Hari hari telah biasa, via pun telah mulai bersekolah lagi. Seperti biasa bareng alfan lagi.
" Akhirnya gw sekolah lagi yes yes" kata via sangat senang
" Yang senang sudah kembali ke sekolah ini yaa" kata alfan mengoda via
" Iya dong al, gw ketemu sama lilis dan nia" kata via tertawa kecil
" Ayok masuk al" kata via menarik tangan alfan
Alfan hanya tertawa, bagaimana dia tidak tertawa. Saking semangatnya sampai dia lupa membuka helmnya.
" Al kok lo malah tertawa sih, kan gw ajak lo masuk" tanya via sedikit bingung
" Lo mau masuk kan, tapi helm lo ga di lepas" tanya alfan
Via pun memegang kepalanya dan benar saja helmnya lupa dia buka, saking semangatnya.
" Hehehehe gw lupa al" kata via tertawa kecil
" Makanya lain kali buka dulu helmnya baru masuk, iya gw tau lo semangat sekali untuk sekolah" kata alfan
Lalu ia pun membantu via membukakan helmnya, pandangan mereka bertemu satu sama lain.
Mereka malu malu bertatap, tanpa sadar mereka senyum senyum.
" E- h ini sudah ke buka helmnya" kata alfan mengaruk tengkuknya yang tak gatal
" Sudah yok kita masuk" kata via menarik tangannya alfan
Mereka pun masuk dan menuju ke kelasnya, banyak sepasang mata yang melihat mereka dan bertanya tanya.
" Cih gatal sekali cewek itu, berduaan terus sama alfan"
" Mesra banget apakah dia baru jadian"
" pangerannya gw sudah datang, tapi dia bersama wanita lain"
" Mereka sangat so sweet"
Begitulah kata kata murid lainnya yang melihat mereka.
Sesampainya mereka di kelas
" VIAAAAAAAA" kata lilis dan nia serempak lalu mereka berhamburan berpelukan
" Akhirnya lo masuk juga, kita sangat kangen" kata lilis
" Aaaaaaa gw juga" kata via mempererat pelukannya
Setelah mereka sesi peluk
" Lo tau ga si via" kata lilis heboh
" Ada apa" tanya via
" Banyak cerita yang lo tidak tau" kata nia
Via semakin penasaran dibuat oleh mereka.
" Apaa tuh" tanya via
" Tau lo si cewek baru tu mepet terus sama si alfan" kata lilis
" Iya dia gatal banget sama alfan, pepet alfan terus" kata nia
Hati via sangat tak suka atas sikapnya riska itu. Ada rasa sakit yang di rasakan oleh via.
" Terus sikapnya alfan bagaimana" tanya via
" Seperti biasa wajahnya datar, dan tak peduli" kata lilis
" Iyap, cuma sama lo dia senyum tertawa begitu. Sedangkan sama cewek lain seperti biasa kutub es" kata nia menjelaskan
Ada rasa lega yang di rasakan via, ternyata benar hanya sama dirinya saja ia bisa tersenyum dan tertawa begitu. Sedangkan dengan wanita lain dia seperti kutub es yang sangat beku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)
Novela JuvenilAlfan adalah seorang anak yang mempunyai sekolah tunas bangsa ia anaknya dingin banget kepada semua,bahkan ada yang menyapanya dia hanya diam saja sambil menunjukkan wajah yang datar, siapa sangka ia tiba tiba jatuh cinta dengan via yang sangat peri...