BAB 78

47 1 0
                                    

"ARGHHHHHHH INI SEMUA GARA GARA VIA, VIA TERUS VIA TERUS APA SIH CANTIKNYA DIA. BUKANNYA GW YANG LEBIH CANTIK DARI VIA" teriak riska

Saat ini ia sedang di toilet dan berkaca melihat dirinya.

" Bagi gw gw gak buruk buruk amat, gw masih cantik dan berkelas beda seperti via yang gak ada apa apanya di bandingin gw" katanya dengan bangganya

Ia langsung pergi dari toilet itu dan menuju ke rumah kosong di tempat via di sembunyikkan.

" Mana wanita jalang itu" kata riska dengan emosinya

" Dia di dalam bos dari tadi dia berteriak teriak agar di lepaskan"

Riska pun masuk dengan senyumman sinisnya dan menendang kaki via.

" Hey bangun lo gw gak butuh muka polos lo yang seperti ini"

Via yang mendengar ribut ribut ia pun membuka matanya secara perlahan.

" Lo ternyata yang datang ganggu gw tidur aja sih lo"

Tanpa aba aba riska langsung menjambak rambut via dengan sangat keras, via yang di jambak itu pun teriak teriak kesakittan meminta tolong. Tentu itu tidak bisa lolos dong dari rekaman yang farel lakukan farel terus merekam tindakkan yang di lakukan oleh riska.

" APA SIH LO DATANG DATANG JAMBAK JAMBAK GW" kata via dengan tingginya

" Orang seperti lo itu harus mati agar gw bisa memikat hatinya evan"

" Soal evan lagi kan gue sudah pernah bilang mau seberusaha apapun lo untuk ngedekettin alfan ya tetap gwlah pemenangnya" kata via bangga

" Lo pasti pake pelet kan buat pelet alfan"

" Iyaa pake pelet tapi pelet cinta hahahahahaa" kata via disertai dengan gelak tawa

" Kurang ajar lo" kata riska lalu ia menampar pipi via di sebelah kanan lalu di sebelah kiri lagi

Plak plak

Bunyi dua tamparran yang terdengar di ruangan tersebut. Via yang di tampar itu hanya pasrah percuma cuma ia bertindak kaki dan tangannya saja di ikat. Biarkan waktu yang akan menjawab semua ini.

" Tamparran ini gak seberapa gw akan membuat lo lebih dari ini dan gw pastikkan lo akan mati tepat di hadapannya alfan hahahaha" kata riska dengan jahatnya

" Farel urus dia gw percayakan lo dan kalian ikut gw gw sedang merencanakan sesuatu buat kasik dia pelajaran lagi"

Mereka pun pergi dan kini yang tersisa hanyalah farel dan via di ruangan itu.

" Lo gak akan ngapain ngapain gw kan farel" kata via melihat farel yang sedang melihatnya juga

" Tenang saja via gw gak akan ngapain ngapain lo dan gw akan ngebantu lo buat membalas ini semua"

" Lo kenapa jadi baik sama gw bukannya lo kekasihnya riska"

" Gw memang kekasihnya riska tapi keberadaan gw gak pernah di anggap, dia selalu datang saat butuhnya doang dan gw cuma di jadikkan budak"

" Lo serius cuma dijadikkan budak" kata via menggangga tak percaya

" Gw serius dan kali ini gw yang akan membantu lo lo tau kan gw sudah memasang kamera perekam tersembunyi dan setiap riska berbuat jahat sama lo kamera itu yang akan menjadi saksi"

" G-gw berterima kasih banget sama lo" kata via berkaca kaca

" Sudah sudah intinya kita harus pandai pandai berakting di depan wanita kejam itu" kata farel

Ia pun mengambil sesuatu dan memberikkannya kepada via.

" Lo obattin pipi lo yang memerah bekas di tampar tadi, gw tahu ini sakit tapi gak sesakit yang lo alami sekarang" kata farel

" Gw gak bisa obattin sendiri farel lo kan tahu tangan gw di ikat sangat erat, gw gerak saja rasanya sangat sakit"

Farel yang mendengar itu hanya diam kenapa dia bisa sebodoh ini sih, bodoh bodoh bodoh sungguh bodoh seorang farel menyuruh via untuk mengobati lukanya sendiri sedangkan keadaannya seperti ini.

" Sori sori gw lupa" katanya kehabissan kata kata

Farel kemudian membuka kotak obat itu dan mulai mengobati pipi via yang memerah akibat ulah si riska.

" Awh!" Ringis via kesakitan

" Gw rasa ini terlalu sakit gw akan pelan pelan mengobati lo, tahan sedikit ya via"

Farel pun mengobati via dengan perlahan lahan agar ia tak kesakittan, via melihat wajah farel dari samping kalau di lihat lihat sungguh farel ini ganteng sekali.

" Via lo lagi mikirrin apa sih ingat orang yang lo suka itu adalah alfan hanya alfan, bukan orang yang di depan lo saat ini" batin via

Ia jadi teringat dengan alfan andai saja alfan di sini pasti ia tak segan segan menghabisi orang yang telah melukainya.

" Nah sudah selesai besok pipi lo akan kembali seperti semula" kata farel yang telah selesai mengobati pipi via

" Ahh iya terima kasih banyak yaa" jawabnya dengan senyuman

Via ragu jika ia meminta untuk menglongarkan ikattan tangannya yang sangat erat ini kepada farel.

" Apa ada sesuatu yang mengganjal di pikirran lo" tanya farel yang melihat via gelisah

" Emmm, gw boleh gak minta tolong
longgarkan dong ikattan di tangan gw rasanya sakit banget" kata via menunduk

Farel yang mendengar itu tersenyum," tentu gw akan menglonggarkan ikattan tangan lo"

Setelah di longgarkan ia pun kembali mengikat tangannya via kali ini tidak erat agar via tidak merasa kesakittan lagi.

" T-terima kasih ya farel" ucapnya canggung

" Sama sama via" balas farel seraya mengacak ngacak rambut via

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang