" kata lilis

" Bolehlah besok barengan" jawab reza

" Yok pulang hari sudah sore"

Mereka pun pulang dari tempat itu karena hari mulai gelap.

Dan via sangat senang sekali, setelah mendapatkan boneka yang di nanti nantinya berkat alfan.

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang