BAB 62

48 3 0
                                    

Setelah kejadian itu hubungan alfan dan via semakin membaik, bisa di katakkan seperti dulu lagi.

" Ciee yang sudah baikkan nii yee" kata lilis yang melihat mereka berdua jalan barengan

"EKHMM, sepertinya adaa yang baru baikkan nich" sambung nia dengan deheman

Via yang mendengar penuturan mereka semakin malu. Bukan lilis dan nia namanya kalau ndk bisa ngeledek orang.

" Kalian apa apaan sih" kata via yang menyembunyikan pipi merahnya

" Kita, hah kita sepertinya ga ada apa apa. Cuma lagi melihat kemesraan orang"

" EKHEMMM" dehem nia dengan suara yang lebih besar

Lilis sedang mencari cari seseorang, ia celingak celinguk mencari keberadaan orang itu.

" Hm ke mana dia yaa, apa dia ga sekolah masa sih ga sekolah. Yah kalau dia ga sekolah gw kurang bersemangat dong" gumam lilis seraya mencari keberadaan

Nia yang tak sengaja mendengar kurang bersemangat bersekolah pun menoleh ke arah lilis dan, " Kurang bersemangat gimana maksud lo"

Lilis yang tercyiduk gugup dan ga tahu harus jawab apa.

" Lis lo kurang bersemangat sekolah, maksud lo apa" tanya nia

" Eee, itu anuk gw kurang bersemangat sekolah karena eeee"

Nia menunggu jawaban lilis sambil melihat ke arahnya.

" Kalau ga ada bu guru naya, yaa kalau ga ada bu guru naya"

" Bu guru naya? "

Nia semakin di buat bingung dengan lilis ini, sejak kapan temannya tidak bersemangat sekolah cuma karena tidak ada bu guru naya

" Lis lo sehat kan, sejak kapan lo ga bersemangat kalau bu guru naya ga masuk"  kali ini via yang bertanya

Bu naya adalah guru baru yang baru beberapa hari ini pindah ke sekolah ini, ia mengajar mapel bhs inggris menggantikkan guru yang sudah pensiun itu.

" Sejak tadii, yaa gw tidak bersemangat sejak tadi" kata lilis dengan cepat

" Sejak tadi ?, lis lo apaan sih kok jadi aneh gini" kata nia yang dibuat bingung

" Semakin di buat bingung oleh lilis risma putri" kata via menyebut nama lengkapnya lilis

Kemudian reza dan vino datang, yak reza itu yang dari tadi di tunggu tunggu oleh lilis.

" Akhirnya dia datang juga, yess gw semakin bersemangat" batin lilis seraya tertawa kecil

Reza dan vino berlarian menuju ke arah mereka yang sedang duduk.

" Uhhh, akhirnya sampek jugaa untung ga telat" kata reza yang merasa dirinya capek akibat berlarian dari parkirran

" Lo habis ngapain ngos ngossan begini" tanya alfan yang melihat reza

" Gw tadi lari dari parkirran mana jauh banget lagi, takutnya gw telat ehh pas lihat kalian gw jadi lega"

" Ini semua gara gara reza" kata vino menyalahkan reza

" Kok jadi gw sih yang salah, lo itu yang lama mana pake pup segala dan mandi lo seperti cewek lama bener" kata reza menatap sinis vino

" Tapi lo bawa motornya kelamaan, mana suruh gw pegangan lagi. Kan jadi jijik gw iyuhh"

" Gw suruh lo pegangan, karena gw mau ngebut untung gw suruh lo pegangan kalau ga ga tau nasib lo masih di sini apa kagak"

" Dih jahat banget sih lo jadi teman gw" kata vino seraya memukul tangan reza

" Sakitttt!! Vinooooo" Kata reza dengan nada panjang

Mereka berdua memang selalu meributkan masalah apapun, itulah saudara tapi beda ibu.

" Sudah sudah, ga ush ribut lagi kalian intinya kalian berdua ga terlambat datang" ucap via melerai pertengkaran ini agar tidak menjadi tambah panjang

" Pj kalian mana, wahh kalian berduaa inii ga mau kasik kita pj" kata reza menatap alfan

Alfan menatap reza sinis, bisa bisanya temannya ini meminta pj. Sedangkan baru saja di kasik beberapa hari yang lalu, sungguh ingin mengepak kepalanya reza agar tersadar.

" Pj apaan, ga ush ngadi ngadi lo za. Ga ada pj pjan gw cuma berteman sama via"

" Teman tapi mesraa, iyaa dah si paling CUMA BERTEMAN" kata reza menekankan kata cuma teman berteman

Kisah Cinta Alfan Dan Via (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang