BAB 32

59 5 0
                                    

Via masih tak menyangka, jika ia mendapatkan restu dari keluarganya.

" Tapi gw takut berharap banget sama al" gumam via takut

" Emang sih akhir akhir ini sifatnya al berubah drastis ke gw, mungkin berubahnya cuma sekedar teman, bukan sebuah rasa"

" AAAAAAAAA VIAA TAKUTT" Katanya sambil berteriak di dalam kamar

Untungnya bunda tidak mendengarnya, kalau bunda dengar bisa bisa kena omellan lagi.

Via juga takut dengan riska, sepertinya riska itu masih punya rasa dengan al. Via takut kalau dia di cap menjadi penganggu laki orang.

Daripada memikirkan itu, via langsung bergegas berganti pakaian dan siap siap mau tidur.

" Uhhh lebih baik gw tidur saja, daripada memikirkan hal seperti itu. Membuat kepala gw pusing" katanya

Lalu ia pun menarik selimut dan mulai memasuki alam mimpinya.

-----

Alfan yang mondar mandir di kamarnya, pusing memikirkannya.

Mamah alfan pun membuka pintu, dan mengampiri anaknya yang sedang mondar mandir.

" Sayang ada apa, kenapa mondar mandir begitu" tanyanya

Alfan yang ga fokus pun terkejut dengan kedatangan mamahnya.

" Emm tidak ada apa apa kok mah" jawabnya

" Sini cerita tidak boleh sembunyikkan sesuatu dari mamah" kata mamah al sambil menarik al untuk duduk

Lalu al pun duduk dan berhadapan dengan mamahnya.

" Al bingung mah, dan al takut menaruh harapan yang sangat besar" kata al menunduk

" Loh menaruh harapan yang sangat besar itu apa nak" tanya mamah

" Itu menaruh perasaan terhadap seseorang" katanya lagi

" Emang al suka dengan siapa" tanya mamah

" Menurut al sih kayaknya cuma al saja yang suka sama dia, sedangkan dia sepertinya tidak"

" Dengan siapa nak, sini kasik tau mamah" kata mama al yang dibuat semakin penasaran

" Tapi mamah diam diam saja ya, ini rahasia jangan juga kasik tau ke reza ataupun vino" jelas al

" Siap sayang, mamah akan simpan rapat rapat rahasia ini" katanya mengacungkan jempolnya

Alfan ragu jika harus mengatakan yang sebenarnya, siapa nama perempuan yang di taksir. Rasa gugup dan jantung tak aman.

" Sebenarnya alfan suka" katanya takut

" Suka sama siapa sayang, kasik tau mamah"

" Emm sebenarnya alfan suka dengan via" jawab alfan dengan cepat dan menutup matanya

Mamah al yang mengdengarpun tersenyum lebar dan memeluk anaknya, al yang di peluk mamahnya secara tiba tiba pun bingung. Apakah ada yang salah

" Ternyata kamu suka sama via" Kata mamah al yang tak percaya

" Emm gimana ya mah, gitu dah al malu mamah" katanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal

" Cieee anaknya mamah malu malu ni ye" katanya ngeledek anaknya

" Mamahhhhh"

" Ungakppin sajaa masalah di tolak ataupun di terima itu urussan belakang, intinya kamu sudah mengungapkan isi hatimu ke via" jelas mamah memberitahu

" Tapi mamah soal riska bagaimana, kenapa dia harus satu kelas sama al" tanyanya

" Apa hubungannya dengan riska dia kan masa lalumu, sekarang kamu fokus apa yang ingin kamu kejar tidak ush memikirkan si riska itu" katanya lagi

" Al hanya takut cuma al saja yang suka, sedangkan via bagaimana" katanya dengan wajah memelas

" Mamah yakin via pasti mempunyai rasa yang sama seperti kamu, tidak ush takut di tolak"

" Buat dia jatuh cinta sama kamu dan kasik dia perhatian yang lebih, perlahan lahan pasti ada hasilnya kok. Semua itu butuh proses ga langsung jadi saja" katanya menjelaskan panjang lebar

" Benar kata mamah, al kasik dia waktu buat dia jatuh cinta sama al" ucapnya yakin

" Perlahan lahan pasti bisa, anaknya mamah kan hebat. Mamah dukung sama via anaknya baik, sopan, ramah banget" katanya

" Tunggu saat yang tepat al mengungkapkan perasaan ini ke via" kata al dengan tersenyum dan penuh keyakinan

" Nah gitu dong merasa yakin ini baru anaknya mamah" katanya sambil menepuk pundak anaknya

" Makasi mamah sudah kasik solusi" katanya lalu memeluk mamah dengan erat

" Sama sama anaknya mamah" membalas pelukan yang tak kalah eratnya

" Sudah sekarang gantii baju kamu, bau asem ga ush mondar mandir lagi ntar kepentok pintu" kata mamah sambil tertawa kecil

" Mamahhhhhh" ucapnya malu malu

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang