Tak terasa sore pun tiba
" Tidak terasa yaa sudah sore saja, mamah rasa seperti baru saja ngobrol dengan via" ujar mamah al
" Mamah sudah lama mengobrol dengan via, malah dari tadi" kata alfan
" Saatnya via pulang tante" kata via tersenyum lebar memperlihatkan giginya
" Berhenti memanggil dengan sebutan tante, panggil mamah saja. Anggap tante ini seperti mamah kamu sendiri" kata mamah al mengusap pundak via
" Iya t-ante, eh maksudnya mamah"
" Supaya kita lebih akrab benar kan al" tanya mamah al
Al hanya mengangguk dan mengacungkan jempolnya sebagai jawabannya.
" Iya sudah sekarang anterrin via pulang al,mamah ga mau calon menantunya mamah kenapa kenapa" kata mamah al
Mata via langsung terbuka sempurna dengan ucapan mamah via barussan, ia harus buru buru pulang. Tidak mau berlama lama di sini, bikin jantung via tidak aman dan pipi memerah sedari tadi.
" Iya mamah, al anterrin vi pulang dulu ya"
" Iya sayang hati hati tidak usah ngebut ngebut, yang terpenting sampek sampai tujuan" katanya memperingati
"Oke mamah siap" jawab al disertai dengan hormat
Via yang melihat itu hanya senyum senyum, melihat kelakuan al.
" Mamah via pulang dulu ya, kalau tidak ada halangan via akan ke sini lagi" ujar via menyalimi tangan mamah al
" Iya sayang sering sering datang ke sini ya, kita tertawa bareng bareng dan bercanda bareng juga" katanya lagi sambil mengelus kepala via
Kemudian via pun pulang dan di antar oleh al.
------
" BUNDAAAAAA VIA PULANG" katanya berteriak sekencang mungkin
Bunda yang sedang memasak pun, menghampiri via.
" Iya sayang bunda di sini, ada apa teriak teriak seperti itu" kata bunda
" Bunda tau tadi via di ajak ke rumahnya al, dan di kenallin ke mamahnya" katanya heboh
" Wahh sudah ada yang mendapatkan lampu hijau tuh" sambung kakak via yang baru saja selesai mandi
" IHH KAKAK NYAMBUNG MULU" katanya kesal
" Via tidak usah teriak teriak begitu" kata bunda memperingati via
" Iyaa bunda maaf"
" Terus bagaimana via, apa via di terima baik oleh mamahnya al" tanya bunda
" Iya bunda via di terima baik banget, bahkan via sudah di anggap menjadi calon mantu. Kan via sangat malu bund aaaaaaaaa" kata via menutup mukanya
" Ciee anaknya bunda sudah gede ternyata, bunda juga sudah restui kalau via dengan al"
" B-unda serius" tanyanya tak percaya
" Iya sayang bunda serius, tapi bunda tau kok via itu belum mempunyai rasa apa apa dengan alfan" katanya lagi
" Hehehehe iya bund, tapi via sedang berusaha untuk menyukai al"
" Semangat dong anaknya bunda, sudah mendapatkan lampu hijau dari ayah, dari kakak juga. Semangat anaknya bundaa" katanya menyemangati anaknya
" Aaaaaa makasi bundaaaa" katanya terharu lalu memeluk bundanya dengan erat
" Sama sama anaknya bunda, apapun itu bunda akan selalu dukung via" katanya membalas pelukan erat anaknya
" Kakak juga suka tuh dengan alfan, baik orangnya mana ganteng lagi" katanya yang baru saja datang
" Kakak restui dengannya, asal via tau batassan yah" kata kakak memberitahu
" Iya kakak"
" Ingat via sudah besar, harus tau mana yang buruk dan mana yang baik. Jangan sampai salah membedakkan" ucapnya lagi
" Ayah, bunda, kaka, kami bertiga sangat percaya dengan via. Kakak harap via tidak menghancurkan kepercayaan kita"
" Siap kakakku yang gantenggg" kata via
" Adeknya kakak" katanya mengacak acak rambut via
" Aaaa kakak rambut via berantakan, gara gara kakak" katanya cemberut
" Ututututu adeknya kakakk"
Lalu via pun berhamburan ke pelukan kakaknya, bunda yang melihatnya pun adam dan damai melihat kedua anaknya saling menyayangi satu sama lain dan tanpa membeda bedakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)
Roman pour AdolescentsAlfan adalah seorang anak yang mempunyai sekolah tunas bangsa ia anaknya dingin banget kepada semua,bahkan ada yang menyapanya dia hanya diam saja sambil menunjukkan wajah yang datar, siapa sangka ia tiba tiba jatuh cinta dengan via yang sangat peri...